Taman kampus tempat paling nyaman nan enak untuk mengerjakan berbagai tugas kelompok, tidak terlalu ramai, karena hari ini weekend dan hanya jurusan biologi saja yang full tanpa weekend, untuk itulah fanya memilih mengerjakan tugas media pemberajaran yang rencananya akan membuat kulit model turso dengan berbagai alat dan bahan yang murah, tentunya bukan hanya fanya saja, beberapa teman yang lain juga memilih mengerjakan di tempat ini, namun agak berjauhan.
,"zy..semua alat dan bahan sudah lengkap kan ?," ezy yang sibuk mengecek kelengkapan bahan menoleh, sebenarnya tidak banyak hanya kardus, steroform, kain fenel, lem, kabel warna biru merah, hanya itu ,"kayaknya sih gitu,"
,"oke, kalau gitu ayo kita mulai, tunggu apa lagi," merekapun mulai mengerjakannya..ezzy yang memang otak kanannya aktif dia bertugas mengukir bagian dalam kulit seperti jaringan keringat, jaringan lemak, pembuluh darah dan akar rambut, sedangkan fanya hanya kebagian dalam menempel saja..hehehe
,"kamu masih tetap ama pendirianmu ?," tanya ezy sambil sibuk mengukir medianya
"maksdunya" ? fanya mengernyit bingung, ambigu, gak jelas, ezy yang sedang mengukir lapisan lemak yakni lapisan ketiga dari kulit dari steroform jelas tidak melihat ekspresi kebingungan fanya,"mmm maksudku kamu masih tetap gak mau pacaran ," ulang ezy, tanpa melihat fanya.
,"masih dong ," kata fanya mantap ,"kamu sendiri kenapa belum pacaran ? padahal banyak loh yang ngantri ," aku fanya memballikkan pertanyaan, jangan heran fanya bukan stalker, hanya seja entah dosennya yang jail atau takdir dari Tuhan yang selalu mengelompokkan fanya dengan ezy, saking seringnya fanya jadi mengetahui banyak hal tentang ezy, termasuk yah pertanyaan fanya tadi, ezy itu cowok cakep, kulitnya enggak putih namun hitam, hitam manis maksudnya, tingginya pas sesuai umurnya, tidak terlalu berotot dan bentuk tubuh bukan termasuk dalam golongan kotak-kotak, ohh jangan heran kenapa fanya bisa mengetahui sampai bagian kotak-kotak, karena ah sudah lah..aib gak boleh di sebar. fanya enggak tau, sebenarnya apa yang ada dalam diri ezy sehingga banyak cewek-cewek yang mengejarnya, yahh kalau menurut fanya manisnya itu yang bikin orang betah untuk berlama-lama melihatnya.
,"aku lagi menunggu seseorang ," ezy tidak melanjutkan kata-katanya ,"nih tempel ..., !!!," fanya meraih ukiran lapisan lemak yang di sodorkan ezy kemudian mengoleskannya dengan lam, setelah itu baru di tempel pada kardus yang sudah terbentuk kotak, walaupun dalam hati fanya penasaran siapa seseorang yang ezy tunggu, namun fanya tetap diam.
,"kamu benar gak pengen pacaran ?," kali ini ezy menatap fanya, fanya yang di tatap otomatis hilang fokos, yang mulanya fanya mengelem sudut-sudut ukiran yang tadi eh malah kena kuku..,"oughhh...," fanya mengibas-ibaskan tangannya untuk mengurangi rasa panas akibat lem lilin tadi, tepatnya cetakannya, karena sebelum digunakan lem itu harus di lelehkan dahulu bisa dengan api lansung atau listrik, jika menggunakan listrik bearti harus menaruhnya ke dalam cetakan seperti bentuk pistol.
,"kamu enggak apa-apa ," ezy panik, dia lansung meraih tangan kanan fanya, kemudian tak tangung-tanggung meniup kuku di jari fanya, speckless..cengo, fanya terdiam bukan kesenengan tapi keheranan dan kekhawatiran atas kesehatan jantungnya.. tersadar fanya lansung menarik tangannya..
,"maaf..," ezy juga kelihatan salah tingkah, lihat saja kebiasaanya menggaruk tengkukknya kalau dia lagi salah tingkah, ezy lansung meraih sterofom yang baru untuk mengukir bagian terakhir.
,"maksaii, dan tidak apa-apa," fanya lansung menyibukkan diri dengan hal lain, sekalian menormalkan detak jantung yang terasa abnormal.
30 menit berlalu, akhirnya medianya jadi, fanya berderi merenggangkan otot-otot yang kaku akibat kelamaan duduk, begitu juga dengan ezy.
,"kamu yang bawa ya ," ezy kembali bersuara setelah insiden tadi, dari tadi ezy hanya diam,
,"iya dehh..," fanya lansung berjongkok lagi, merapikan sisa bahan yang tak terpakai, kamudian mengumpulkannya dan menaruhnya pada tempatnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta
Short StoryTakdir tetaplah takdir tidak peduli seberapa lama kau akan menghindar seberapa jauh kau akan berlari jika takdir sudah di tetapkan kita mau apa ? "RCA"