Deringan jam beker mengisi keheningan didalam ruangan itu. Seorang gadis menggeliat dalam tidurnya dan kembali bergelut dengan guling dan selimut tebalnya. Memilih mengabaikan benda pengingat yang bertengger dengan manis dinakas tempat tidurnya.
Kringkringkring....
Masih juga diabaikan.
Tiba-tiba handphone yang sedang terletak mengenaskan dilantai berkarpet di ruangan itu berbunyi.
Kling!
Gadis itu langsung terduduk. Mengucek-kucek matanya dan berkedip-kedip beberapa saat. Mengumpulkan nyawa sebelum bangkit dari kasur dan meraih benda pipih berlogo apel itu dari lantai.
Sebuah notifikasi dari aplikasi line. Pesan dari seseorang ber- id bryanZ.
BryanZ : Xel? Lo buruan dateng kesekolah dong elah.. Gue belum siap pr fisika nih.
Axel memutar bola matanya malas. Kemudian melempar benda itu kekasur dengan asal.
Percuma saja dia bangkit dengan semangat 45 padahal yang datang hanya pesan tidak bermutu dari si pembuat onar itu.
Axel mengikat rambutnya cepol dan meraih handuk sebelum memasuki kamar mandinya.
______
Suasana kelas begitu ramai. Beberapa murid membentuk kelompok dan bergosip ria, ada yang berlarian kesana kemari sambil memperebutkan buku catatan, ada yang serius mencatat, bahkan ada yang melanjutkan mimpi indah yang tertunda dengan molor dipojok kelas.
"Bray! Bray! Woii tangkep nih"
"Ihh balikin!!"
"Nih Ger, ambil!"
"Siniin bukunya, Gery!!"
Murid bernama Gery itu kembali melempar buku catatan bersampul pink itu kearah murid didepan pintu. Dan Bryan dengan sigap menangkapnya. Begitulah keduanya terus sampai Cila lelah memohon dan meneriaki mereka.
"Hahah.. Liat deh muka lo! Lucu banget tau nggak!" Gery memegangi perutnya sambil tertawa geli melihat raut wajah Cila yang berubah masam.
Cila diam dan memandang Gery dengan tatapan mematikan.
Bryan yang menyadari bahwa tanduk keiblisan Cila sudah mulai keluar langsung melempar buku catatan yang dipegangnya kearah Gery.
"Nih Ger! Takut gue" Bryan kembali ke tempat duduknya membiarkan Cila menatap tajam kepada Gery yang sudah seperti kambing cengo.
"Errr-- lu-- lu nggak kemasukan kan Cil?" tanya Gery takut.
Cila merasakan emosinya semakin naik keubun-ubun. Apalagi ia sempat melirik Bryan yang sedang menahan tawa disana karena wajah pucat yang Gery tunjukkan.
"Balikin buku gue nggak?!" bentak Cila membuat seluruh murid didalam kelas diam dan mengalihkan perhatian kepadanya dan Gery.
Gery gelagapan.
"Ehh- umm...nih deh buku lo! Emm--jangan gentayangin gue please, gue takut hantu soalnya" ucap Gery sambil meletakkan buku catatan Cila dilantai dengan perlahan.
Seketika seluruh murid yang ada diruangan itu tertawa mendengar perkataan Gery.
"Gue laporin lo ke guru BK!" ucap Cila lirih dan beranjak keluar kelas dengan wajah menahan tangis. Ia memang memiliki sifat cengeng yang berlebihan dan dia paling tidak bisa menjadi pusat perhatian. Itulah yang membuat Gery dan Bryan giat mengerjainya dan meledeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Perfection
Humor"aneh rasanya saat sesuatu yang kamu lakukan dan kamu dapatkan tidak memenuhi standar kepuasan kamu. oleh karena itu segalanya harus terlihat sempurna" -Axellea Anabelle-