"OH MY GOD MATT!"
Ah ia menghancurkan ruangan dapurku, tepung berserakan di lantai, beberapa telur pecah, dan parahnya sepertinya lima piring pecah, apa yang kau lakukan sih Matt hingga separah itu, duh apa yang harus kubilang pada Dad. Sebenarnya aku ingin tertawa karena Matt terjatuh dengan posisi tersungkur dan dilumuri dengan tepung juga telur, tapi ini bukanlah saat yang tepat.
"Oh tidak, piringnya, astaga Matthew apa yang telah kau perbuat?!" Kataku dengan nada tinggi.
"Tidakkah kau mau membantuku dulu sebelum kau mengomel seperti itu?" Tanyanya dan mengulurkan tangannya.
"Huh! Untuk apa aku membantumu, kau sudah menghancurkan dapur indahku ini!"
"Oh iya iya tuan putri yang cantik, maaf, lagipula aku sebenarnya hanya berniat baik untuk membuatkan makanan untukmu, tapi nasib berkata lain, aku tersandung." Katanya sembari berdiri.
Bagaimana bisa tersandung dan separah ini?! Oh dasar Matthew, tapi bisa juga mungkin.
"Kau harus tanggung jawab kalau begitu!" Suruhku.
"Kau ini, sangat bawel, tolong bantu aku dahulu!"
"Bangun saja sendiri! Bilang saja kau ingin ku pegang ya 'kan?"
"Sebenarnya sih begitu, ups keceplosan." Katanya yang terlihat sekali kalau ia sengaja berbicara seperti itu.
"Ah banyak bicara, Matt cepat kau bersihkan semua ini!" Matt pun segera beranjak berdiri dan menepuk-nepuk bajunya yang terkena kotor.
"Okay Mrs.Espinosa," jawab Matt menekankan kata 'Mrs.Espinosa'.
"Cih, tak akan pernah sudi jika aku menggantikan nama Leah Fletcher menjadi Leah Espinosa!"
"Oke, awas saja jika kau dan aku menikah." Kata Matt mendekat dan mengacak-acak rambutku, lalu aku menepisnya. ia ini bicara apa sih, bawa-bawa menikah saja, huh menikah dengannya? For godness sake.
"Hei, singkirkan tangan kotormu dari rambutku, tak usah pegang-pegang tanganmu kotor terkena telur."
"Hm, itu tandanya jika tidak kotor kau mau, bukan begitu?" Katanya menggodaku.
"Sudahlah Matt, kau banyak omong, kau harus membersihkan semua kekacauan ini, dan kau juga harus menjelaskan semuanya pada Dad, apa kau mengerti?!"
"Okelah, tenang saja, kau tak mau membantuku eh?"
"Tidak!"
"Kau benar-benar tak ingin membantuku ya?" Tanyanya lagi dengan puppy eyes, sayangnya aku tidak akan tertipu dengan itu.
"Tidak!"
"Apakah kau tidak kasian denganku?" Tanyanya lagi, sekali lagi dia menanyakan itu... Rawr.
"Tidak Matthew!"
***
Ya, dan setelah kurang lebihnya dua jam, Matthew selesai membersihkan dapur hingga menjadi seperti semula, hm, cukup kagum, mengapa ia mau mau saja. Aku jadi kasihan kepadanya, oh tak apa itu adalah tanggung jawabnya, apa yang harus kupedulikan lagipula.
oke sekarang sudah jam 4 sore, aku juga tak tahu mengapa secepat ini.
Kali ini ia berada di ruang tv depan, sementara aku di kamarku dan membaca buku, aku bukan kutu buku kok, hanya jika dalam moodku saja aku membaca buku, haha oke apa yang kubilang barusan tidak penting, kenapa Matt tidak segera pulang sih?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Guardian Angel // m.e
Fanfiction❝i'm your guardian angel without a wings.❞ -Matthew Espinosa. [ b a h a s a] ©2015 October by pixie-directioner