Chapter 09

4.1K 407 10
                                    

Don't forget to

VOTE

AND

COMMENT

Before or after you read this story!!

ENJOY!

"Tidak sebelum kau memuask-" aku merasa pelukan pria ini terlepas dan aku mendengar suara aneh, aku membuka mataku secara perlahan dan membulatkannya saat melihat pria itu sudah terkapar dengan lemas saat seorang pria memukulinya,Harry!

"Keparat, lawan aku!jangan pernah kau sentuh gadisku atau aku akan membunuh mu sekarang juga" ucap Harry dan melayangkan beberapa tinjuan ke arah perut pria sinting itu

'Jangan pernah kau sentuh gadisku, gadisku' gadis dalam diriku mengulangi kata-kata yang baru Harry ucapkan tadi sepertinya ia sedang mencoba untuk mencerna perkataannya

Aku mematung melihat Harry yang terus memukul pria itu, air mataku sudah membanjiri wajahku make-up yang ku gunakan sudah luntur akibat air mataku

"El, are you okay?" tanya Harry memegang kedua tanganku dan mata hijaunya menatap mataku dalam terdengar ada nada khawatir saat ia bertanya padaku, aku mengangguk pelan dan langsung mendekap tubuh Harry seerat mungkin, aku takut, sangat takut.

"Jangan takut El, aku bersamamu aku tak akan meninggalkan mu lagi sendirian" ucap Harry mengelus punggungku berusaha menenangkan ku

Ia membawaku masuk kedalam mobilnya dan tak lupa ia memakaikan ku jaket yang ia gunakan tadi agar aku tidak kedinginan, ia tak menjalankan mobilnya melainkan menatapku

"Maafkan aku karena membiarkan mu pergi tadi,sungguh aku sangat menyesal" ucap Harry menatapku dengan tatapan bersalah

"It's okay" hanya itu yang bisa ku ucapkan dan mencoba memaksakan untuk memberinya senyuman

"Apa keparat itu sempat mencium mu tadi?" tanyanya, aku menatapnya dan menggeleng pria sinting itu memang belum sempat menciumku tadi

"Baguslah, karna tak ada yang boleh menci-ugh.. ku antar kau pulang sekarang" dia belum menyelesaikan ucapan nya namun aku sama sekali tidak peduli dan memilih untuk diam.

Setelah 20 menit berlalu kami tiba di halaman rumahku. masih banyak mobil dan motor yang terparkir di luar maupun dalam halaman rumahku bertanda pesta belum usai.

Aku membuka pintu mobilnya dan merangkak keluar dan langsung masuk ke dalam rumah di ikuti oleh Harry yang berjalan di belakangku.

"Elena!kau dari mana saja?aku mencarimu tadi dan saat aku ke kamarmu hanya ada Sophia ia berkata jik-"

"dia bersamaku Zayn, kau tak perlu khawatir" ucap Harry dan pergi bergabung dengan kelompoknya.

"Naik dan tidurlah" ucap Zayn sesaat sebelum ia kembali ke kelompoknya dan menengguk minuman yang ia genggam.

***

Sinar matahari pagi menerpa wajahku dan membuatku mau tak mau harus bangun dan bersiap ke kampus.

Marie sudah menyiapkan sarapan untuk kami-aku dan Zayn. tak lama setelah aku memakan sarapanku Zayn datang dan memgambil tempat di srbelahku dan memakan sarapannya dalam keheningan.

"Kita berangkat sekarang?" ucap Zayn, aku mengangguk setelah menengguk habis jus jeruk yang ada di gelasku dan meraih tasku, kami berjalan beriringan dan memasuki mobil.

***

Aku berjalan menuju cafetaria. sebelum aku masuk ke kelasku pagi tadi Zayn berpesan agar aku menemuinya di cafetaria saat jam kuliahku berakhir. aku melihat Zayn sedang duduk seorang diri menungguku sambil menyesap minumannya.

hidden//h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang