step by step

61 3 0
                                    

Matahari mulai mengeluarkan sinarnya,suara bising dari luar membuat Mikka terbangun dari tidurnya.

Mikka membuka matanya , tangannya mencoba meraih kain jendela disampingnya dan mengintip keluar.

"Pagi .. Cepat sekali"rengek Mikka.Dia masih terlihat sangat lelah bahkan kelopak matanya pun enggan terbuka.

"Mikka ..."teriakkan dari luar membuatnya mau tidak mau harus bangkit dari tempat tidurnya.

"Mama bising sekali pagi-pagi"dumel Mikka sambil merapikan tempat tidurnya.Selesai dengan tempat tidurnya dia langsung bergegas menuju kamar mandi dengan gontai.

Bughh...

"Akk.." Mikka merintih saat menabrak lemari.

"Kau ini benar-benar pemalas,pukul berapa kamu tidur semalam?"tanya mama Mikka yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.Mikka duduk di kursi meja makan.

"Pukul 2 .. Kurasa" jawab Mikka dengan mata yang tertutup.

"Hah ?? Apa saja yang kau lakukan sampai selarut itu ?" Mikka hanya diam tidak menjawab pertanyaan mamanya.mamanya hanya menggelengkan kepala tidak percaya dengan tingkah anak gadisnya itu.

"Aku pergi dulu ma .." Teriak Mikka dari luar rumah.

"Mikka .. Ponselmu "

"Aku tidak memerlukannya di sekolah " ucap Mikka dengan teriakkan.mamanya hanya tersenyum.begitulah anaknya disaat orang lain sibuk dengan ponsel mereka tapi berbeda dengan anaknya Mikka yang tidak terlalu mementingkan sebuah ponsel genggam.

"Mikka .. "

Mikka menghentikan langkahnya dan berbalik melihat kebelakang.dilihatnya Nana tengah berlari kearahnya.
"Nana .." Sapa Mikka dengan seulas senyuman.

"Ayo kekelas sama-sama"Mikka mengangguk lalu tersenyum ke arah Nana.

Nana dan Mikka adalah teman sejak di bangku sekolah dasar.tidak heran jika mereka sedekat itu saat di sekolah menengah sekarang.

"Mikka .. Kau ada acara lain tidak" tanya Nana,Mikka yang sibuk menyimpan buku-bukunya memandang Nana sekilas.

"Heumm .. Aku sudah tau jawabannya"ucap Nana diikuti helaan nafas.

"Maafkan aku Nana , tapi aku harus cepat-cepat pulang dan menjemput adikku..

"Lain kali kita shopping bersama .." Nana mengangguk,temannya ini memang tidak bisa dipaksa.

------------- ---------------- -------------

Dert..

Dert..

Dert..

Ponsel Mikka bergetar dengan hebat.entah siapa yang menelfonnya hingga berulang kali seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang