Kesekian kali nya

707 30 0
                                    

"Ini sudah lewat dari batas waktu nya Pril ! Sebentar lagi meeting bulanan ! Dan laporan kamu masih belum selesai ?? Apa susah nya sih !"

Omelan nyaring dari sang manager perusahaan membuat telinga Prilly seketika mendengung. Sebenarnya sih tak hanya telinga, diri pun tak lagi semangat.
Ya seperti itulah Prilly, seketika akan drop jika habis kena omel, apalagi omelan sang manager yang terkadang suka menyakitkan hati.

"Maaf pak, saya akan perbaiki laporan nya lagi"
Ucap Prilly pelan penuh hati hati

"Ya ! Memang sebaiknya seperti itu ! Dan saya beri kamu batas waktu hanya sampai hari ini !"
Ucap sang manager penuh penekanan dan langsung bergegas meninggalkan Prilly di meja kerjanya

"Huh ! Sabar Prill.. Lima menit kemudian juga baik lagi kok"
Batin Prilly

Prilly pun langsung terduduk di kursi kerja nya. Mulai mengerjakan laporan yang dituntut managernya untuk segera diselesaikan hari ini.

Prilly Calista Serenina..
Seorang gadis remaja berusia 19 tahun. Bekerja disalah satu perusahaan makanan yang terbilang besar di Indonesia. Gadis seusia dia memang dibilang masih terlalu muda untuk bekerja dan mengemban tanggung jawab yang besar dari perusahaannya. Dia sudah terbiasa terlatih untuk mandiri oleh Ibunya. Karena memang, ibunya seorang single parent.

"Prill, kamu sudah besar sayang. Jaga diri kamu di Indonesia ya, Ibu disini selalu mendoakan mu. Kamu harus belajar mandiri, jangan selalu bergantung pada orang lain, Ibu bangga sama kamu nak, Ibu sayang kamu"

Prilly tersenyum kecil seketika, setelah membaca email singkat yang dikirim ibu nya 5 menit yang lalu.

"Prilly juga sayang sama ibu, sayaaanggg banget bu"
Ucap prilly miris sembari menjatuhkan buliran hangat dari matanya.

DOOORRRRR !

"Astagpirullahalazim"
Kaget Prilly

"Ahh elahh lu ka ngagetin aja deh, gak liat apa kerjaan gue banyak"

"Kerjaan lu sih emang banyak, tapi fokus lu bukan ke kerjaan lu deh kayak nya"

"Maksud lo ?"
Tanya Prilly heran pada gadis yang duduk sejajar disebalahnya

"Zeita Malik"
Sahabat seperjuangan Prilly. Dari SD, SMP, SMA, dan sampai sekarang pun mereka selalu bersama. Memang mungkin Tuhan mengirimkan Zeita untuk Prilly dan Prilly untuk Zeita.

"Lo abis dimarahin ya Prill ??"
Tanya Zeita pada Prilly yang kembali melanjutkan laporan nya

Prilly pun menoleh pada Zeita sembari memperlihatkan deretan gigi nya yang rapih dan putih itu, lalu kembali fokus pada layar komputer nya.

"Kenapa ? Laporan bulanan lu belum kelar ?"

Prilly mengangguk sambil memberi jawaban "he'eh" dengan nada yang pelan tapi mata dan tangan masih tetap fokus pada pekerjaannya

"Tumben banget sih lo bikin Laporan telat gini, biasanya kan dari seluruh anak buah nya si bos elo kan termasuk salah satu karyawan teladan. Lo pasti lagi banyak pikiran ya Prill ?"
Tanya Zeita panjang lebar

Lagi..
Prilly hanya diam tak menghiraukan ucapan sahabatnya itu. Sungguh ini bukan waktu yang tepat untuk mengobrol, walau hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan sahabat nya itu.

"Prilly Calista Serenina ! Gue itu lagi nanya ama elo, kok lo malah diemin gue sih, iiikkhh elo mah tega"
Ucap Zeita berlaga ngambek di depan Prilly sambil sesekali memanyunkan bibirnya.

Prilly seketika memberhentikan aktifitas nya mengetik, lalu memundurkan kursi nya dan duduk menghadap sahabat kesayangan nya Zeita.

"Apa sih ta ? Lo gak liat apa kerjaan gue numpuk ? Dan ini tuh deadline nya hari ini, Bukannya bantuin gue lo malah nyerocos gak jelas"
Omel Prilly, lalu segera kembali ke aktifitas awalanya itu

"Iya iyaa maaf deh"

Zeita pun berlalu meninggalkan Prilly dengan setumpuk pekerjaannya. Prilly masih fokus dengan pekerjaan nya sambil sesekali meminum air putih yang tinggal sedikit itu di botol nya. Sungguh melelahkan hari ini.

"Okey.. Sudah selesai.. Tinggal kirim email, dan... Sent ! Sipp Selesaii !! Yeaayyy !!"

Setelah menyelesaikan pekerjaannya Prilly bergegas ke Toilet untuk buang air kecil dan sekedar membasuh muka nya yang kusut itu sehabis kena omelan manager nya.

"Ya elaahh pake ada orang lagi di toilet, males banget gue mesti ke toilet lantai atas, nungguin aja lah sampe orang nya keluar"
Dumel Prilly

1 menit...

2 menit...

3 menit...

4 menit..

TOOKKK TOOKK TOOKK !!!

Karena tidak sabar, Prilly pun mengetok pintu toilet yang sedari tadi tak kunjung terbuka dan menampakkan sosok yang keluar dari toilet nya.

"Cepet dong ! Yang mau ke toilet banyak nih"
Teriak Prilly dusta karena sebenarnya yang ingin memakai toilet hanya dirinya kini dan semua karyawan di Lantai 8 tempat kerjanya sekarang sudah pulang semua.

KREEEKKKK !!!

"Ta ! Ternyata elo yang dari tadi di dalam ! Tau gitu gue matiin lampunya gue konciin lo biar gak bisa keluar ! Lo ngapain sii ?? Tidur apa dandan lo di dalam"
Oceh Prilly dan langsung memasuki toilet tanpa memperdulikan Zeita yang baru saja ingin membalas ocehan nya Prilly

"Udah bagus lo gue tungguin dasar Idung perosotan TK"
Dumel Zeita pada Prilly dan dengan sengaja mematikan lampu toilet lalu berlari kecil meninggalkan Prilly di dalam toilet

"ZEEEEIIIITAAAAAAAAAAAA"

The ImmpossibilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang