2

44 9 2
                                    

Setelah upacara selesai aku segera mencari kelas. Tapi, sudah beberapa kelas aku lihat, dan tidak ada namaku disana. Tiba-tiba!

Doooorrrrr! Teriak seseorang yang mengagetkanku.

Saat ake melihat ke sampingku itu adalah Liam.
Liam adalah sahabatku. Dia juga bersahabat dengan Niall. Liam itu orangnya jahil, lumayan baik, ngeselin sama kaya Niall.

Lo ngapain disini Nid? Tanya Liam.

Mau nyari kelas lah.. Ke-pinteran sih lo!

Lah kocak! Orang lo sekelas sama gw sama Niall juga.

Lu yang kocak coeg! Mana gw tau kalo gw sekelas sama kalian.. Lu mah suka ngeselin ya...!

Setelah itu aku dan Liam memasuki kelas 10 Biola. Kelasku berada di sebelah kiri tangga. Dan berada di lantai 3.

Aku duduk diantara Niall dan Liam. Jadi, sebelah kananku Niall, dan sebelah kiriku Liam.

Aku juga sekelas dengan Fionica. Dia adalah sahabatku yang paling paling paling baik, sabar banget orangnya, dan juga cantik. Fionica duduk di depanku. Fionica itu suka sama Niall.

Tidak lama setelah aku masuk kelas. Datanglah Bu Herrica. Dia adalah wali kelasku. Menurutku Bu Herrica adalah guru yang ramah. Sebelumnya, aku juga sudah mengenal Bu Herrica dan guru-guru yang lain disini, karena setiap hari sabtu aku selalu di ajak Ayah ke sekolah Music ini.

Bu Herrica membagikan kertas berisi biodata siswa. Kami disuruh mengisinya dan setelah selesai biodata ini harus dibawa keruang guru di lantai dasar. Saat jam yang menandakan jam ke 2 telah selesai, Bu Herrica pergi meninggalkan kelas.

Guys Biodatanya udah selesai diisi belum? Kataku dengan suara lantang.

Sudah! Sahut beberapa orang.

Setelah itu mereka mengumpulkannya padaku dan
Saat bel istirahat berbunyi, aku dan Fionica turun ke bawah menyerahkan biodata dan menuju ke kantin. Saat di kantin aku melihat Anatasya. Aku senyum kepada Tasya. Tetapi tasya membalasnya dengan wajah sinis.

Entah kenapa sejak perpisahan SMP, Tasya menjadi dingin dan cuek padaku. Dan Tasya bilang "Lo perempuan gak tau diri!"

Tapi, sampai saat ini aku tidak tau apa maksud Tasya ngomong kaya gitu ke aku. Aku merasa sangat sedih, setelah Tasya bilang aku tidak tau diri.

Sebelumnya aku, Fionica, Liam, Niall, dan Anatasya berteman baik. Kami selalu bermain bersama. Dan yang aku tau Tasya pernah bilang padaku bahwa dia menyukai Niall. Tapi sekarang? Dia berubah.
Tasya pov.

Saat jam istirahat berbunyi aku pergi menuju kantin. Aku sangat senang di sekolah ini. Karena aku tidak sekolah dengan Nida.

Nida? Dia adalah perempuan yang telah menghancurkan cintaku. Dia pengkhianat! Dia licik! Aku benci Nida Hopay!

Tapi, saat aku sedang berjalan aku melihat Nida yang tersenyum padaku. Shit!

Oh Tuhan Ini kah Hidup? Masa SMP dan SMA aku sama-sama hancur karena dia. Kenapa ini semua harus terjadi?

Dan, aku membalas senyumnya dengan wajah yang sinis. Tidak kah perempuan ini tau perasaanku saat Niall bilang kalau dia suka padanya. Hatiku hancur seperti ada panah yang menancap di dadaku dan sampai saat ini panah itu masih tertancap dan selamanay tidak akan bisa lepas.

Guys gimana ceritanya? Seru gak?
Voment nya jangan lupa ya...
Thank you
OneDirection
Directioners

Friendship or Love (Niall)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang