Prolog

127 13 2
                                    

'Mungkin kau memang bukanlah orang yang berada dibelakangnya, yang kan meng-amin-kan semua do'anya, tapi tetaplah menjadi seseorang yang selalu mendo'akannya meski dari kejauhan.'

BUK

aku menutup buku berisi kata-kata motivasi, bijak, dan tentunya tentang cinta juga ada. Yang baru saja kubuka dan hanya kuambil satu kata katanya. Memang sih bukan kata kata yang bermakna dalam, tapi entahlah aku suka saja dengan kata-kata itu.

"Sst, rya. Udah an yuk? Gue bosen nih, kita ke kantin aja deh,"

Aku tak berucap apapun dan hanya mengangguk, kemudian kami beranjak, kembali meletakan buku di rak yang sesuai dan meninggalkan perpustakaan.

"Lo tadi di perpus baca buku apaan sih? Sampe betah banget gue liat."

Mataku masih asik melihat kearah lapangan yang kebetulan kami sudah sampai di koridor dekat lapangan basket tanpa memperdulikan pertanyaan keyra alias key -sahabatku-, semoga saja kali ini aku beruntung dapat menyaksikannya tengah mendrible, atau men-shot bola basket, pasti keren.

Tapi sepertinya ini bukan hari beruntungku, karna sejak tadi mataku mencari, aku tak kunjung melihat dia, yang terlihat hanya ada para pemain basket lain. Agak kecewa sih melihatnya tidak ada.

Tapi, By the way dia kemana?kalo bukan dilapangan?

"Rya!ih lo mah jahat banget, gue dikacangin mulu dari tadi!emang lo kira gue tukang kacang apa?!"

Lagi lagi aku tak memperdulikan ucapan key, dan mataku masih sibuk mencari keberadaan dia.

"Tuh kan!gue dikacangin lagi!Ryaaaaa,"

Aku langsung menoleh malas pada sahabatku, "apaaa Keyra sayaaaang??bisa gak sih gausah teriak-teriak?" Kemudian kembali menoleh kedepan, dan satu yang baru kusadari, lapangan basket sudah terlewat rupanya.

Gagal dong misi ngeliatin dia-nya?

"Ya lagian lo dari tadi gue dikacangin mulu, udah tau dia ga ada, masih aja dicariin!" Ucap key mengurucutkan bibirnya.

Aku melihatnya tertawa, "cie, jadi ceritanya marah niiiihhh??"

"Au ah!lo mah nyebelin!"

"Macaaa ciih??"

"Yakin niiih maraaah?"

"Serius yaaa??"

"Yaudah deh ngga jadi gue traktir,"

Keyra sontak menoleh mendengar kata traktir alias gratis. "Ryaaa, ih kalo itu mah gue mauuuu, jadi traktir ya?oke?janji?"

Aku menghela, kalau sudah berhubungan dengan hal yang berbau gratis saja, baru luluh, ampun deh key.

"Iyaiya deh, serah lo!tapi ga boleh lebih dari dua puluh ribu!duit gue pas pasan soalnya, kalo mau yang banyak minta sono sama ryan, dijamin."

"Serius?di jamin apanya?ryan baik bangeeeet, makin ngefaaaans~"

Hadeh,ampun deh aku punya sahabat selebay ini. Asal kalian tau aja ya? Key itu fans beratnya ryan, tapi cuma diem diem, kasian kan?ckckck.

"Dijamin ga bakal di kasih, hahaha~" aku masih tertawa, sementara key memasang wajah cemberutnya.

"Sialan lo!gue kira beneran deh,-eh tapi gapapa lah, gue masih tetep ngefans kok sama dia."

"Ngefans berat tapi diem diem?kasiaaaaan~" ledekku lagi dan mengundang tkembali tawaku.

"Ryaaaaa, sekali lagi lo ngeledek gue, gue bacok lo."

"Yaudah, berarti ga bakal ada yang bantuin lo deket sama ryan dong?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang