Epilogue

405 38 9
                                    

Aku terus berteriak memanggil namanya, tenggorokanku terasa seperti terbakar. Orang-orang berbaju putih mengikatku di tenpat tidur, salah satu dari mereka menyiapkan sebuah jarum suntik.

Sesosok familiar ikut masuk ke ruangan, dia kakakku, Gemma.

Dia langsung memelukku sambil menangis, "Harry, sudahlah. Dia sudah tenang di sana."

"I should've helped her! I should've help her! Dia marah! Aku baru saja bertemu dengannya!"

Gemma menyibak rambutku ke belakang, "Di sudah pergi, Harry. It's been a year."

"She's not dead!" bentakku, "Aku melihatnya, Gemma. Aku melihatnya! Percayalah padaku."

Gemma mundur dan menghapus air matanya yang mengalir tanpa henti, "It's not real, Harry. Itu semua hanya halusinasimu."

Sebuah logam tipis menembus kulitku, mengalirkan senyawa kimia yang membawaku ke dalam kegelapan.

Di sana, aku kembali melihat semuanya.

Melihat bagaimana empat bedebah menggilir tubuhnya tanpa menghiraukan jerit tangisnya. Sementara aku hanya bisa melihat dengan tubuh tak berdaya sambil tergeletak diatas genangan darahku sendiri.

Maafkan aku, sayang.

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

A/N

Abis! Pendek banget kan ya, gapapalah biar sekali baca langsung abis. Btw diriku double update, pastikan kalian baca chapter 5 biar ga bingung haha

Ini kalian ngerti kan ya? Jadi cerita yang chapter 1-5 itu halusinasinya Harry tentang pacarnya yang udah meninggal.

Kayaknya cerita gua makin suram aja..............abis UN gua mau bikin cerita panjang yang ga suram aja ah haha

Makasih ya kalian mau baca cerita yang absurd ini hehee makasih atas dukungannya :) mwah x

Duh besok sekolah :"

Her // h. styles [A.U]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang