Enam

157 4 2
                                    

Maaf ya kalo ceritanya gak jelas dan banyak kesalahan dalam penulisan dan lainnya. Minta saran dan kritik dan sarannya ya guys
Seraya menghentakan botol minumnya
"Wey Rara marah"
"Biarin, ngapain coba ledekin aku kaya gitu! Asal kalian tahu ya gue tuh udah eneuk!" Sahut nya dengan wajah kesal
"Ouh... udah eneuk" ledek ku dan Nazhi dengan bersamaan
"Iya gue itu udah eneuk, udah jijik, pokonya... udah lah gausah ngomong_ngomong dia lagi " Jawabnya dengan nada menyentak
"Iya deh iya maaf ya Rara" jawab ku, Giana, Nazhi meminta maaf
"Heeum, tapi awas ya loh kalo ledekkin gue lagi"
"Iya, Ra!" Seru ku
Skip
Jam menunjukkan pukul 12:45 siang Bell pun berbunyi menandakkan waktu pulang
Seperti biasa, setiap hari sabtu semua murid_murid membersihkan setiap kelas nya masing_masing termasuk kelas IX_A
Entah apa yang terjadi dengan hari sabtu ini.
Jam menunjukkan pukul 13:15 keadaan sekolah sudah mulai sepi karena semua murid_murid telah pulang. tidak dengan aku, Nazhi, Sasya, Giana karena kelas belum beres, kini Giana sendiri yang mengepel lantai, aku, Nazhi, mengambil air terkadang Sasya membantu walau hanya 1 ember, itupun kalo gak di siram_siram.
Nazhi dan Sasya sedang asik ngobrol di bawah samping lantai kelas

Saat itu aku sedang berdiri di atas bangku bebatuan yang belum tertutupi semen dan pasir seluruhnya.
Aku membalikkan badan dan berniat mengambil air lagi, tiba_tiba kaki kiri ku menyangkut di bangku semen yang bebatuan nya agak menonjol dan tidak tertutupi campuran pasir dan semen, lalu diikuti langkah kaki kananku dengan spontan, kaki ku yang kiri tidak bergerak dan membuat keseimbangan tubuh ku hilang, awalnya kepala ku berbentur dengan irigasi kecil yang ada di bawah samping kelas, lalu diikuti kaki ku yang melentang ke atas (seperti mainan jungkat_jungkit), kaki ku terhentak ke bawah dan terjatuh dari bebatuan yang membentuk sebuah bangku yang tidak terlalu panjang saat itu aku terjatuh dalam keadaan duduk dan kepala menunduk dengan tangan menyiku.
Sontak saja saat itu Nazhi dan Sasya, terdiam dan melongo seperti orang terkejut tak lama kemudian mereka bertiga menertawakan ku dengan tawa terbahak_bahak. Aku hanya bisa terdiam dan tidak bisa berdiri
"Aaahhhh"teriakku dengan diikuti nada seperti orang menangis
Nazhi, dan Sasya menghampiri ku yang tak jauh dari tempat duduknya. Nazhi menarik tangan kiri ku dan Sasya menarik tangan kananku yang membuat ku merasakan sakit di bagian punggung, kepala, kaki dan tangan
"Awww... sakit tahu" mencoba berdiri
Nazhi dan Sasya membopongku keruang kelas III SD yang agak bersebelahan dengan kelas ku dan hanya terpisah oleh sedikit jalan kecil dan irigasi kecil..Nazhi dan Sasya membopongku dengan tawanya yang tidak berhenti_henti yang membuat ku semakin malu, sesampai di kelas mereka melepas bopongannya dan mereka berdua tak henti_henti menertawakan kejadian itu, aku hanya ikut tertawa dan menahan rasa sakit di bagian punggung
"Ihh lucu kaya mainan jungkat jungkit ya Naz?" Ledek nya sambil tertawa
"Heeh bagus loh kaya atraksi_atraksi profesional haha...!"serunya yang semakin membuat mereka tertawa lebih gila
"Iya bagus ya?" Tanya ku sambil memegang punggung ku yang sakit diikuti dengan tawa
"Replay Bill..nanti gue video" tiada hentinya tertawa "lo aja sama keluarga lo"
"Iya bener coba kalo bisa replay"
"Emang jatoh bilang_bilang euuhh" memegang kepala yang mulai terasa sakit oleh ku
"Bagus beneran deh, apalagi kakinya wuuuh di atas" Seru Sasya
Aku hanya bisa menahan tawa karena ledekan_ledekkan mereka
"Udah ih malu tahu, lu mah pada bahagia ya gue kaya gitu " sahutku dan melangkah keluar dari ruangan kelas.
"Billa kamu diem dulu disini istirahat dulu" seru Nazhi
"Males ah!" Melangkah ke kelas IX_A
Saat itu tepat saat aku datang Giana juga tertawa
"Bill kamu gak papa?" Tanyanya diikuti tawanya
"Gak, gak papa cuma encok doang haha !" Duduk di atas bebatuan yang melentang panjang membatasi sungai depan kelas
"Tapi gak papa kan haha?"
"Beneran deh tulang punggung berasa remuk"
Nazhi dan Sasya pun keluar dari ruangan itu dan menghampiri Aku yang tengah duduk
"Sakit Bill?"tanya Sasya dengan tertawa yang tak henti
"Emang saya badut di ketawain mulu? Gak cape apa"
"Lucu bener deh!" Seru Nazhi
"Sakit tahu, punggung gue yang jadi korban" memegang punggung ku yang semakin terasa sakit
Nazhi, Giana dan Sasya hanya tertawa seolah mengingat_ingat kejadian itu
"Billa, kamu kenapa?" Tanya Fafa yang baru datang dari tempat mamanya
"baru atraksi, Jatoh tuh disitu tuh" menunjuk ke arah tempat aku terjatuh
"Bagus deh jatoh nya euuh kepala di bawah trus kaki di atas" jelas Nazhi
"Masa? " dengan wajah serius
"Iya apalagi kakinya wuiinnngg..." seru Sasya sambil memperagakan
"Aww... sakit itu mah"
"Banget Fa, Banget.... " wajah memelas
"Haha, aku aja sampe kaget lihatnya, tapi lucu bener deh " sahut Giana yang tengah mengepel lantai luar yang hampir beres
Tak lama kemudian Aku, Nazhi, Sasya, Giana, Fafa keluar dari gerbang sekolah dan pulang dengan berbeda arah Sasya ke arah Utara, Fafa ke arah Timur, Aku, Nazhi, Dan Giana ke arah Selatan.
"Bye" berlambaian tangan bersamaan
Sepanjang jalan aku di papah oleh Nazhi aku hanya meringis seperti anak kecil.
Sesampainya di rumah aku langsung merebahkan badan ku di atas tempat tidur meskipun punggung ku semakin sakit saat ku rebahkan.
Skip

Warna_warni persahabatan DisekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang