Judul : (Not) Just A Friend
Author : Rahidzi a.k.a Addysti
Main Cast/Support Cast : Lee a.k.a Lee Hyuk Jae and Park Ji Hyun
Genre : Friendly and Romance
Author's Note : FF pertama dengan cast Lee. Eh, Eunhyuk Oppa. Whoa! Sorry banget kalau gak berkenan jadiin Eunhyuk dengan yang seperti di FF ini. ^^
HAPPY READING!
Aku mengharapkanmu (tidak) lebih dari sekedar sahabatku. Bukankah indah jika (tidak) hanya menjadi seorang teman yang selalu di sisimu? ---Ji Hyun---
Kembali, aku merasakan perasaan ini. Perasaan yang tidak bisa disebut cinta tapi dia berkesan. Dan dia...berhasil membuatku kagum serta nyaman yang lebih indah daripada sekedar kata cinta.
Aku menyayanginya. Tapi tidak mungkin untuk mencintainya. Kau tahu mengapa? Entahlah. Hanya saja setiap melihat senyumnya, ada perasaan aneh yang menyesakkan hatiku. Tidak bisa aku berlama menatap kedua matanya. Karena jika itu terjadi, mungkin hidungku akan segera mengeluarkan darah saking gugupnya
Anggaplah aku pengecut atau apa. Aku hanya tidak mau merusak persahabatan yang kami bangun bertahun-tahun lalu. Aku senang menjadi sahabatnya, meski kadang berharap lebih dari sekedar sahabat. Aku menginginkannya. Sangat menginginkannya. Saranghae...
Ji Hyun- gadis berambut coklat itu menutup buku hariannya sembari mengusap pipinya yang basah. Sudah kesekian kali, saat menulis tentang orang yang dia sayangi yang notabennya adalah sahabatnya, air mata tidaklah luput menyertai setiap kata yang dirangkainya.
Dia masih berandai-andai jika keinginannya bisa terwujud. Namun dia tahu diri dan berusaha sekuat mungkin untuk menjauhi pikirannya dari khayalannya itu.
"Dasar cengeng! Setiap kau menulis, pasti kau menangis! Sebenarnya kau menulis tentang apa?" tanya seseorang sambil duduk di sebelah gadis itu.
Dengan cepat, Ji Hyun menghapus air matanya dan segera menoleh ke orang di sebelahnya. "Kenapa Oppa selalu datang mengagetkanku?" balasnya kesal sambil terkekeh.
"Ih kau ini! Memangnya tidak boleh kalau menemuimu, eoh? Kau sedang menulis apa tadi?" tanya pria itu.
"Aku menulis tentangmu Lee," jawab hati Ji Hyun. Tidak mungkin jika gadis itu mengakui bahwa dia menyimpan rasa untuk namja di depannya, sahabatnya sendiri.
"A..ani, bukan apa-apa. Hanya imajinasiku," jawabnya tertawa.
"Jinjja? Mengapa jika hanya imajinasi kau rela untuk mengeluarkan air matamu?"
Ji Hyun diam dan memaksakan untuk tersenyum. "Itu namanya penghayatan."
"Segitunya? Kamu bahkan jarang untuk menangisiku?" ledek pria itu.
"Itu karena Oppa tidak tahu kalau air mata yang jatuh ini untukmu," lirih hati Ji Hyun.
"Tenang saja Tuan Lee. Aku pasti menangisimu saat kau tiada nanti. Hehehe..."
"Ya! Kau ini menginginkan aku cepat mati?"
"Mianhae, Oppa. Aku bercanda."
"Boleh aku baca?" pinta temannya itu sambil mencoba meraih buku di depan Ji Hyun.
Ji Hyun yang kaget karena Lee sedang mencoba membuka buku hariannya dan membaca tulisannya tadi. Sontak saja, Ji Hyun refleks dan langsung merebut buku itu paksa.
"Andwe!" teriak Ji Hyun.
"Waeyo?"
"Aish! Itu untuk bahan novelku. Ah, tak sabar pun aku menyelesaikannya selepas ujian nanti! Oppa mau membelinya kan kalau sudah terbit nanti?"