Kerlipan bintang kala itu
Hembusan angin bawa kesejukan
Habis terperangkap bosan kota itu
Hanya kau dan aku
Bertemani bunyi nyaring kendaraan
Nyaman walau hanya diam bisu
Waktu tidak dihitungkan
Rasa jadi ukuran asa
Kita bersama, mengasyikkan
Goyang pinggul ditemaram malam
Di atas semen milik lapangan
Perasaan itu makin temaram
Disaat itu dia terbebas
Bermimpi harap tinggi menjulang
Lalu, kubuat dia tewas
KAMU SEDANG MEMBACA
Flourished Mirage
PoetryTentang bagaimana dia hampir percaya pada cinta dan bahwa tata krama masih dimiliki olehku.