Love (Oneshoot)

1.8K 168 17
                                    

Lelaki dengan jaket kulit serta hoddie hitam itu segera melangkahkan kakinya dengan segera sesaat setelah mendengar ledakan keras beberapa meter dibelakangnya

''Arah jam 2 ditrotoar" Lelaki itu membalas dengan berdehem sekilas sesaat setelah mendengar sebuah intruksi dari earphone yang telah Terpasang di telinganya. Beberapa meter dihadapannya terdapat sebuah Van hitam yang telah terparkir di bahu jalan

"Cepat Al! Kita tidak punya banyak waktu"Ucap seorang gadis dari dalam mobil kepada lelaki berjaket kulit tadi

"Bagaimana Roy dan Lucas?''Tanya Al langsung sesaat setelah ia masuk ke dalam Van yang langsung melaju kencang.

''Mereka menyusul dibelakang. Ada sedikit masalah saat mereka akan kabur tadi,but i know they will okay''Ucap seorang lelaki berambut pirang gelap didepan stir kemudi. Lelaki itu tampak fokus dengan jalanan di depannya--membuat liukan ekstrim demi menyerobot mobil - mobil yang berjalan lambat didepannya

''Rebecca, cepat lacak keadaan sekarang!''Ucap Al langsung dengan wajah datar. Kedua bola mata lelaki itu terfokuskan kepada sebuah batu berkilau di genggaman tangan kanannya. Batu yang sangat indah--dan tentu saja sangat mahal

"They find us. Go! Go! Fredic"Ucap Rebecca dengan wajah paniknya. Wanita satu - satunya dalam mobil itu tampak serius menatap layar tab digenggamannya sembari mengepalkan tangan gusar

"Kita akan baik - baik saja Becca. Don't worry baby''Ucap Fredic menenangkan wanita disampingnya yang merupakan kekasihnya itu--Rebecca-- tanpa memperlambat spedometer Van yang telah dimodif agar lebih cepat tersebut

''Cepat lajukan mobil sialan ini. Perasaanku sedang tidak enak''Ucap Al tanpa mengalihkan pandangannya pada bola kristal ditangannya

"Apa keputusanmu sudah bulat Al?"Tanya Fredic ragu yang langsung dibalas geraman kesal Al

"Cukup bawa aku segera ketempat itu sialan!"

Mobil Van yang telah dimodif agar lebih cepat dan lengkap berisi berbagai tetek bengek peralatan canggih itupun segera membelah jalanan kota Washington DC yang cukup ramai tersebut. Tidak jarang beberapa kali mobil mereka bersentuhan dengan mobil lain hingga menjadi pusat kecelakaan beruntun karena laju Van mereka yang ugal ugalan

Namun tak sampai sepuluh menit mereka sudah sampai disebuah perumahan sederhana yang baru dihuni sedikit orang. Van tersebut berhenti tepat di sebuah rumah sederhana dengan artistik moderen dan berbagai tanaman bunga indah di sekeliling jalan setapak yang akan membawa tamu menuju beranda rumah

" tujuh menit. Tidak ada kata lebih karena mereka sudah dalam perjalanan kesini"Ucap Rebecca sembari menoleh kearah Al yang sudah bersiap keluar dari mobil

Tanpa menjawab ucapan Rebecca, Al segera berlari memasuki beranda rumah yang lampunya bahkan masih menyala pada jam hampir setengah dua pagi seperti ini.

Al melangkahkan kakinya perlahan saat mendapati sosok gadis tengah tertidur pulas di sofa keluarga dengan sebuah jaket yang melapisi piyamanya. Gadis itu tampak sangat pulas hingga tidak menyadari keberadaan Al yang bahkan telah duduk jongkok di sofa

"Baby, wake up!" Lelaki dengan bola mata gelap itu menjulurkan tangannya lantas mengusap lembut pipi halus layaknya kulit bayi itu hingga membuat sang gadis mengerang lantas terbangun

Al menyunggingkan senyum tipisnya saat mendapati ekpresi menggemaskan gadis dihadapannya yang tengah mengerjab - kerjabkan matanya

"Al? Apa itu kau?"

"Yes. This is me Baby. Wake up now''Ucap Al lantas membantu gadis itu agar berdiri dihadapannya

Tanpa aba - aba Al langsung menarik tubuh gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya itu

"Siapa kamu?"Tanya Al tanpa melepas pelukan eratnya

"Apa maksudmu Al?"

"Siapa kamu?"

Just You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang