:) satu

25 5 0
                                    

oke aku ini anak ingusan yang lagi nyoba nulis... bantu aku yaa kawan. Hehe, baca cerita aku.

®®®®®

Namaku Kinanti Sasmita Wijaya. Umurku tiga belas tahun dan sekarang aku duduk dikelas tujuh SMP. Aku ini adalah anak dari salah satu pengusaha terkenal di Indonesia yaitu Bapak Herman Wijaya. Mamaku bernama Rianti Hisyam dan beliau menyandang status sebagai satu-satunya nyonya Wijaya. Mamaku adalah seorang wanita karir yang selalu sibuk dengan urusannya sendiri. Dan aku juga mempunyai seorang Kakak laki-laki, namanya Brian Arka Wijaya tapi sekarang ia kuliah di luar kota dan pulang ke rumah hanya dua bulan sekali itu pun jika sempat. Dengan kehidupan yang bergelimangan harta tapi kurangnya kasih sayang dari orang tua, hidupku menjadi liar dan nakal. Nilai-nilaiku di sekolah hancur berantakan dan aku hampir nggak naik kelas.

"Oh, my god. Gimana coba kalo Papa sama Mama tau pasti aku ditelan abis-abisan". Keluhku dalam hati.

Benar saja Papa dan Mama marah besar. Tapi ini semuakan bukan salahku juga. Pokoknya mereka juga salah, karena mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan nggak pernah merhatiin aku. Padahalkan aku sangat butuh mereka. Sejak saat itu Papa pun memutuskan untuk menitipkan aku ke seorang janda beranak satu. Alasan Papa menitipkan aku, agar aku bisa berubah dan merasakan gimana kehidupan di luar sana yang jauh dari keluarga dan tanpa bergelimangan harta. Dan ini membuatku sangat KECEWA.

"Kinan, kenapa nilai kamu jadi jelek semua?". Tanya Papa marah dengan wajah mengeras.

"Yaa, nggak tau Pa.. mungkin guru nya kali yang salah nyatet".

"Kinan, kamu itu jawab yang bener jangan ngaco!".

"Abisnya Papa sama Mama, nggak peduliin aku lagi, nggak merhatiin aku lagi! Kalian terlalu sibuk dengan dunia kalian sendiri! Jadi kalo nilai aku jelek jangan salahin aku Pa, kalian juga ikut andil". Jawabku dengan suaranya yang lebih keras.

"Oh.. berani kamu ngomong kaya gitu sama Papa? Oke kalo gitu Papa bakal kirim kamu ke kampung, biar kamu bisa ngerasain hidup susah! Biar kamu nyadar kalo yang Papa sama Mama lakuin itu kebaikan untuk kamu!". Ucap Papa dengan menekankan kata kampung.

"Tapi Pa---".

"Jangan membantah!". Potong Papa dan langsung pergi meninggalkan kamarku.

"arrrgghh... ini nggak mungkinkan? Masa iya aku Kinanti Sasmita Wijaya anak pengusaha terkenal harus pergi ninggalin kemewahan yang selama ini aku dapatkan!". Keluhku dan hampir menonjok kaca dikamarku.

"Hiks.. hiks.. hiks". Tiba-tiba air mataku keluar.

Tok tok tok

"Sayang, ini Mama. Mama boleh masuk?". Tanya Mama dari luar.

"Iyaa Ma, hiks.. masuk aja".

"Ya Allah, sayang? Kamu nangis?". Mama langsung memelukku.

"Ma, Kinan nggak mau Ma! Kinan nggak mau hidup di kampung!".

"Iyaa sayang, maafin kami yaa! Mama sama Papa khilaf nggak merhatiin kamu, tapi asal kamu tau.. kami ngelakuin itu buat kalian anak-anak kesayangan Mama!".

"Mama sadar ternyata kalian nggak hanya butuh materi saja. Kalian juga butuh kasih sayang kami. Tapi kami takut sayang, takut kalian ngalamin apa yang dulu Mama dan Papa alami, dulu kami mau sekolah saja harus kerja part time dulu, buat bantu biaya sekolah".

"Iyaa Ma, maafin aku. Tapi aku nggak mau tinggal di kampung!".

"Sayang, percaya deh tinggal di kampung juga kamu nggak bakal mati kok. nggak seburuk yang kamu pikirin sayang! Kamu disana bakalan ngerti gimana arti hidup yang lebih sederhana. Yaa, sayang mau yaa? Ini juga demi kebaikan kamu!". bujuk Mama sambil mengelus rambutku.

"Iyaa Ma!".

"Yaudah, Mama keluar yaa. Kamu istirahat. Besok kan harus udah berangkat." Ucap Mama sambil membantuku berbaring kemudian menyelimutiku dan mencium keningku.

Bener kata Mama. Aku harus bangkit, dan aku berfikir jika aku tidak mengikuti keinginan orang tuaku pasti aku takkan bisa melanjutkan sekolah. Jika aku nggak sekolah aku tak bisa menggapai impianku menjadi designer terkenal. Maka dengan hati terpaksa aku pun mengikuti kemauan orang tuaku.

®®®®®

huh. Semoga banyak yang baca. Vomment yaaa kawan :) sukron

Gadis itu, SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang