4

98 5 4
                                    

Plis kalian hargai usahaku,aku emang penulis baru tapi tinggalin jejak kalian disini.apa salahnya memberi komentar,saran kritik.biar aku bisa memperbaiki salah ku dimana.
Kalo kayak gini aku jadi males buat lanjutin :"
Hargai ya readers :*













Author pov

Luna dan Zarra menelusuri koridor sekolah menuju kantin.Sesampainya dikantin mereka duduk dipaling pojokan karena Luna tipe cewek yang tidak ingin terlihat oleh siapapun bisa dikatakan dia tipe cewek tertutup,sayang sekali mereka bisa saja menjadi most wanted di sekolah ini dengan kecantikan mereka.

"Ra,lo daritadi ngecek handpone mulu mending lo pesenin gue makanan sana"seru Luna jengah kepada sahabatnya itu yang selalu melihat ponselnya tanpa henti.Mereka bersahabat sejak kelas 1 smp mereka sangat dekat,Zarra adalah tipe cewek yang hm sedikit lemot,ceria,dengan rambut ikalnya yang sepinggang,kulit putihnya,hidung yang mancung,badan bak mofel catwalk,bibir kecil yang seksi menambah aura kecantikannya

"Aduh Lun plis banget hari ini lo yang pesen makanan sendiri,gue lagi coba hubungi pacar gue di reject mulu dari tadi"dengan tampang memelas

"Udah punya yang baru kali"bales Luna pelan yang masih bisa terdengar oleh Zarra dibalas dengan pelototan Zarra

"Apa kata lo?!!"

"Ah enggak"ucap Lune menggeleng polos "Gue mesen makanan dulu deh" Luna langsung beranjak pergi sementara zarra memutarkan kedua bola matanya dan mencoba menelpon kekasihnya lagi

"Mas baksonya 1 porsi ya,trus coca-cola 2 digelas" ucap Luna kepada pelayan kantin.Sembari menunggu makanan disiapkan Luna masih sempatnya memainkan ponselnya

"Neng,ini pesanannya"pelayan itu datang menyodorkan pesanan Luna yang membuat Luna terlonjak kaget 'ampir aja handpone gue jatuh' ucap Luna dalam hati.Luna segera mengambil pesanannya dan mengambil uang lima puluh ribuan disakunya "Sisanya disumbangin aja mas"katanya sambil tersenyum dan beranjak pergi

"Nih gue traktir"ucap Luna memberikan segelas coca cola

"Thankyou mbak bro" yang dibalas gumaman oleh Luna karna dia sedang sibuk mengisi perut cantik nya dengan bakso.sementara Zarra melihat Luna dengan tatapan ngiler,merasa risih dengan tatapan zarra,Luna mengangkat kepalanya

"Lo kenapa sih liatin mulu?mau?"

"Hehe tau aja lo Lun,bagi dikit napa Lun makan sendiri-sendiri aja"

"Kenapa gak bilang daritadi oon,gue kan bisa mesen 1 porsi lagi" Zarra tidak memperdulikan ucapan Luna dia langsung menyantap sisa bakso Luna tadi

"By the way,gimana sama pacar ldr-an lo itu?" Tanya Luna ke Zarra

"Auk ah,gue bete banget.dia cuma ngeread LINE gue doang!! Bete fix!" Luna cuma menangguk-anggukan kepalanya bertanda mengerti.Luna mengambil ponselnya dan memainkannya sementara Zarra sibuk memakan bakso sisa Luna tadi.

"Udah beres Ra? Lama amat yatuhan"Luna jengkel

"Udah kok,gak habis gue"ucap Zarra santai yang membuat Luna tambah kesal. 'Ni anak kenapa gak bilang dari tadi coba' umpatnya dalam hati

"Bilang dari tadi kek Ra"ucap Luna dan beranjak pergi keluar kantin.

LUNA ATAREZZ WIZHEN

Saat aku berada diluar kantin bisa ku dengar ada tapak kaki yang berusaha buat mengejarku ya siapa lagi kalo bukan Zarra yang udah bikin ku jengkel dikantin tadi,udah tau aku paling males di kantin eh dianya malah lama-lama

"Lun,tungguin dong main ninggalin aja"ucapnya saat udah berhasil mensejajarkan langkahnya denganku sekarang dia benar-benar disampingku aku cuma menghiraukan ucapannya dan masih lanjut berjalan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE??!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang