Lembaran Pertama

290 11 2
                                    

Author POV


14 April 2015

Suara langkah kaki yang keras dan membuat orang-orang di koridor Blok D segera bangun dari ranjangnya. Mereka memperhatikan Komandan VII datang bersama ketiga pengawal piket pagi.

"Lee Sungmin!" Komandan meminta kepada salah satu pengawal untuk membangunkan Sungmin yang berada di kamar dengan nomor 3417.

Sungmin keluar dengan pakaian kasualnya, mengingat ini pukul 5 dini hari, ia baru saja selesai membersihkan diri setelah berganti jadwal piket tadi.

"Ada surat untukmu" Komandan menyerahkan 3 surat dengan warna yang sama, coklat muda.

"Terima kasih Komandan" Sungmin segera memberikan hormat sampai sang Komandan dan pengawal piket pagi pergi dari kamarnya.

Sungmin memilah tiga surat yang ada di tangannya.

"Semuanya dari Kyuhyun?" Sungmin tersenyum sesaat, karena sudah hampir setahun Sungmin tidak mendengar kabar magnae Super Junior itu karena berita yang tersiar seputar kyuhyun membuatnya jauh dari konsetrasi kerjanya dan membuat mata dan telinganya panas. Ia mungkin tak sebaik yang dipikirkan Kyuhyun dan orang-orang, tapi ia benar mencintai Kyuhyunnya.

'My Sungmin,'

'Kau tahu Min,'

'Diparagraf pertama kehidupanku hanya diisi dengan kisah yang penuh dengan goresan hitam yang terukir cepat dan bagaikan angin tak kenal musim,'

'Tapi paragraf berikutnya adalah kehidupanku yang sedikit memukau, karena aku menggoreskan satu nama, yaitu, CINTA.'

'Cinta itu membiarkanku menggoreskan warna yang berbeda, tidak hanya hitam,

'Kehidupanku penuh warna karena CINTA,'

'Tapi kertas mengatakan aku bohong Min,'

'Tapi aku mengatakan aku jujur dengan luapan tanganku,'

'Tapi kertas bodoh ini tetap mengatakan aku pembohong,'

'Aku mengatakan bahwa Aku bersamamu, karena Cinta,'

Sungmin tersenyum kelu membaca surat pertama Kyuhyun, begitukah Kyuhyun?

Sungmin berusaha membunuh semua ini, membiarkan semua ini, tapi Kyuhyun sama dengan cintanya tak menyerah dengan keadaan yang sebenarnya, waktu dan juga manusia bodoh yang membuat mereka dalam situasi ini.

Sungmin kembali membuka surat Kyuhyun yang kedua, dengan sedikit hati-hati dan sedikit menahan genangan air mata di pelupuk matanya,

'My Sungmin,'

'Paragraf berikutnya ku isi dengan goresan tak stabil,'

'Aku jatuh Min, jatuh karena ada yang mengkhianatiku,'

'Tapi aku pastikan bahwa aku tidak seperti itu Min,'

'Aku hanya mengkhianati 'mereka','

'Aku tidak mengkhianatai Kita, Cintamu dan Cintaku,'

'Kau percayakan Min?'

'Mereka mengatakan aku sudah berkhianat, Tapi aku tidak!'

'AKU TIDAK!'

'Min, katakan,'

'Katakan bahwa angin akan membawa aku yang bagaikan debu ini jatuh di genggamanmu,'

Untukmu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang