cerita kau dan aku sangat damai, tenanga seperti air tanpa adanya badai bahkan api.
ibarat sayur tanpa garam dan gula. rasanya hambar
sampai kau bosan karena membutuhkan garam dan gula itu.aku yang selalu berterimakasih kepada Tuhan karena didalam cerita kita tidak adanya pertengkaran yang hebat. yang membuatku menangis.
namun, saat itu juga aku sadar bahwa aku sudah jatuh terlalu dalam. dan tidak ingin kau berpaling.tapi takdir berkata lain. bahwa kedamaian yang aku syukuri ternyata malah membuat ku teramat sakit.
sampai suatu hari kau berkata kalau kau jenuh
satu kata yang seperti bom atom meledak didalam hati.
taukah kau seperti apa rasanya? tak dapat ku jelaskan bagaimana rasanya saat itu. tapi yang aku inginkan aku hanya ingin membuat engkau tetap tinggal. bagaimanapun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang yang meredup.
Romancedan... cerita ini berawal dari engkau yang datang tanpa ku minta. dan pergi tanpa ku duga.