Prolog

11.1K 330 23
                                    


Kadang gue berharap kehidupan gue aman-aman saja. Bukan berarti gue menghindar dari masalah.
Masalah gue gak jauh dari urusan hidup dan mati, baik gue sendiri maupun orang disekitar gue. Masih bagus kalau cuma dilukai, tapi kalau sudah nyawa?
Dan itu memacu gue terus berlomba tiap harinya, menjaga nyawa orang-orang disekitar gue dan orang-orang yang gue cintai.

Am I Fighter? Yes, I am.
Dalam artian eksplisit maupun implisit.
Gue antara harus memutar akal dan juga kadang bertarung dengan kekerasan.
Dan gue juga harus bertarung dengan kondisi kejiwaan gue sendiri yang sangat kompleks.

Gue......Raditya Yudha Prasetya
Orang yang terpaksa berada dikelompok organisasi hitam.
Begitu awal gue bergabung, gue masih mahasiswa S-1. Dengan segala idealisme, gue bertahan di jalur abu-abu. Gue bukan putih dan bukan hitam. Gue mencoba bermain aman dengan bekerja di dua jalur tersebut.

Tapi semakin gue dewasa, gue gak mungkin berjalan terus dijalur abu-abu. Gue sendiri harus memilih, menjadi hitam atau menjadi putih.
Semua ada konsekwensi kok.

Melihat diri gue itu tergantung dari kacamata yang dipergunakan.
Dari keluarga maupun orang-orang yang mencintai gue, tentunya mereka melihat gue baik adanya.
Dari pihak yang berseberangan, tentu mereka melihat gue sebagai musuh.
Dari pihak masyarakat awam?
Gue pasti dipandang sebagai sebuah tragedi di keluarga gue.
Dari pihak aparat hukum?
Gue itu seperti belut dan kentut. Susah dan licin untuk dijerat, bau tapi gak kelihatan.

Gue bercerita ini, untuk menegaskan apa yang gue lakukan selama ini diluar keinginan gue pribadi.
Kalau orang lain bisa dikasih kesempatan memilih dan diberi banyak pilihan dalam hidup, kalau gue dipaksa untuk satu pilihan saja dalam hidup.

Inilah gue, orang yang sepanjang hidupnya bermasalah...!

Boleh gue membela diri dikit?
Gue masih punya jiwa, masih punya hati, masih punya belas kasih dan masih punya Tuhan.

Maaf......
Di masa-masa ini jalan hidup gue bukanlah seperti Radit yang dulu.
Gue sudah dewasa penuh.......
Mungkin perilaku gue kasar dan kejam. Entah kalimat apa yang tepat buat gue.

Dan gue sudah berganti topeng, bukan sebagai innocent man, tapi sebagai offender and fighter.
Entah sampai kapan Tuhan perkenankan gue melepas topeng-topeng itu.
Oneday semoga orang-orang tahu, Radit adalah sama seperti orang lain, yang gak bisa terus-terusan mengalah dan berkorban untuk orang yang dicintai, gue juga ingin dilindungi, gak terus-terusan melindungi.

Bahu gue udah capek nyeeeet!!!

I Am FighterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang