Beautifully Yours

1K 72 2
                                    

"Yeol! Ayo cepat..! Kenapa kau lambat sekali eoh?!" Teriak Baekhyun yang sudah beberapa langkah berada di depannya. Kaki-kaki kecilnya terus bergerak-gerak tak nyaman seakan ingin segera pergi dari tempat itu. Namun lagi-lagi decakan kesal itu muncul saat Chanyeol berjalan tertinggal jauh dibelakangnya.

"Ayolah Yeol!! Palli Palli..!!" Baekhyun terus menerus meneriaki pria bertubuh jakung itu yang hanya dibalas dengan decakan kesal.

"Sebenarnya kau mau pergi kemana Baek?! Aku lelah mengikutimu sejak tadi! Lihat! Sudah 1 jam lebih kita berputar di mall ini!"

"Kita hampir sampai Yeol! Ayolah! Makanya jangan lambat!" Tanpa ba bi bu Baekhyun menarik kasar lengan tangan Chanyeol membawa Chanyeol pergi dari tempat itu. Baekhyun mulai menghentikan aktivitas lari mereka depan di depan sebuah stan alat-alat kosmetik. Pria itu segera melepas cekalan tanganya pada Chanyeol lalu masuk begitu saja ke dalam stan tersebut. Ke 2 bola mata jernihnya sibuk memandangi banyaknya Eyeliner yang terpasang apik di kaca etalase.

"Eyeliner lagi eoh?!" Chanyeol berdecak untuk mengungkapkan rasa kesalnya pada Baekhyun.

"Ssst! Diam Yeol, aku akan membeli mereka." Sunguh Chanyeol menatap tak percaya saat melihat ke 2 bola mata Baekhyun membulat layaknya seorang anak anjing saat melihat benda cair berwarna hitam itu.

"Ayolah Baek, kenapa lama sekali?! Aku bisa kehilangan kaos itu!!"

"Tunggu Yeol! Tunggu sebentar lagi!"

"Aku tidak-"

"Tunggu! Aku hampir selesai!" Baekhyun segera meminta pelayan untuk mengambilkan 3 buah Eyeliner yang dia inginkan kemudian pelayan itu membungkusnya.

"Terimakasih." Ucap Baekhyun ramah pada pelayan stan tersebut.

"Nah Yeol, dimana letak kaos itu?"

"Disana. Ayo!" Kini giliran Chanyeol yang menarik kasar lengan tangan Baekhyun menuju toko Pakaian yang diincarnya. Namun ekspresinya seketika berubah ketika pria jakung itu sampai di depan toko tersebut.

"Disinikah? Dimana kaosnya Yeol? Kaos yang mana??" Baekhyun mulai berjalan menyusuri rak demi rak tempat baju disitu.

"Dimana Yeol??!" Pria mungil itu mulai memekik tak sabar saat Chanyeol hanya diam terpaku di tempat itu dengan wajah memerah menahan tangis. Baekhyun mendesis pelan kemudian berjalan menghampiri pria itu.

"Ada apa lagi sekarang?"

"Kaosnya hilang."

"Lalu? Kau bisa membeli kaos yang lain Yeollie.." Mendengar jawaban itu dari bibir Baekhyun, amarah Chanyeol mulai meledak-ledak. Bahkan seluruh wajahnya memerah menahan amarah.

"Ya!! Semua ini salahmu!! Jika saja bukan karna Eyelinermu itu aku tak akan kehilangan kaos itu!!" Baekhyun yang tampaknya tidak terima balas menatap tajam ke 2 mata Chanyeol.

"Apa pentingnya kaos itu untukmu, huh?! Kau kan bisa membeli kaos yang lain!!"

"Apa pentingnya, kau bilang?! Kau tau aku menginginkanya sejak seminggu yang lalu dan sekarang kau membiarkan kaos itu jatuh di tangan orang lain!! Kau pikir apa pentingnya Eyelinermu itu, Huh?!!" Baru saja Baekhyun berniat memaki Chanyeol lagi namun pria mungil itu mengurungkan niatnya. Baekhyun terdiam sejenak mencoba menstabilkan seru emosinya yang memuncak serta menahan malu karna Chanyeol membentaknya di depan semua orang.

"Tidak penting untukmu, tentu saja. Aku pulang." Ucap Baekhyun dingin seraya pergi meningalkan Chanyeol terpaku di tempat itu sendiri.

***

Sesampainya di dalam dorm Baekhyun membanting tubuhnya keras tepat mengenai tempat tidurnya. Hari ini hanya ada Baekhyun di dalam dorm karna Suho, Sehun, Kai dan Kyungsoo memiliki acara masing-masing di hari libur ini. Seharusnya Baekhyun dan Chanyeolpun menghabiskan waktu untuk berbelanja namun acaranya gagal total.

"Menyebalkan sekali! Memangnya apa pentingnya kaos itu dibanding dengan Eyelinerku?" Baekhyun masih saja mencibir perlakuan yang menurutnya sangat kenakak-kanakan.

"Membentakku di depan umum. Membuatku malu saja." Baekhyun bangkit berdiri kemudian berjalan menuju almari pakaianya. Meletakkan bingkisan Eyeliner miliknya di dalam lemari kemudian menutup serta menguncinya. Setelahnya dia kembali memberingkan tubuhnya di atas kasur empuknya tanpa menganti dulu pakaianya. Rasanya pertengkaranya dengan Chanyeol telah sukses membuat setengah dari tenaganya terkuras habis. Ia tak tau lagi hingga kapan ia berhadapan dengan Pria yang sangat amat sangat kekanakan tersebut.

Baekhyun mulai memejamkan ke 2 matanya saat dirasanya rasa kantuk yang hebat mulai menyerangnya. Namun tiba-tiba..

BRUAAKK!!

"Bangun kau dasar pemalas! Kau pikir kau bisa lari setelah kau menghilangkan kaos milikku?!!" Teriak Chanyeol menjadi-jadi membuat Baekhyun kembali terlonjak dan sontak berdiri dari posisi berbaringnya.

"Apa lagi sekarang?" Baekhyun hanya memutar matanya malas. Oh, hentikan. Baekhyun terlalu malas menangapi pria itu.

"Kau pikir kau bisa menganti kaos itu, huh?!!"

"Tidak. Lalu?"

"Kau itu bodoh atau apa?! Kaos kesayanganku terbeli orang karna ulahmu Baek!! Tidakkah kau sadar?!!"

"Tidak. Lalu?"

"Baek!!"

"Idiot!"

"Kau yang idiot! Seharusnya aku tidak mengikutimu datang ke stan itu!"

"Aku tidak memintamu untuk mengikutiku, bukan?! Lalu apa masalahmu? Kau sendiri yang salah karna mengikutiku!" Kemarahan Baekhyun kembali memuncak. Ia tak ingin kalah berdebat dengan happy virus di hadapanya ini.

"Karna kau menarik tanganku Baek!!"

"Itu karna kau berjalan seperti siput!!" Balas Baekhyun tetap pada pendirianya. Dia tidak salah. Chanyeol yang salah. Titik.

"Itu karna aku lelah mengikutimu Baek!! Lagipula apa fungsinya kau membeli semua Eyeliner-Eyeliner menjijikan itu Baek!! Kau itu namja! Sadarlah!!"

"Itu karna aku ingin terlihat cantik di depanmu Yeol!!!" Gotcha. Baekhyun mengatakanya secara tak sadar dan itu membuat wajahnya lebih memerah dari sebelumnya.

"A-apa?"

"Ne! Kau puas sekarang?!" Kali ini Chanyeol bersumpah ia mendengar Baekhyun terisak kecil. Bahkan pria itu menutupi wajahnya dengan ke 2 telapak tanganya.

"Ba-baek?"

"Tinggalkan aku Yeol. Bukankah pria dengan Eyeliner tampak menjijikan untukmu?" Baekhyun tetap berkata dengan suara yang semakin serak dan pelan. Rasanya seluruh tenaganya meluap entah kemana. Dia merasa kecil dan rapuh.

"Ba-baek bukan begitu.. Ma-mafkan aku.."

"Sudahlah Yeol, aku akan membuangnya jika itu memang menjijikan." Baru beberapa langkah Baekhyun berjalan mendekati almari pakainya sepasang tangan kokoh melingkar lembut di pinggangnya. Membuat langkah kakinya terhenti seketika.

"Bukan seperti itu Baek, hanya saja kau terlihat cantik meski tanpa Eyeliner - Eyeliner itu.. Kau tetap cantik Baekhyun, tanpa mereka.." Chanyeol menyandarkan dagunya di pundak Baekhyun seraya berbisik lembut di telingga Baekhyun. Terdengar sangat lembut bahkan sangat manis di telingga pria berwajah manis itu.

"Be-benarkah Yeol?" Chanyeol segera membalik tubuh mungil Baekhyun hinga kini ia bisa melihat ke 2 mata Baekhyun yang basah karna air mata.

"Tentu saja, Mereka hanya akan menutupi sisi cantikmu Baek.." Sesaat setelah Chanyeol mengatakannya, Pria mungil di hadapanya segera memeluk erat-erat tubuh jakung di hadapanya. Baekhyun kembali menangis sejadi-jadinya di pelukan Chanyeol membuat kaos Chanyeol sedikit basah karnanya.

"Bodoh! Kenapa kau membentakku tadi?" Baekhyun terus menerus merengek kesal. Tangan-tangan mungilnya meremas keras kaos belakang Chanyeol seraya menarik-narik kecil kaos tersebut.

"Maaf Baek, itu tak akan terjadi lagi.." Janji Chanyeol dan Baekhyun tersenyum dibuatnya. Pria mungil itu mengusap-usapkan kepalanya di dada bidang Chanyeol. Seakan nyaman dengan rasa hangat yang Chanyeol ciptakan. Dan Baekhyun tak ingin melepasnya. Tidak akan.

END.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautifully Yours [CHANBAEK/BAEKYEOL STORY!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang