"Harry styles?." Balas Laura heran. Yang ia yakini bahwa Harry teman barunya Alice.
"Hmm." Jawab Alice dengan anggukan. Ia mulai memakan makanan yang Laura bawa tadi. "Bagaimana tidak aku kesal pada mereka berdua!?." Bentaknya tiba-tiba. Laura sudah biasa jika Alice seperti ini kalau sudah kesal.
"Apa yang terjadi?." Tanya laura polos.
"Kau coba bayangkan saja! Pertama Bastian sudah merusak hari weekendku! Yang kedua si pria keriting itu menatap ku sinis sekali saat aku menjemputnya di bandara tadi pagi! Yang ketiga mereka berdua merelakan aku menjadi nyamuk. Dan kau tau apa? Aku mendengarkan perbincangan garing mereka tadi yang sama sekali aku sangat tidak mood." Oceh Alice panjang lebar.
"Lalu?." Hanya kata itu yang dapat Laura keluarkan. "Ahh yang penting aku sudah lega sekarang. Thanks Laura!" Laura hanya terdiam dan membalas pelukan dari Alice. Inilah yang mereka lakukan jika di akhir pekan. Benar-benar tidak jelas.
...
Tenong!
Ponsel Alice berbunyi dan mendapati sebuah pesan. Dengan malas ia meraihnya dan membaca pesan itu.
Unknown number: Alice! Bisakah kau temani aku untuk sarapan? Aku sedang butuh teman kali ini. Tadi aku sudah mengajak bastian tapi ia bilang ia harus meeting pagi ini. Jadi apakah kau mau?
Alice menaikan sedikit alisnya. Siapa yang mengirimnya pesan pagi begini?.
Alice: Who are you?
Unknown number: Harry styles.
Alice: Maaf Harry, aku sibuk.
Ugh! Gerutu Alice. Pagi ini ia mulai sedikit kesal dengan pria satu ini. Tapi ia berharap tidak sekesal kemarin.
"I wish that I could be like the cool kids-" Nada ringtone ponsel Alice berbunyi, menandakan ada seseorang yang menelfon. Alice kini sedang bersiap menuju kantor. Dengan 'malas' ia mengangkat benda mungil ini dan mulai mendekatkan ketelinganya.
"Hallo?." Jawab Alice dengan simple nya. "Kau dimana? Aku sudah didepan apartemen mu." Ini terdengar seperti suara pria kriting itu, dan Alice sontak kaget dan melihat ke luar jendela. Ia mendapati Harry yang sudah berdiri di dekat mobil nya dibawah.
Oh gosh! Gerutu wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ☁ h.s
Разное"Aku harus pergi." sahut seorang pria sambil menatap lekat gadis yang ia cintai. "Kenapa? Kenapa ini harus terjadi? Mengapa harus aku? Mengapa harus kau?" gadis itu meneteskan air matanya sambil terisak-isak. "Jika aku pergi, i hope everything is ok...
