Rumah Baru Kehidupan Baru

46 5 0
                                    

" Untung saja masih ada kereta yang akan berangkat, aku mungkin bisa menyusup di gerbong kargo" pikirku.

       Aku tidak mempunyai tujuan ingin pergi kemana jadi aku memutuskan untuk naik kereta terakhir ini menuju ke tempat yang jauh dari tempat ini. Perjalanan di kereta tersebut aku habiskan dengan membayangkan apa yang akan ku lakukan dan hadapi setelah ini.

        Singkat cerita aku sampai di sebuah kota bernama Bogor. Aku berjalan sebentar keluar stasiun, tetapi mataku mulai tidak kuat untuk terjaga lagi, jadi aku putuskan untuk bermalam dan beristirahat di sebuah kursi panjang yang terletak tak jauh dari patung seorang pahlawan.

        Baru saja aku ingin terlelap, tiba-tiba ada seseorang yang terlihat seperti seorang polisi mendekatiku. Aku langsung bangun dan terduduk di kursi taman tersebut.  

"Apa yang adik lakukan malam-malam begini di taman?" Tanya polisi itu.  

"..." aku hanya diam dan tidak menjawabnya.

"Apakah adik punya rumah atau orang tua?" Tanyanya lagi dengan suara pelan.  

"Tidak pak." Aku berbohong, karena aku sangat tidak ingin tinggal di penjara, maksudku rumah itu lagi.  
"Kelihatannya adik bukan dari daerah ini , kalau adik tidak keberatan maukah tinggal di rumah saya untuk sementara? Sampai orang tua adik menjemput." Tawarnya dengan suara yang sangat bersahabat, Aku hanya mengangguk, untuk menjawab pertanyaan itu.

Sesampainya aku di rumah polisi tersebut, aku langsung di bawa ke sebuah kamar yang terlihat sangat nyaman. Bentuknya persegi panjang, lengkap dengan tempat tidur yang terletak tepat di sebelah kiri pintu lalu terdapat sebuah lemari kayu di sudut kamar, meja belajar, serta banyak perabotan lainnya.

"Maaf dik saya hanya mempunyai kamar tidur untuk tamu ini".   

Aku langsung menjawab  "Oh tidak apa pak, saya sangat berterimakasih atas kebaikkan bapak".  

"Kalau boleh tau nama adik siapa?" 

"Nama saya Jimy" kataku.

"Baiklah Jim, sekarang tidurlah, kau terlihat sangat lelah. Besok kita akan berbincang-bincang lagi."       

Setelah apa yang terjadi hari ini aku merasa senang, lelah, dan menyesal. Aku senang karena dapat keluar dari penjara itu. Lelah karena perjalanan hari ini. Dan yang terakhir aku sangat menyesal karena tidak dapat membawa Dini, adik perempuanku untuk keluar dari tempat itu...

Dikarenakan tidak ada yang menjemputku pulang selama lebih dari seminggu, pak polisi itupun mengangkatku sebagai anak angkat. Aku sangat senang sekali dengan ayah dan rumah baru ku saat ini.

Aku baru mengetahui kalau ayah baruku ini merupakan seorang detektif terkenal di daerah tersebut bernama Jones . Aku mulai tertarik dengan dunia detektif sejak mengetahui hal itu. Pelajaran pertama tentang detektif dimulai dari sebuah novel tua yang ku temukan di atas meja ayah. Ternyata itu merupakan novel seorang detektif fiksi ternama yaitu Sherlock Holmes karya Sir Arthr Conan Doyle, aku sangat beruntung karena ayah juga sering menceritakan beberapa kasus yang ia dapatkan dan bagaimana ia menyelesaikannya. Yang lebih membuat ku senang di sebelah rumah baru ku ini terdapat sebuah perpustakaan besar, jadi aku bisa banyak membaca cerita-cerita tentang detaktif dari banyak negara.

Hampir setiap hari aku mengunjungi perpustakaan ini. Semenjak aku membaca buku disini aku selalu memperhatikan seorang perempuan yang selalu meminjam banyak buku setiap hari minggu.

Pada suatu hari aku sedang asik membaca buku di perpustakaan itu. Seperti biasa perempuan itu pun datang untung meminjam beberapa buku. Ia tampak 1 atau 2 tahun lebih muda dariku. Karena sudah tidak tahan lagi dengan rasa penasaran ini, akupun berniat untuk berkenalan dengan perempuan cantik itu. Ternyata namanya Tami dia juga suka cerita tentang detektif sepertiku.

       Selanjutnya aku berteman akrab dengannya dan sudah banyak buku-buku detektif yang sudah kami baca.
Kami pun mencoba membantu perkerjaan ayahku (aku lebih menganggapnya ayah, dibanding ayah kandungku) untuk memecahkan beberapa kasusnya, dan ternyata kami berhasil membantu ayah memecahkan beberapa teka-teki tentang suatu kasus penyelundupan narkoba di dekat wilayah kami. Kehadiran Tami selain sebagai penyejuk keadaan, ia juga sangat membantu berbagai kekuranganku. Kekuranganku yang terbesar adalah kurang teliti dan agak ceroboh, dengan kehadirannya sangat membantu untuk menutup kekurangan-kekuranganku tersebut.

        Tidak terasa 5 tahun sudah berlalu tanpa sedikitpun aku mendengar tentang rumah lamaku, dan kini aku sudah membantu memecahkan puluhan kasus dengan partner cantikku ini, dan kami pun sudah me nikah 1 tahun yang lalu. Terkadang juga aku yang mengambil alih kasus2 yang menuntut kekuatan fisik, karena ayah angkat ku ini sudah mulai menua, tetapi kadang kamipun meminta pertolongannya sebagai detektif senior.

Nothings ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang