Prolog

4K 157 5
                                    

1 Oktober 2015

******************************

Cerita ini aku buat prolog dulu. Aku buat cerita ini karena tinggal beberapa bab cerita "MEMORIES" bakal end.
Aku liat dulu respon pembaca kalau okeh lanjut. Tapi kalau kurang okeh. Aku gak terusin.

*****************************

Gadis kecil berambut coklat panjang bergelombang berjalan menggeret tasnya yang besar. Harusnya seseorang membantunya kini. Tapi dia memberanikan dirinya sendiri untuk berjalan menuju bandara. Gadis itu sengaja memesan tiket pesawat secara online. Beberapa orang meliriknya dengan pandangan kagum tapi ada juga yang sedikit kawatir. Melihat seorang gadis kecil sendiri duduk. Bahkan pramugari seakan menatap tak percaya. Tapi muka cute yang ia perlihatkan membuat pramugari itu tak curiga. Gadis kecil itu masuk ke dalam dan duduk di ruang tunggu dengan tenang. Dia pernah beberapa kali naik pesawat tapi dengan mommy nya. Sekarang ada misi yang harus dia lakukan sehingga tak mungkin dirinya mengajak mommy nya untuk ikut. Misi rahasia yang hanya dirinya yang tahu. Misi mencari ayahnya yang tak pernah ia lihat dari kecil. Hanya lewat foto yang baru kemarin di ketahuimya.
Gadis itu menyerahkan tiket pada pramugari.

"Miss Isabella Swan" sapa pramugari. Kemudian menyuruh Bella masuk. Bella berjalan riang menuju tempat duduknya. Bella duduk di dekat jendela. Bella duduk dengan seorang bocah lelaki berambut coklat. Umur nya mungkin sekitar 10 tahun. Umur yang sama dengan Bella. Lelaki itu melirik Bella acuh. Kemudian memakai earphone duduk sambil menutup mata. Bella memandang cuek seseorang di sampingnya. Bella berpikir bahwa lelaki di sebelahnya terlihat sombong. Bahkan gaya pakaiannya pun mirip orang kaya. Bella bisa tahu dari tas dari iphone terbaru yang di pakai lelaki itu. Iphone yang sangat Bella idam-idamkan. Tapi mommynya tentu saja tak sanggup untuk membeli itu semua.

Bella pun memikirkan hal lain. Bagaimana nanti jika ia bertemu dengan daddynya. Apa yang dia katakan nanti. Rasanya sungguh tak sabar bertemu dengan daddynya.Perasaan senang meliputinya. Kini pramugari bahkan membawakan susu coklat dan biskuit kesukaannya. Beberapa di ambilnya dan di masukkan tas. Anak lelaki yang duduk di sebelah menoleh tak percaya saat Bella memasukkan biscuit kedalam tas. Bella tak peduli dengan tatapan sinis anak itu. Malah dia seakan menikmati musik sambil minum susu coklatnya.

"Sungguh tak tahu malu" ucap lelaki itu.

"Kau bicara padaku?" Tanya Bella acuh.

"Ya kau. Bisa-bisanya menyelipkan coklat ke dalam tasmu. Keterlaluan" ucap lelaki itu acuh.

"Kau. Apa urusanmu hah?"

"Pasti kau gadis miskin. Mana ayahmu? Aku yakin dia tak bisa membelikanmu biscuit mahal itu" Tanya Lelaki itu. Padahal biscuit itu di simpannya,untuk nanti saat dia tiba di Roma,Italy. Takut ia kelaparan saat mencari daddynya.

Sungguh keterlaluan batin Bella.

Dia berhenti bicara. Airmata kini menggenang di pelupuk matanya. Bella melihat jendela mengalihkan pandangan dari tatapan tajam anak lelaki itu. Dia memang sudah biasa dengan pertanyaan dimana ayahmu. Temannya di sekolah selalu mengganggunya. Menanyakan dimana keberadaan ayahnya yang tak pernah hadir. Mereka tertawa dengan senyum mengejek Bella. Mommy tak pernah mau menjawab dimana daddynya berada. Bahkan bila Bella menyakannya dengan marah dan memaksa ibunya selalu pergi ke kamar dan menangis. Mulai dari itu dia tak pernah lagi menanyakan keberadaan daddynya kepada mommynya. Karena takut membuat mommynya sedih. Air mata di pelupuknya kini mulai kering. Lelaki di sampingnya terlihat diam. Muka lelaki itu terlihat pucat kini. Sungguh mengerikan.

"Kau mabuk?" Tanya Bella. Lelaki di sebelahnya hanya mengangguk pelan. Bella tertawa renyah.

"Apa ini baru pertama kalinya kau naik pesawat?" Tanya Bella.

Lelaki itu sekali lagi mengangguk.

"Kau bahkan mengataiku. Sedangkan kau sendiri baru pertama kali naik pesawat. Dimana orang tuamu? Pasti dia miskin dan tak mampu untuk membayar tiket pesawat" ucap Bella kemudian tertawa terpingkal-pingkal.

Tak lama kemudian lelaki itu seakan ingin berucap. Tapi yang keluar dari mulutnya adalah muntahan. Pramugari datang tergopoh-gopoh membantu lelaki itu.Bella menatap jijik melihatnya. Dan memilih untuk tidur. Tidur dengan nyeyak. Dan bermimpi dirinya kini di peluk oleh daddynya.

To be continued. Next part in Rome,Italy. ^^


I Miss You DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang