Part 1 : Invasi di Mulai !

48 3 0
                                    







Pertama : big thanks buat Anisha Aulia yang udah ngasih ide spektakuler tentang gendre romance , comedy , si-fi, dan fantasi kek gini . So lets finish what we've done !

*****


Bumi, 12 tahun kemudian setelah 'bencana'

Mungkin kau harus ubah cara pandangmu tentang cerahnya masa depan. Flying car, underwaterTrain ,atau yang lain semacamnya. Sayang, semua sudah di porak-porandakan oleh segerombolan makhluk idiot yang tak tahu tata-krama. They kill each other and they eat. EW.

Aran membasuh wajahnya walau ia tahu sangat sakit saat genangan air yang menyentuh kulitnya terasa tertusuk. Yap, dia Zombie. Penyakit yang ditularkan oleh adiknya yang masih sangat kecil,Aran tidak mempermasalahkan itu sama sekali bahkan dia tak ingin membahasnya karena akan membuatnya sedih. saat keluarganya di bantai oleh segerombolan tentara,walau keluarganya sudah 'terjangkit'. Keluarga tetap keluarga. Orang yang menyayangi kita dan kita merasa nyaman ketika kita berada di tengah mereka.

Dia masih terus memandang wajahnya yang kian hari semakin memucat,serta urat hitam yang tumbuh di sekitar wajahnya dan pupil mata yang semakin memutih. "oh God why" dia bergumam kesal.goddamnit who cares about world right now ?. Aran keluar menaiki skateboard-nya menelusuri jalan sambil mendengarkan Stylenya Taylor Swift lewat headset di telinganya, meskipun ia tau kini taylor sudah menjadi zombie dan memakan keponakan Katy Perry.Tak peduli seberapa hancur dunia di sekitar rumahnya Aran masih tetap berkumpul bersama teman yang juga terjangkit. Setidaknya mereka masih waras sehingga dapat berkumpul bersama di iringi musik hip hop ,beberapa dari mereka mempunyai gejala yang berbeda ada yang wajahnya sudah memucat ada yang baru tertular dan lain sebagainya. Karena untuk menjadi zombie ada beberapa tingkatan atau tahapan pertama,tahapan gejala kedua mulai gila dan ketiga,aku yakin kau tak mau dengar, mungkin tahap ketiga ini tingkat kelaparan yang hebat dan halusinasi yang kuat sehingga membuat zombie tahap ketiga ini akan memandang seseorang (manusia) sebagai roti isi salmon grill,lengkap dengan sayurannya.

Aran tahu ia akan menjadi zombie,yep pemakan otak manusia. Ew disgusting agaknya memang, mungkin saat dia akan 'jadi' Tuhan masih baik kepadanya dan menjadikan Aran satu-satunya zombie vegetarian. Oh yep tentu saja aku akan menceritakan kehidupan Aran sebelum 'jadi'. Dia adalah anak club basket di sekolah, berumur delapan belas tahun yang perawakannya tinggi dengan kulit putih dan berbadan tegap,sebelum akhirnya dia menjadi seonggok daging pucat dengan mata sayu dana bibirnya yang merah maroon.

"Ran... whatsup ma bro.."tanya seorang temannya dari balik pundak,dan dia juga terjangkit virus.

"hey jackson apa kabar loe,udah jarang ketemu..." sapanya kembali mengayunkan tangannya yang lek-lok,dan lemah.

"who is Jakson...?" tanyanya kembali dengan keheranan.

"you are...ah sori maksud gue...Weei apa kabar mike...sori gue lupa,balakangan ini otak gue rada tolol gitu,gatau kenapa sampe tadi pagi pas mandi aja odol gue buat cuci muka" seraya berusaa bercanda dengan yang lainnya

"what the hell you doin' man ...? Are u crazy ? apakah kamu gila? " pekiknya.

"yah kau tau sendiri kita memiliki penyakit ini dan untungnya kita masih mengenali satu sama yang lain" teman Aran yang lain berkumpul mendengarnya berbicara beberapa ada yang bersedih pagi itu dan mereka semua berpelukan membentuk lingkaran.sangat erat. Mungkin ini pelukan tererat mereka untuk yang terakhir kalinya sebelum akhirnya mereka benar-benar kehilangan akal sehat.

CTAAARRRRR !!!!

Suara petir saling menyambar di langit yang tadinya cerah, kini awan kelabu bergumpal dan nampak sinaran biru berkeliling di langit,seperti cahaya bintang. Sontak semua orang,em maksudku orang yang 'setengah orang' ah 'setengah zo..' haa pokonya orang deh, mendangak ke langit yang penuh sinaran biru.

"Kiamat." Teriak seseorang (ya seseorang). Mereka tahu tak usah lari karena they're already dead. Menurut mereka.

Makin lama semakin jelas terukir di langit sebuah kapal besi melayang mendengungkan suara yang berisik ,sangat berisik. Dan kapal kapal itu nemembakan petir-petirnya ke jalan. Sambaran terakhir tepat di depan Aran dan teman-temannya.

BLARRRR !!! sontak mereka semua kaget,tak lama kemudian segerombolan orang lain terlihat di balik asap yang berwarna biru menyala.

"siapa mereka ?" tanya seorang teman Aran yang tampak kurus.

Aran hanya menggeleng,dia tak yakin itu zombie sama sepertinya.mereka bergerombol dan berjalan seperti berbaris sangat rapi,mereka pun semakin dekat dan mendekat. Wujud mereka terlihat jelas sekarang, pakaian serba hitam kaca mata hitam, lengkap dengan senjata. Dan wujud mereka seperti manusia. Mereka berhenti tepat di depan Aran dan teman-temannya, memandangnya kosong, dingin tanpa ekspresi sama sekali. Siapa mereka ini gumamnya dalam hati. Namun dengan sekejap mereka menembakkan senjata laser mereka dengan brutal kearah apapun dan siapapun yang berada di depan mereka.

Sontak semua lari terbirit menghindari serangan yang secara anarkis itu. Beberapa zombie yang tengah asyik dengan makan siang merekapun terpana dan menyerang sekumpulan orang misterius yang datang dari langit itu. Para zombie menyerang dengan cara yang tak kalah anarkis dengan bersenjatakan tongkat kayu atau tiang besi yang tajam. Sedangkan Aran lari bersama beberapa temannya menghindari serangan. Yap mereka akan mati.

*no of course not, masih banyak lanjutan perjalanan Aran. Dan ini adalah awal dari kisah si bocah zombi yang jatuh hati pada Alien bernama C14. Kenapa kaum Alien menyerang kaum zombi tanpa ba bi bu ? Di chapter kedua ga akan di jelasin nantinya dan bakal ada di chapter ke tiga. So guys happy reading !

LOVE INVASIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang