Satu

21 0 0
                                    

                      (Jupiter)

  Satu langkah didepan pintu, ya itulah saat dimana setiap harinya Rana menyapaku disekolah dengan lambaian tangannya.Lambaiannya itu sudah layaknya sarapanku tiap hari disekolah, lambaian tulus itu yang tak bisa aku lupakan begitu saja.Apakah aku akan mendapatkan hal ini lagi setiap harinya ?.Tuas pintu kugenggam dan kubuka pintu kelasku itu.
  Kuakui aku memang salah satu anak yang sering datang pagi kesekolah.Tapi tujuanku datang pagi ialah aku ingin menyaksikan matahari terbit di ufuk timur dari lantai tiga.Kuhidupkan lampu kelasku dan kubuka gorden kelas, dan bisa kulihat disana cahaya perpaduan oranye dan jingga menerangi timur, sangat indah di atas sini dan ditiupi angin pagi yang menerpa.Apakah aku akan mendapatkan hal ini lagi setiap harinya ?.
  Aku tidak ingin kalah dari dari waktu yang bisa melupakan kenangan.Aku membuka laptopku dan mulai menulis kenangan-kenanganku dalam bentuk catatan.Semuanya kutulis tanpa ada yang kulewatkan sedikitpun.
"Jupi" panggil seseorang dari arah pintu, aku pun langsung menoleh dan ternyata yang kudapat disana adalah Alfez.
Alfez berjalan menuju kearahku sambil membawa buku kimia yang kuduga adalah pelajarannya hari ini.Alfez adalah sahabatku, walau aku baru mengenalnya saat baru masuk Sma ketimbang aku mengenal Rana sejak kecil, tapi aku yakin dia adalah orang yang baik.Apakah aku akan mendapatkan hal ini lagi setiap harinya ?.
   Aku selalu bertanya dalam hati, 'apakah aku akan mendapatkan hal ini lagi setiap harinya?' Pada diriku sendiri.Aku tak ingin ini berakhir, setidaknya masa Sma ini adalah masa terindah menurut yang pernah merasakanya.Dan aku termotivasi untuk membuat masaku di Sma ini menjadi indah.
"Iya? Ada apa,fez ? " tanyaku padanya.
"Ke kelas Rana yuk ? " ajaknya padaku
"Ngapain?"
"Ya, kumpul-kumpul aja"
"Lah, terus itu buku Kimia buat apa ?"
"Bawa aja, soalnya mau presentasi power point nanti" jelasnya kepadaku, dan aku langsung berdiri dan mulai berjalan mendekatinya, lalu kami berjalan kekelas Rana.

Rahasia AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang