Aku Hana, seorang gadis kecil berkulit putih, berambut merah tua kecoklatan, berbadan pendek dan berkacamata tebal dengan frame biru dongker.
Ibuku memberi nama Hana Sorakawa. Hana dalam bahasa jepang berarti bunga. Ayahku berkata bahwa aku harus seperti namaku, tumbuh cantik, wangi dan indah. Aku dpat memahami itu, ayah terimakasih.
Malam itu adalah hari yang sangat penting dalam kehidupan remaja ku. Cinta, kalau bukan itu, apa lagi? Ikedo, teman satu club ku menyatakan perasaan nya padaku melalui suara lewat telepon genggam. Bagaimana mungkin seorang temanku Ikedo Kamikuro yang setiap hari bermain dengan ku, ternyata mempunyai perasaan padaku?
Aku tak bisa menerima cinta nya, maafkan aku kedo.
Dalam malam yang bersamaan, Riyaki Hadorianu yang merupakan temanku juga menyatakan perasaan nya padaku. Aku sangat terbelalak! Apa kau tahu ? Kedo dan Yaki adalah sahabat karib, sahabat sedari usia kandungan, sahabat yang selalu bersama, tak terpisahkan bahkan lengket bagai permen karet. Tak sanggup hati aku disuruh memilih diantara 2 sekawan tersebut. Tak kuberi jawaban pada Yaki, aku takut Kedo marah.
***
Tak lama kemudian kudengar kabar bahwa Kedo telah menjalin suatu hubungan bersama Sakura Ekano, teman ku juga. Sungguh aku merasa dipermainkan, bagaimana mungkin dalam jarak waktu yang singkat setelah ku tolak, Kedo langsung berpindah hati pada Kura ? Sungguh tak enak menjadi diriku. Aku mulai sedikit kesal pada mereka, namun tak apalah, lagian bukan urusanku.
Lalu, apa kabar Riyaki atau yang sering kupanggil yaki? Yang bukan lain adalah orang yang mencintaiku juga? Ternyata dia tak menutup mulut. Dihari yang bertepatan dengan peresmian hubungan Kedo dan Kura, Yaki menjelaskan apa yang terjadi .
Mulutku menganga, air mataku tak tertahankan. Semua sangat tidak diharapkan.
"Hana, yang mencintaimu lebih dulu adalah aku, aku sangat mencintaimu semenjak semester lalu, hanya saja aku menyimpan perasaan ini. Dihari aku akan mengutarakan semuanya, sangat menyedihkan mendengar sahabatku ternyata mencintaimu juga, tak ingin menyakiti perasaannya, ku biarkan ia menyatakan padamu lebih awal, sementara aku, lupakan saja, aku juga bahagia pabila sahabatku bahagia." Begitulah cerita dari Riyaki.
Beberapa detik aku merenung. Iya, aku juga mencintaimu dalam diam, Yaki. Batinku terus menerus berkata seperti itu, tapi apa daya lidahku. Keberanian ku semakin membeludak, akhirnya ku katakan juga hal itu.
"Aku juga mencintaimu, Riyaki. Lebih dari aku mencintai Ikedo" aku mengutarakan hal itu dengan keringat membasuh wajahku.
"Aku tak berani memulai suatu hubungan 'pacaran' denganmu hana, aku tak ingin hanya menambah dosa ku dan dosamu. Aku hanya ingin kita tau perasaan kita, dan menjadikannya sebagai motivasi" tutur Riyaki membuat mataku berkaca-kaca tak karuan.
Kau memang pantas ku cintai, Yaki. Batinku
***
Aku dan Yaki kini bahagia. Yaki orang yang cerdas, tinggi, berkulit putih, humoris. Sempurna menurutku. Dia setia, aku bahagia sekali berada di dekatnya, nyaman. Perasaan itu yang selalu membaluti hubungan kami. Kami bukan sepasang kekasih, namun kubilang ini hubungan ouji-oujo. Mungkin sebagian saja yang mengerti. Tak apa, cinta kami bukan untuk diumbar2.
Sudah hampir 8 bulan kami dekat. Saling berbagi kisah 1 sama lain. Menyenangkan sekali, namun ada satu hal yang membuatku canggung dengan nya. Iya, masa lalunya, bekas pacarnya. Aku cemburu besar terhadap dia.
Diaru Febuyachi itulah nama mantannya Yaki. Seorang yang baik, cantik, putih bersih, berbadan pendek juga, tapi saja dia lebih 'besar' dibanding denganku. Dia adalah wanita yang sempurna, pintar pula. Aku selalu cemburu apabila bertemu dengan wanita itu. Dia berbanding terbalik denganku. Rasanya aku tak berguna apabila dibandingkan. Aku tahu, hubungan pacaran Diaru dengan Riyaki tidak sebentar, 3 tahun. Sungguh perjuangan yang hebat. Aku iri dengan hubungan mereka. Aku takut disaat aku bahagia bersama Yaki, sosok Diaru datang lagi menghantui fikiran Yaki. Aku takut Yaki kembali jatuh cinta pada Diaru. Aku sangat yakin hati Yaki masih berpihak pada Diaru. Aku sekarang merasa seperti healer bagi Yaki, terang saja karena di masa lalu, Diaru lah yang menyakiti hati Yaki, Diaru memutuskan hubungan dengan Yaki, demi pria lain. Kasihan Yaki.
***
Pagi itu, aku pergi sekolah. Aku berdandan rapi an wangi. Hari ini Yaki akan mengajaku pulang bersama. Hatiku sangat bahagia. Aku melantunkan lagu dalam earphone ku. Aku tak bisa fokus belajar karena aku sangat menunggu saat2 pulang. Yaki, aku akan membahagiakanmu. Batinku
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, aku sedikit memberi bedak pada wajahku di kelas sebelum bertemu Yaki, aku ingin tampil max didepan dia. Aku melangkahkan kaki ke depan gerbang, Yaki menunggu ku disana.
Aku memilih jalan tercepat ke gerbang, yaitu melalui kelas 11-4, yang tidak lain adalah kelasnya Diaru, aku PD melangkahkan kaki didepan kelasnya, karena hari ini Yaki adalah milikku sepenuhnya. Aku berjalan, sesekali melompat karena senang. Namun, ketika aku melewati kelas 11-4, aku melihat 2 orang pria dan wanita sedang duduk, si wanita terlihat sedang mengusap matanya, kutebak saja, dia sedang menangis, lalu si pria merangkul dan mengusap-usap bahu si wanita. Aku melihat dengan jelas. Pria dan wanita itu tidak lain adalah Riyaki dan Diaru.
Hatiku berdebar keras, mataku berkaca-kaca, aku berlari cepat di depan mereka. Tak sanggup lagi aku menahan kecemburuan ini. Yaki mencoba mengejarku, namun aku berlari semakin cepat, aku malu. Aku terjatuh, tergelincir karena genangan air. Yaki segera menghampiriku membantuku berdiri, aku pun berdiri dengan bantuannya. Dia melepas kacamata ku, mengusap butiran halus dipipiku yang tidak lain adalah air mata, membuatku semakin marah ketika Diaru menghampiri kami. Aku berlari lagi. Kali ini jalanan tampak buram, karena kacamata ku telah diambil Yaki, sewaktu tadi. Aku berlari dan ketika kulihat Yaki sudah tak mengejarku, aku duduk di sebuah warung kecil. Aku membeli beberapa tissue dan mengelap pipiku. Setelah kurasa cukup, aku belari ke terminal dan menaiki kereta sampai rumah. Aku merasa kecewa. Riyaki.
TO BE CONTINUE ...
Hello. Maaf kan cerita ini, apabila jelek, ya memang jelek sih :v oke, sampai jumpa di chapter selanjutnya ....
-i love you-
KAMU SEDANG MEMBACA
Koi wa Ittai
RomanceAku, memang bukan makhluk sempurna. Aku pendek, tubuhku kecil, pakaian ku serba besar dan yang mebuatku kesal adalah, kacamata ku yang tebal. Namaku Hana Sorakawa, disinilah kisah cintaku dimulai....