Ini sangat mendadak

9 0 0
                                    

Suatu pagi, andaru terbangun dan menjalani rutinitasnya sebagai seorang muslimah dan seorang pelajar.
"Ndaruuuuuuuuu!" seru ibunya, "iya bunda" jawabnya, "ndaru come go get youre breakfast,did you've been pray?" tanya ibunya "yes, of course eh-hm i did" .
"Selamat pagi!" seru sang ayah "pagi" seru andaru dan ibunya , "let's pray to Allah Swt before we eat this food and hope Allah can give blessing for what we eat, pray start!" lanjut ayahnya "finish, aminn".
Saat menyatap makan yang tersuguh semua dimeja andaru menyadari ada yang aneh oleh tingkah laku ayah dan ibunya , mereka saling bertatapan dan beberapa kali melirik kearah andaru.
"What's wrong??"tanya andaru "i know theres something wrong, what happend?? Bun ada apa??" lanjutnya, "begini andaru" jawab ibunya " bunda dan ayah have been discuss about were gonna move".
"Lagi! Harus seberapa banyak kita pindah bun, how many time!"seru andaru kepada ibunya, suasana menjadi caos.
" sudah-sudah soal pindahnya kita akan ayah pertimbangakan lagi kok ru, kamu tenang yaa" ayah mencoba menenangkan andaru, " mari kita berangkat andaru nanti kamu telat kesekolah,yuk! Kami berangkat ya bun!, assalamualaikum!" kata sang ayah " wa'alaikumsalam" jawab sang bunda.
Berangkatlah andaru yang diantar ayahnya dengan mobil sedan lama yang berwarna hitam pekat. "Andaru tak ingin pindah yah, walaupun tinggal disini juga tak menyenangkan!" berkatalah andaru sembari melihat ke arah pinggir jalan, "siapa tau ru tinggal disana menyenangkan" jawaban sang ayah sambil memberikan senyuman manis pada andaru, "tetap saja yah karena pasti pindahnya di jakarta juga kann??" tanya andaru, "kalau pindahnya bukan di jakarta bagaimana?" bertanya baliklah si ayah , terherannya andaru mereka saling bertatapan dan ayahnya yang tertawa karna melihat muka andaru yang tengah terheran-heran, mereka bercanda kecil dan sampainya andaru disekolah.
"Turun ru kamu sudah sampai" kata ayahnya, hanya tatapan kosong yang bisa diberikan andaru kepada ayahnya, " rasanya andaru tak ingin turun yah, andaru tak ingin kesana!" sahut andaru "lalu kamu mau kemana mengemis?? Andaru mereka yang mengemis diluar sana sebenarnya ingin sekolah tapi mereka tak bisa dan kamu bisa mengapa kamu tak mau kesana?? Sekolah ya nak jangan fikirkan yang tidak-tidak jalani saja Allah disisimu nak" jawab sang ayah dengan penuh kelembutan.
Setelah mengecup tangan kanan ayahnya dan keluar dari mobil andaru sembari berkata " bissmillah" dengan mantap andaru berjalan kesekolah.

amnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang