I'VE DONE!

5K 88 9
                                    

... Iqbal memanggil Irfan.

"Mau kemana, Mas?"
"Mau istirahat di kamar"
"Yaudah deh"
"Lanjut tidur aja, Bal"
"Iya, Mas"
"Eh iya, Bal..."
"Kenapa lagi, Mas?"
"Jangan lupa pake baju, itu bajunya ada di atas sofa"
"Iya iya, Mas"

Kebahagian itu tak selalu dengan hal yang dapat dihitung oleh materi, tapi kebahagiaan adalah dimana kita bisa mendapatkan apa yang kita mau dengan cara yang sudah kita perjuangkan sebelumnya.
Irfan adalah orang pertama yang memberikan kebahagiaan seperti itu kepada Iqbal. Iqbal merasa ini bukan hanya sekedar kebahagian, ini adalah awal dimana Iqbal yakin bahwa masih ada kebahagiaan-kebahagiaan yang akan mereka lewati bersama.

Keesokan paginya...

"Gila, kejadian semalem masih bikin gua senyum-senyum sendiri aja. Thank you ya, Fan"

Ini adalah hari pertama Iqbal diantarkan sekolah oleh Irfan. Iqbal telah rapi dan bergegas masuk mobil. Di mobil sudah ada Irfan yang menunggu Iqbal.

"Bal, duduk di depan aja dong" kata Irfan.
"Yaudah iya Iqbal pindah"
"Udah semua nih ngga ada yang ketinggalan?"
"Engga, Mas"
"Yaudah kita jalan ya"

Waktu menunjukkan pukul 06.10, Iqbal sengaja berangkat lebih pagi agar tidak terjebak macet. Tapi usahanya sia-sia, this is Jakarta, everything will be happen anytime.

"Mas, macet."
"Ya mau gimana lagi?"
"Yaudah deh"
"Sabar ya"

Dalam keadaan macet seperti itu, mereka sama-sama bosan. Iqbal mengeluarkan gadgetnya dan Irfan menyalakan musik.
Tiba-tiba tangan kiri Irfan meraba bagian dada Iqbal, Iqbal menengok dan tersenyum.

"Masss..." suaranya lembut.
"Gapapa kan, Bal?"

Iqbal mengangguk. Tersontak Irfan melanjutkan aksinya itu. Kali ini dia mendekatkan tubuhnya ke Iqbal, lalu tangannya meraih wajah Iqbal. Dengan perlahan Irfan mencium bibir Iqbak dengan lembut dan rileks. Tidak terburu-buru seakan-akan mereka lupa kalau mereka sedang berada di jalan. Ciuman tersebut adalah ciuman yang tidak akan pernah mereka lupakan.

"Maaf ya, Bal. Mas Irfan lagi kangen kejadian semalem"
"Iya, Mas"

Setibanya di depan gerbang sekolah, Iqbal turun dari mobil.

"Nanti Mas Irfan jemput di sini jam 4" kata Irfan.
"Iya iya"

Setelah mengantarkan Iqbal sekolah, Irfan membali ke rumah. Sesampainya di rumah Irfan kembali merasa bosan karena tidak ada pekerjaan yang harus ia lakukan. Sementara Papah dan Mamahnya Iqbal belum pulang.
Iqbal masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil sebuah DVD. Iqbal menyalakan DVD di ruang tamu dan menonton DVD tersebut. "Blue film", Irfan melepaskan pakaiannya satu per satu sampai dalam keadaan telanjang bulat. Irfan duduk di sofa dan kadang ia merubah posisi sesekali untuk tiduran.
Tiba-tiba...
Suara pintu terbuka. Irfan panik dan bangun dari posisi sebelumnya. Dan ketika Irfan berbalik badan, Papahnya Iqbal melihat DVD itu menyala dan blue film itu. Papahnya Iqbal juga melihat Irfan dalam keadaan telanjang.

"Apa apaan kamu?"
"Ma.. maaf Pak"
"Keluar kamu dari sini!"
"Tapi Pak"
"Kamu tidak usah mengantar jemput anak saya lagi sekarang kamu pergi!!"

Itu adalah hari terakhir Irfan berada di rumah itu. Khayalan Iqbal yang mengharapkan akan ada banyak kenangan indah bersama Irfan, kini sudah tiada. Ciuman tadi adalah perpisahan untuk Iqbal dari Irfan. Kejadian semalam adalah kejadian pertama dan terakhir bagi keduanya. Irfan pergi dari rumah itu dan tidak kembali.

I'VE DONE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang