Mission Bonus

790 29 6
                                    

Sorry... sorry... ini bukan cerita Jean x Ken ataupun Juan x Ragil...

Ini cerita Reon x R....

Awal mereka bertemu dan kalau seru dan tanggapan dari kalian bagus. Aku lanjut ceritanya dan sesegera mungkin updet lagi. Hehehe

Reon POV

Aku kesal bukan main. Juan menyuruhku untuk menyelesaikan laporan akhir tahun mengenai aktivitas di sekolah maupun di asrama. Bukan laporan akademik, -ya, kalau laporan akademik kan sudah ada guru yang mengerjakannya-. Tapi laporan kegiatan sehari-hari mereka. Seharusnya ini di kerjakan oleh kita bertiga-aku, Juan dan Jean- tapi Juan maupun Jean ada kencan dengan pacarnya. Sial banget. Mentang-mentang sudah punya pacar. Aku dilupakan. Hiks.

Semalaman, bukan, seharian aku mengerjakannya. Dari kemarin sore sampai jam 1 siang ini. Sekarang Jean minta janjian denganku di taman dekat halte bis untuk membawa laporannya. Oh shit.

Supaya cepat selesai aku tak banyak protes. Sudah capek. Kita janjian ketemuan jam 3 sore, tapi aku buru-buru mandi, bersiap dan makan. Aku sudah di tempat janjian kami jam setengah 3 sore. Aku duduk di bangku taman yang tersedia. Karena masih lama, aku memasang earphone di telingaku. 15 menit berlalu dan ada seseorang yang ikut duduk di bangku yang aku duduki. Aku mempersilahkannya duduk.

Beberapa menit kemudian, mungkin karena capek dan belum tidur tadi malam. Aku terkantuk-kantuk. Bagaimanapun, aku tetap ingin terjaga. Tapi kepalaku malah pusing. Sial, mataku berat sekali untuk tetap terbuka. Kemana sih Jean? Lama seka-

.......................

Setelah itu, mungkin aku tertidur. Karena sekarang aku sudah ada di tempat tidur. Tapi, tunggu ini bukan kamarku. Lalu ini kamar siapa? Saat aku bertanya-tanya bingung. Seseorang masuk ke kamar dan dia hanya memakai handuk di pinggangnya sampai lutut. Ya, orang ini baru habis mandi. Rambutnya masih basah, dia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk yang lebih kecil di tangannya.

"Oh, kamu sudah bangun?" Tanyanya ramah, membuatku kaget dan berhenti memperhatikan apa yang sedang dia lakukan. Kini aku menatap wajahnya. Wow, handsome.

Aku mengangguk cepat.

"Pasti kamu sangat lelah. Maaf, tidak sengaja aku melihat laporan yang kamu buat. Dan ternyata kamu orang yang diceritakan Jean yang akan mengantar laporan itu. Kita bertemu sebelum kamu tidur." Ucapnya tersenyum manis.

"Anda mengenal Jean?" Tanyaku kaget.

"Iya, aku adik kelas ayahnya sewaktu di universitas." Jawabnya kalem.

"Oh, maaf. Kenapa saya ada di sini ya?" Tanyaku heran.

"Tadi kamu tidurnya pulas banget. Kasian kalau dibangunin. Jadi daripada terus di taman itu, aku bawa aja kamu ke rumahku." Jawabnya menerangkan.

"Maaf, jadi merepotkan." Ucapku tak enak.

"Tidak masalah. Karena kamu manis." Ucapnya menggoda, membuat bulu kudukku meremang.

"Maaf, sekarang jam berapa ya?" Tanyaku sedikit was-was.

"Jam 1 pagi." Jawabnya kalem.

Wajahku berubah panik.

"Tenang saja. Aku sudah menelepon orang tuamu kalau kamu nginep di rumahku." Ucapnya lagi, dia seperti tau apa yang aku pikirkan.

"Maaf, aku..." Omonganku terpotong, saat bibirnya pelan menyentuh bibirku.

"Daritadi kamu minta maaf terus. ganti saja dengan kata terima kasih. Oke?" Ucapnya mengerling nakal.

Aku hanya bisa melongo. Shock. Tanpa sadar aku memegang bibirku yang baru saja dicium olehnya. Perasaan lembut itu masih terasa di bibirku. Sial!

"Namaku Radyan. Kamu boleh memanggilku Ian." Ucapnya lagi.

"..."

"Namamu Reon kan? Jangan kaku begitu. Setauku, dari cerita si kembar Juan dan Jean kamu orangnya suka mengacau. Hahaha..." Dia tertawa renyah.

Aku hanya bisa mengangguk menanggapi obrolannya.

"Wah, sepertinya kamu masih ngantuk. Kalau begitu lanjutin aja tidurnya. Masih malem kok. Nanti pagi aku bangunin kamu." Ucapnya lembut.

Mungkin karena aku benar-benar masih mengantuk, aku menurut dengan apa yang dikatakannya. Aku berbaring dan memejamkan mata. Sebelum keluar kamar, Ian mengusap kepalaku lembut. Membuatku nyaman, dan aku langsung jatuh tertidur lagi. Sayup-sayup aku mendengar dia mengatakan 'Good night baby.' Aku pasti salah dengar.

...

...

Dikit banget?? Hahahaha

Sorry... ya anggap aja cuplikan cerita. *di jitak.* hahaha

Oke kawan, di tunggu vote, comment nya ya..

Arigatou.. ^_^


Crazy MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang