cinta itu egois, , cinta itu menyakitkan, cinta sejenis spesies yang sudah tak langka lagi, yang habitatnya di seluruh, cinta itu seperti virus yang menyakitan jika kita tertular, cinta itu ibarat api, jika kita mendekatinya seluruh tubuh kita tidak akan bisa menahan suhu yang dikeluarkannya karena sangat tinggi, cinta itu gila. Cinta itu apa lagi ?, cinta itu irrasional. Untuk saat ini begitulah difinisi cinta menurut fanya, seorang gadis biasa yang pada akhirnya membuat suatu statement untuk membantengi dirinya dari kekejaman cinta yang tidak pasti.
2 orang cewek terlihat sedang asyik membicarakan sesuatu, cewek yang satu kurus dan berjilbab namun tidak terlalu modis, hanya jilbab biasa tapi tetap terlihat sopan, cewek yang satu lagi seorang hijaber dengan jilbab berwarna kream dan di padukan dengan gamis yang berwarna krim. Hari ini memang kelas sedang kosong karena ada rapat dosen mendadak, namun tentu walaupun gak masuk tugaslah sebagai gantinya, tapi mahasiswa tetaplah mahasiswa, sebagian ada yang cuek ,"bisa di kerjakan belakangan," itu yang mereka katakan, namun sebagian lagi ada yang lansung mengerjakan, ada yang brosing ada juga yang mencari di perpustakanan, dan tak lupa ada juga yang bergosip riya, seperti 2 cewek yang memojokkan diri di sudut ruangan, sebut saja Fika sang hijaber dan fanya yang biasa, dan terkesan cuak dengan penampilannya.
,"pacaran itu apa sih ?," fika bertanya dengan penasaran, terlihat teman di sampingnya mengerutkan dahi, lalu memukul-mukul pen yang ada di tangannya ke kepalanya tanda dia masih memikirkan jawaban yang pas.
,"pacaran itu, bertemunya dua insan yang saling mencintai ," hanya itu yang ada dalam pikiran fanya saat ini, dia juga belum pernah pacaran, jadi bisa di bilang fika salah orang jika berdiskusi masalah itu dengan fanya.
,"yee, yang lebih mendalam ," desaknya, belum puas dengan jawaban fanya
,"kalau kamu menanyakan soal ini, kamu salah orang fika, kamu kan tau aku kayak gimana, jangankan punya pacar, punya temen cowok ajak aku gak punya, kecuali teman di kelas sih..,"
,"gimana ya rasanya punya pacar ?", gumam fika, lebih untuk dirinya senidiri, tatapan matanya menerawang ke langit-langit ruangan kelas, namun masih bisa di dengar oleh fanya
"gak enak ," sela fanya cepat, dahi fika berkerut, tatapannya beralih sepenuhnya ke arah fanya dan matanya menyipit tajam, kaget campur kesal ,"sokk tau, katanya gak pernah pacaran, kok kamu bisa memfonis dengan cepat sih ?," fika coment sakratis.
fanya menjatuhkan bolpoin yang dia pegang, kemudian menepu-nepuk tangan kanannya ke dadanya ,"fanya gitu, kamu belum tau kalau kamu punya teman pengamat profesional ?," akunya dengan penuh percaya diri, terlihat fika mendengus dengan kasar ,"jangan remehkan kemampuanku, walaupun faktanya aku belum pernah ngerasain, namun aku faham betul dengan apa yang aku amati selama ini ,"
,"contohnya ?,"
,"kamu tau dila ?," fika mengangguk," kamu tau kenapa selama semester satu dia kelihatan murung dan gek bergairah, ?," fika menggeleng ,"itu karena pacarnya pergi meninggalkannya, pergi ke negri sebrang," fika hanya memberi respon dengan mulut yang berbentuk o dan kepala di angguk-anggukan
,"dan kamu tau esty ?," fika mengangguk macam burung kakak tua, lucu dan imut menurut fanya dan otomatis fanya cekikikan, namun lansung terhenti setelah menerima plototan layaknya orang kesurupan dari fika ,"lanjut, jangan salah fokos ," perintahnya. ,"dulu dia pernah memiliki pacar, dan dia sangat menyayangi pacarnya, namun malang pacarnya tega menghianati cinta tulus esty, padahal dia setia dan sayang pakek banget enggak pakek kuah dan sambel, dan dari sanalah dia mulai trauma akan namanya kesetiaan, dia mulai menjadi playgirl, ngeri bukan kadang cinta memang aneh, terkadan sifatnya rasional namun lebih banyak irrasional,"
,"tapi setauku sekarang dia Cuma punya pacar satu ?,"
,"yuppp...dia udah tobat, tapi butuh 4 tahun untuk mengobati sepotong hatinya yang telah terluka, dan kabarnya dia akan bertunangan, hebat bukan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
Short StoryTakdir tetaplah takdir tidak peduli seberapa lama kau akan menghindar seberapa jauh kau akan berlari jika takdir sudah di tetapkan kita mau apa ? "RCA"