undangan teror

7.6K 390 15
                                    


Lisa dan iwan duduk berdua di kantin, mereka tidak berkumpul lagi dengan reihan semenjak kejadian ribut dengan ahmad.
lisa menatap ke arah iwan serius. " kematian wanita cantik, apa mungkin itu kematian sinta wan? "
" mungkin saja sa, masalahnya cuma sinta wanita yg baru-baru ini meninggal " jawab iwan seadanya.
" tapi menurut kau wan, kenapa si pembunuh itu membuat tulisan seperti itu? Kau gk heran yaa? " tanya lisa keheranan.
" aku rasa ini pancingan ke kita sa. Pokoknya kita harus hati-hati sa. Jangan pernah berada di suatu tempat sendirian. Kita bisa juga menjadi korban nantinya " jelas iwan.
" oke wan, kau selidiki hubungan kematian sinta dengan anggota tim basket. Aku ingin nyelidiki seseorang yg aku curigai "
" siapa sa? " tanya iwan penasaran.
" kita kerjakan dulu apa yg ku perintahkan ini. Nantik baru kita diskusikan lagi. Oke wan? " lisa tersenyum dan mengedipkan matanya.
Dia berdiri dan meninggalkan mejanya. Iwan memanggil lisa dan bertanya padanya " sa, bagaimana foto yg ku kasih semalam ? Udah kau cek kan? "
  " aku rasa itu cuma pembiasan cahaya aja wan. Itu hanya kebetulan aja membentuk gambar wajah wanita. "
" kau memang gk percaya sama sekali kalau ini adalah ulah hantu sa? " tanya iwan.
" jangan ngawur wan. Gk ada yg namanya hantu di dunia ini. Orang yg telah mati, tidak bisa menganggu orang hidup " lisa pergi meninggalkan iwan di kantin.
Lisa berjalan ke arah perpustakaan. Dia memasuki ruangan perpustakaan dan terlihat sedang mencari seseorang. Matanya berhenti melihat ke kanan dan ke kiri setelah menemukan orang yg dia cari.
Lisa berjalan pelan menuju ke arah seseorang. Dia langsung duduk di depan seorang cowok yg sedang asik membaca buku.
" tanggal kematian wanita cantik. Menurut mu apa maksudnya her? " tanya lisa ke cowok tersebut.
" apa katamu tdi lis? " heri menghentikan membaca bukunya. Karena lisa tiba-tiba datang menghampirinya. Dan melempari dia dengan sebuah pertanyaan.
" aku ingin tau, apa maksud dari tanggal kematian wanita cantik itu? " lisa mengulanggi pertanyaannya.
" kenapa kau bertanya padaku lis? " tanya heri serius.
" aku hanya bertanya saja her. Mungkin saja kau punya sesuatu yg bisa membantuku. Karena kemaren kau sedikit menasehati aku tentang kasus ini " lisa tersenyum manis. Tapi dari senyumnya itu terlihat dia mempunyai maksud tertentu.
Heri terdiam sejenak. Heri memperhatikan lisa yg sedang duduk di depannya. Heri berpikir kalau lisa sedang mencurigainya.
" kau tidak mencurigai aku kan lis? " tanya heri, dia mengeriputkan dahinya sekarang.
" curiga? Kenapa kau bisa berpikir kalau aku mencurigai mu her? " tanya lisa dengan gaya yg menyebalkan.
Heri langsung menunjukkan muka sebal dan merapikan bukunya. Dia berdiri dan hendak pergi mengembalikan buku-buku itu ke tempatnya.
" kenapa pergi her? Bukannya kau bukanlah seseorang yg penakut? Kau tidak terkejut atau pun berlari ketika dengar suara bunyi di aula itu. Tapi sekarang kenapa kau kelihatan ketakutan? "
" perlu kau tau lis, aku memang penakut waktu sd. Tapi sekarang aku tidak penakut lagi karena sering sendiri berada di perpustakaan. "
Heri berjalan meninggalkan lisa. Lisa memandangi gerak heri yg hendak meninggalkannya.
Baru 5 langkah berjalan meninggalkan lisa. Heri membalikkan badannya lagi dan melihat ke arah lisa.
" satu lagi lis, aku mengatakan untuk menyelidiki tim basket, itu cuma karena aku ingin membantumu. Aku juga ingin berubah dari seorang kutubuku menjadi seorang detektif hebat sepertimu. Tapi kau malah mencurigaiku. Kalau begitu aku tidak akan membantumu lis. terserahmu mau menilaiku gimana "  heri membalekkan badannya dan meninggalkan lisa.
" her...! " lisa memanggil heri.
Heri membalekkan badannya dan melihat ke arah lisa. " kenapa? " tanya heri ke lisa.
" aku bukan mencurigaimu sebagai seorang pelaku. Tapi aku mencurigaimu karena sepertinya kau mengetahui sesuatu her. Tapi melihat tindakan mu hari ini. Aku jadi berpikir, apa mungkin kau pelaku dari kasus ini? " lisa menatap heri serius.
" kau tau sa, jika memang aku yg melakukan ini semua. Terus siapa pelaku keduanya? Bukankah kau mengatakan pelakunya ada 2 orang? Dan kau juga pasti tau sa. Kalau aku tidak memiliki teman yg bisa membantuku untuk melakukan ini. Sedikit saranku sa, jika ingin mencurigai orang. Selidiki lah orang itu terlebih dahulu. Bukan hanya menggunakan firasatmu saja " heri pergi meninggalkan lisa di perpustakaan.
Lisa berdiri dan meninggalkan perpustakaan. Baru berjalan beberapa langkah dari ruangan perpus, reihan telah datang mencegatnya.
" sa, aku mohon maafin aku sa. Aku mohon biarkan aku bantuin kamu nyelesaiin kasus ini " bujuk reihan.
" ngebantu? Maaf, kami gk pernah ngerasa terbantu dengan kehadiran kau di tim han. "
" beri aku kesempatan sekali lagi sa. Aku mohon kali ini " reihan memasang muka memelas kepada lisa.
Lisa merasa jijik melihat reihan bermohon-mohon pada dirinya. Terpaksa dia memberi reihan kesempatan untuk bergabung lagi dengan timnya. " jangan kacauin lagi han "
" oke sa, aku gk akan mengacau lagi "
Iwan tiba-tiba menghampiri lisa dan reihan. " ada hal yg aneh sa " ucap iwan dangan nafas yg belum teratur. Iwan habis berlari untuk menuju tempat mereka berdua.
" aneh apanya wan? "
" aku rasa si pembunuh ingin bertemu denganmu. Aku baca baik-baik tulisan di WC yg di bikin si pembunuh itu. Aku yakin kalimat itu di tujukan untukmu sa. "
" maaf wan, bisa kau jelaskan lagi dari awal? Aku tidak mengerti apa yg kau katakan tadi "
" begini sa, kau ingat tulisan di wc yg di buat si pembunuhkan? "
" iya aku ingat wan. Terus? "
" nah aku yakin itu kalimat di tujukan untukmu sa. "
" tunggu dulu wan, bagaimana kalimat itu bisa di tujukan untukku? " tanya lisa heran.
" karena sa selain polisi, cuma kau orang yg menyelidiki kasus ini. "  lisa terdiam sejenak, dia merasa apa yg di katakan iwan benar.
" dan ada 2 kemungkinan sa menurut aku. 1 Dia sedang menantangmu untuk menyelesaikan kasus ini. Dan yg kedua, itu adalah jebakan dari dia. Ohh iya sa, kalimat yg di buatnya di wc itu. Aku rasa itu adalah surat undangan buatmu. "
" undangan? Undangan apa? " tanya lisa bingung.
" kalimatnya kan tertulis MALAM DI MANA KEMATIAN GADIS CANTIK DARI SEKARANG. Dan sinta meninggal tanggal 24. Aku rasa dia menunggumu di sekolah, pada malam ke 24 setelah tulisan itu di buat. " jelas iwan.
" kenapa dia ingin menemuiku wan? " tanya lisa heran.
" ntah lah sa. Mungkin dia menantang mu untuk memecahkan kasus yg dia buat ini "
" kalau memang itu adalah tantangan buat mu sa. Aku yakin yang membuat itu adalah orang yg hadir di malam waktu kita diskusi kemaren. Karena menurutku, si pembunuh itu menantangmu karena dia tau kalau kau mengetahui banyak hal tentang kasus ini. Jadi dia menantangmu untuk ikut dalam permainan yg telah dia buat " reihan mencoba mengeluarkan pendapatnya.
" bisa jadi yg di katakan reihan itu sa. Dan kali ini aku cuma berargumen saja sa. Tapi, untuk siapa lagi tulisan itu dibuat Kalau bukan untukmu? " ucap iwan serius.
Lisa terdiam. Dia bingung harus berbuat apa. Jika memang tulisan itu untuknya, apakah dia harus mengikuti undangan dari si pembunuh itu?

~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~

6 hari setelah meninggalnya zuhendra. Lisa sedang membaca bukunya dikamar. Dari jam 3 sore tadi dia sudah membaca buku fisikanya.
Jam menunjukkan ke angka 8. Rasa bosan mulai datang menghampiri lisa. Lisa membuka jendela kamarnya dan melihat bulan dan bintang sedang berlomba-lomba menunjukkan sinarnya di malam hari.
Lisa tersenyum melihat bulan dan bintang itu. Semenjak kecil, lisa sangat senang melihat bulan dan bintang. Ntah kenapa jika melihat itu, dia menjadi sangat senang.
Dia menarik nafas sebelum menutup jendela kamarnya. Di lihatnya komputer kamarnya itu. Tiba-tiba dia teringat tentang kasusnya. Dia segera meraih komputer dan menghidupkannya.
Di bukanya sebuah foto dari file data di komputernya. Itu adalah foto tulisan teror yg ada di WC sekolah meredeka.
Lisa membaca tulisan teror itu " malam di jumlah kematian wanita cantik dari sekarang? Ini berarti Bukan 24 hari, tapi jumlah dari angka 2 dan 4. Berarti 6 hari setelah teror itu di buat " lisa berbicara sendiri. Dia baru sadar ternyata dugaan iwan salah.
Dengan cepat lisa langsung menghubungi iwan dan menyuruhnya datang ke rumah lisa secepatnya. Lisa pun bergegas mengganti pakaian. Dan berlari keluar rumah setelah iwan sampai di rumahnya.
" ada apa sa? Kenapa kau menyuruhku datang cepat? " tanya iwan panik sambil menyetir mobilnya.
" dugaan kau salah wan. Bukan tanggal kematian wanita cantik yg di buat si pembunuh itu. Tapi jumlah dari tanggal kematian wanita cantik wan. " jelas lisa terburu-buru.
" jadi kita akan ke sekolah menemui si pembunuh itu sekarang? " tanya iwan sedikit takut.
" yaa kira-kira seperti itu wan " jawab lisa.
" sa, lebih baik hubungi reihan. Kita tidak bisa menangani si pembunuh itu kalau cuma berdua "
" apa perlu kita lapor polisi wan? " tanya lisa.
" gak mungkin sa. Kita belum tau pasti si pembunuh itu ada di sekolah atau enggak sekarang ini. Kalau tidak ada, kita bisa di bilang mempermainkan polisi "
" oke wan, aku akan menghubungi reihan, dan menyuruhnya untuk menjumpai kita di gerbang sekolah "
Mereka pun dengan cepat  menuju sekolah. 10 menit kemudian, mereka telah sampai di sekolah. Bigitu pun dengan reihan.
Lisa melihat reihan turun dari mobil. Dia melihat reihan menyimpan pisau yg di sembunyikannya di pinggang celananya.
" untuk apa pisau han? " tanya lisa.
" untuk jaga-jaga sa. Kita tidak tau apa yg akan di lakukan si pembunuh itu kan. " jelas reihan.
" sa, sebelum kita memasuki sekolah ini. Kau yakin kita akan lakukan hal ini? " tanya iwan yg terlihat ketakutan.
" yakin wan " jawab lisa mantap.
" apa kau punya rencana sa? " tanya reihan.
" ada han. Kita kesini bukan untuk menemui penjahat itu. Tapi menangkapnya. Kita datang kesini diam-diam dan cari di mana penjahat itu. Dan ingat! Kita harus berhati-hati. Kita tidak tau apa yg akan di lakukan si pembunuh itu. "
" oke sa " reihan setuju dengan rencana lisa.
Dengan menarik nafas panjang, mereka bertiga memasuki sekolah itu. Jantung lisa berdegup kencang. Dia penasaran, siapa kira-kira dalang di balik semua ini? Dan apa tujuannya. Dan kenapa si pembunuh itu mengarahkan mereka untuk ke sekolah ini?
Cari tau kelanjutannya dengan membaca mystery in my school chapter berikutnya.

mystery in my schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang