Part 1

15 2 0
                                    

Eric POV

Bersiap-siap menghadapi apapun yang akan terjadi. Aku sudah siap menerima setiap hal yang terjadi padaku meskipun hal tersebut adalah hal yang buruk.

Aku adalah seorang anak tunggal sekaligus seorang anak yatim piatu. Kedua orang tua ku meninggal saat umurku masih 8 tahun.

Orang tuaku meninggalkanku sendirian, mereka lebih senang melihatku sengsara. Mengapa tidak mengajakku ikut bersama dengan mereka?

Disinilah aku, dirumah baru dan keluarga baru. Setelah 4 tahun berada di panti asuhan, ada juga yang mau mengadopsiku sebagai anaknya.

Yups. Sekarang Aku adalah seorang anak berusia 12 tahun.

6 tahun kemudian

"Ricoooo.... ayo sarapan!!!" Suara teriakan dari luar ruanganku terdengar dengan jelas.

Mendengar namaku dipanggil, aku segera mengambil ransel hitamku dari atas sofa dan keluar dari kamar.

"Morning Ma.." Seketika aku terkejut saat melihat seorang gadis berambut coklat dengan kaos berwarna putih beserta rok mini berwarna hitam berdiri dihadapanku.

"Sedang apa kau dis.. Arrrggh" Perkataanku terhenti karna sebuah pukulan keras berhasil mendarat di atas kepalaku. 'Sialan' Batinku.

Aku mengelus puncak kepalaku yang sebenarnya tidak sakit, melihat tingkahku, seketika Bella juga mengelus puncak kepalaku yang tadi dia pukul sambil menunjukkan raut wajah menyesalnya. Eh? Aku belum kenalin Bella itu siapa ya? Ntar aja deh kenalannya. :v

Tapi semua usahanya gagal karna saat dia mau meraih puncak kepalaku aku langsung menahan tangannya.

Cup!!

Satu ciuman kilat langsung mendarat di bibir merah mudanya. Setelah itu seketika warna merah muda bibirnya menjalar ke area pipi dan telinganya.

"Rasa sakitnya langsung hilang." Aku tersenyum saat melihat reaksi Bella saat menerima ciuman kilatku. Hahaha..

"Sialan!! Ini rasakan, mau bagaimana pun rasa sakitnya kagak bakal ilang!!!" Bella langsung memukul bahu, lengan, dada dan berakhir dengan keadaan tanganku sudah menahan kedua tangannya.

Aku menarik tangannya agar jarak kami semakin dekat.

"Apa kau mau 'mengobati'ku lebih lama lagi?" Aku berbisik ke telinganya. Aku yakin Bella mengerti apa maksud dari pertanyaanku.

"Mesum!!!" Teriaknya yang sontak membuat Mamaku menatap kami dengan tatapan bingung.

"Ada apa?" Tanya mamaku kepada kami berdua.

"Kagak Mam" Jawabku.

"Tante, Eric nih ma.." Bella mau mengadu!! Aku langsung membekap mulutnya.

"Jangan macem-macem!" Bisikku padanya. Badan Bella langsung menegang. Dasar cewe polos! Haaha..

Aku langsung melepaskan bekapannya setelah berkata demikian. Lalu berjalan ke meja makan.

"Ayo sarapan!" Ajak mamaku. Syukurlah mamaku tidak sempat mendengar perkataan Bella tadi.

***

Setelah selesai sarapan dengan Keluarga dan Kekasihku. Kami segera pergi ke tempat kuliah.

Aku mengambil Fakultas Kedokteran sedangkan bella lebih memilih Fakultas Ekonomi Manajemen.

Setelah selesai memarkirkan mobil kesayanganku di tempat parkir kampus. Aku dan Bella berjalan bersama untuk masuk ke dalam dan berpisah di Koridor kampus.

Bella pergi ke area Fakultas Ekonomi dan aku pergi ke area Fakultas Kedokteran. Setelah berjalan sebentar aku melirik kembali kearah Bella.

Wow!! Cepat sekali dia jalan. Yups, Bella sudah hilang begitu saja menjauh dari koridor, bahkan tidak terlihat lagi. Mungkin dia lari karna telat! Haha..

Bella POV

Aku berjalan memasuki kampus dan berpisah dengan Rico di koridor. Aku berjalan sebentar ke area Fakultas Ekonomi dan berhenti untuk melihat Rico meskipun yang kelihatan hanya punggungnya.

Tiba-tiba saat aku melihat Rico, mulutku dibekap untuk kedua kalinya dalam sehari ini. Tapi kali ini berbeda, seketika pandanganku gelap.

***

Gimana Kk Cerita ku? Seru gak??

Ini masih Prolognya dulu ya.

Ditunggu VoMentnya, biar lebih semangat nulisnya Kk!


Endless LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang