Bab 3

10.2K 394 24
                                    

Mata KyuHyun berkaca-kaca saat memandangi wanitanya tengah terlelap gelisah di atas ranjang yang menjadi saksi bisu kisah cinta mereka dulu, Channie berkali-kali menggerakan kepalanya gelisah sambil terus meringkuk seperti janin di atas tempat tidur. KyuHyun ingin sekali mendekat dan memeluk gadis itu, tapi setiap kali ia melihat perut Channie yang sudah semakin membesar membuatnya kembali mengurungi niatnya, dan menatap gadis itu dengan rasa benci. Janin itu bukanlah anaknya!

Setahun belakang ini hanya wanita itu yang ia cintai, ia bekerja siang dan malam hanya untuk membuat wanitanya selalu tidak pernah kekurangan apapun. Melirik wanita lainpun bahkan KyuHyun tidak pernah memikrikannya sedetikpun, hanya Channie dan Channie. Tapi mengapa gadis itu mengkhianatinya dengan begitu mudah, merusak semua kepercayaannya selama ini. Dan membuat cinta itu runtuh begitu saja.

"KyuHyun, Channie sudah tertidur sejak tiga jam yang lalu dengan kondisi seperti itu. Aku takut Channie sakit."

KyuHyun menoleh ke arah Yesung sesaat, lalu kembali menatap ke arah depan dimana Channie sedang tertidur gelisah di sana. "Tidurnya gelisah sekali, apa dia sedang mimpi buruk?" KyuHyun berujar takut. Namun tepukan dari tangan kekar milik Yesung orang kepercayaannya itu, membuatnya sedikit lebih tenang.

"Temui Channie dan bicara padanya. Aku tau kalian masih sangat mencintai kan, kau tega melihat Channie seperti itu."

Kata-kata itu seolah merasuk ke lerung jiwa KyuHyun yang terdalam, menyisihkan semua keegoisannya dan akhirnya KyuHyun mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar.

Channie semakin dekat dan KyuHyun mulai merasa panik saat wanita itu merintih kesakitan. Dengan cepat KyuHyun menghampiri tubuh Channie dan meraihnya ke dalam jangkauannya. Dan betapa terkejutnya KyuHyun saat merasakan tubuh Channie sangat panas, gadis ini demam.

"Astaga Channie badanmu panas sekali sayang.." KyuHyun langsung mengangkat tubuh Channie yang semakin berisi karena kehamilannya itu.

"Yesung siapkan mobil cepat, istriku sakit!" teriak KyuHyun khawatir dan langsung berhambur ke luar kamar dengan tubuh Channie dalam gendongannya.

****

Sollarie Hospital, Hawai

20.00 HT

Sudah dua jam sejak KyuHyun membawa Channie ke rumah sakit dan terpaksa menunggui wanita itu di ruangan ICU, ia sangat panik saat tau bahwa Channie sakit dan parahnya lagi wanita itu sakit karena terus memikirkannya.

"Pasien hanya terkena demam, mungkin karena terlalu kelelahan..Oh ya, tolong jangan biarkan pasien terlalu banyak memikirkan sesuatu yang bisa mengganggunya. Karena itu bisa berakibat fatal pada janinnya,"

KyuHyun menggangguk mengerti dan kemudian meraih jemari Channie untuk di genggamnya. "Ya dok, aku akan menjaganya dengan baik. Tapi dia baik-baik saja kan?"

Dokter itu mengangguk dengan begiu sangat ramah dan kemudian tersenyum. "Dia baik-baik saja, setelah siuman kondosinya akan semakin membaik karena saya sudah memberikan vitamin untuknnya dan juga janinnya "

"Terimakasi dok,"

"Eughh.."

"Channie, kau sudah sadar."

KyuHyun sontak mengalihkan perhatiannya dari dokter itu dan memfokuskan perhatiannya pada wanitanya itu. "Channie, bagaimana keadaanmu?" KyuHyun memberanikan diri untuk memulai pembicaraan saat ia merasa pintu ruangan di tutup oleh sang dokter yang sudah melangkah keluar.

"Kyuh.." lirih Channie dengan suara seraknya.

"Ya, aku di sini."

"Kau tidak marah lagi padaku?"

At CloseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang