Aku lelah untuk bertransformasi menjadi seperti apa yang kau inginkan.
Mengertilah, Sasuke-kun, aku bukan tipe wanita yang seperti itu. Aku tak bisa menjadi sesempurna harapanmu sebab beginilah aku, inilah diriku yang dengan keterbatasanku ingin dapat membahagiakanmu.
Kemarin, kau bilang aku wanita tak berguna. Kau bilang aku tak mempunyai kompetensi yang layak untuk menjadi wanita. Kau tahu? Meski saat kau mengatakannya raut wajahku biasa saja, tapi dalam hati ini rasanya sakit, Sasuke-kun..
Sesak, karena kata-kata itu keluar dari mulut seorang dirimu, pria yang kucintai, pria yang kupilih untuk menjadi pendamping hidupku dari jutaan pria lain di bumi ini.
Asal kau tahu, aku tak menangis saat mendengar ucapanmu yang menusuk itu, karena itu bukan pertama kalinya kau meremehkanku. Bukan pula untuk yang kedua kali, ketiga kali, kelima kali, atau kesepuluh kali. Kau tak pernah tahu kalau aku sudah bertransformasi jadi setegar ini karenamu, kan, Sasuke-kun?
Baik. Kuakui aku salah jika membicarakanmu sebegini rupa. Aku hanya lelah, hanya ingin didengarkan. Meski begitu aku tetap tak berani menyuarakan. Toh yang tahu jeritan hatiku ini hanya diriku sendiri, sebab kukatakan ini hanya dalam pikiranku, dalam imajiku kubayangkan kau mau mendengarkan keluhanku. Che, aku sendiri geli melihat diriku yang seperti ini!
