"Aku tidak tau lagi harus berkata apa denganmu, aku sangat senang jika bukan karena 2 hari lagi""Konser One Direction, iya bukan?"
Jessie mengangguk"Tebakkanmu benar!"
Aku tersenyum. Jessie adalah sahabatku di kampus.
Oh ya, aku belum memperkenalkan diriku kepadamu, iya bukan? Aku Lauren, Lauren Cimorelli, uh, tapi kau bisa memanggilku Lauren.
Aku adalah Directioners, aku sangat menyukai Harry Styles. Aku juga sangat senang karna 2 hari lagi aku akan berada di konser One Direction. Oh tidak, aku sangat senang.
"Hey jangan melamun! Bel sudah berbunyi!" Jessie menyadarkanku dari lamunanku."Eh, terima kasih. Sudah masuk? Kita satu kelas ya? Oh iya, aku baru ingat. Mmm, abaikan. Ayo cepat!"
Aku pun memasuki ruang kelasku bersama Jessie, karna hari ini aku satu kelas dengannya.
*****
Seorang dosen pun masuk kelas, dengan membawa beberapa buku yang aku yakin itu adalah buku yang akan dipelajari dikelas ini. Aku tidak mengenal guru ini, mungkin dia dosen baru.
"Selamat pagi, saya Mrs. Jane , Dosen baru disini, saya belum kenal dengan kalian satu per satu, jadi boleh kah kalian memperkenalkan diri kalian dari yang ujung sana" Dia menunjuk kearah ku. Huh, seperti anak TK menurutku"Okey, nama kamu siapa?"Lagi - lagi dia menunjuk kearahku.
"Lauren"
"Nama lengkap?"
Haruskah?"Lauren Cimorelli"
"Ohh, Selanjutnya.." Dia menunjuk kearah Jessie . Dan sesi memperkenalkan diri ini membosankan untukku.
*****
"Lauren, kau tau, aku dengar ada mahasiswa baru"
"Kapan dia masuk?""Entahlah, tetapi katanya dia artis" Jessie pun tersenyum "Aku yakin Niall"
Aku mengerutkan dahi" Niall? Astaga Jessie, kalau begitu aku juga mau"
Jessie dan aku pun tertawa. Aku dan Jessie sedang berada di sebuah cafe didekat kampus, karna aku hanya mempunyai satu kelas. Uhm, Jessie juga begitu.
"Lauren, tapi aku yakin kalau mahasiswa baru itu laki-laki, maupun artis atau bukan bakal Damita dekati"
Oh. Damita, dia adalah orang yang paling aku benci di sekolah ini, aku juga agak geli dengan penampilannya yang sok manis, sok cantik dan sebagainya. Dan hampir setiap lelaki di kampus ini dia dekati , tetapi masih saja dia tidak mempunyai kekasih.
"Oh aku yakin itu, pasti lah Jessie, apalagi jika ia tampan"Jessie tertawa terbahak bahak yang membuatku juga ikut tertawa.
Tapi, tiba-tiba Jessie berhenti tertawa dan melihat kearah seseorang di meja kasir sambil melotot.
"Lauren!Lauren!" Jessie tiba-tiba memukul meja.
"Kenapa?" Mata Jessie masih saja kearah sana.
"Lihat ke meja kasir!"
Aku pun membalikkan badan "Ada a--" Oh tidak, Oh tidak, Oh tidak! Aku sangat senang, aku tidak bisa berbicara lagi, aku melihatnya secara langsung, aku tidak percaya. Aku sangat tidak percaya.
"BEST DAY OF MY LIFE"