Tadi pagi ibu mengantar adikku Cika ke sekolah, dengan motor lamanya yang katanya sudah ia beli sejak menikah dengan ayah.
"Ayo Cika, buruan"
"Iya iya tunggu."
"Ila kamu jaga warung dulu sebentar."
"Yoks siip."Hampir setiap pagi aku mendapat jatah jaga warung gado-gado nya ibu. Walau kadang aku salah melayani pembeli.
Biar ku jelaskan, aku baru lulus SMK tahun ini, sekarang aku kerja di resto kecil-kecilan milik teman ayahku. Jam kerjaku mulai pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. Makanya aku masih bantu bersih-bersih rumah kalau pagi.
Sepulang mengantar Cika, ibu terlihat sangat pucat seperti kelelahan. Kukira itu adalah hal yang biasa.
Lalu ibu masuk ke dapur, dan disambut dengan sayuran-sayuran yang harus ia masak.Aku melihat keadaan rumah yang masih kotor, dan aku bergegas merapikannya. Tiba-tiba aku melihat ibu duduk disamping kulkas dapur saat aku ingin mengambil air untuk mengepel, dengan napas yang kelihatannya tidak bisa ia atur dengan baik.
"Ibu, ibu kenapa??" tanyaku panik.
"Bantu ibu ke kamar."Setelah aku membawanya ke kamar, aku menelepon ayah yang belum pulang, dia dapat shif malam.
"Hallo Ayah, ibu sakit lagi."
"Tunggu, ayah lagi dijalan."
"Cepet yah."Aku menunggu ayah dengan sangat panik. Sementara aku memberikan obat yang biasa ibu minum.
Setelah ayah pulang, kami langsung membawa ibu ke rumah sakit. Ibu diopname selama seminggu, hingga hari ini dia baru pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencari Bayangan Ibu
FanfictionImajinasi wanita paruh baya, yang mencari kesenangan di sisi martabat seorang ibu...