Chapter 1 : First Meeting

43 1 0
                                    

Perlahan tapi pasti ia berjalan dengan sangat pelahan bahkan sampai berjinjit agar tidak terdengar suara langkah kaki sama sekali. Ia menengok ke kanak dan kiri untuk memastikan tidak ada yang melihatnya sama sekali.

"hmmm..." gadis itu terlonjak kaget seketika, tiba-tiba badannya bergetar hebat tubuhnya seakan tak bisa digerakan sama sekali dan keringat dingin menyelimutinya. Dengan perlahan gadis itu menengok kebelakang ..

"Apa yang sedang kau lakukan disini Jaehee? dan ada apa dengan pakaianmu? apa yang kau pakai itu? kau habis dari mana jam segini baru datang hah? kau tidak lihat pukul berapa sekarang bahkan matahari sudah mulai nampak dengan cantik?" teriak sang Ny. Park pada anaknya yaitu Park JaeHee.

Ny. Park tak habis pikir putrinya yang sangat jarang keluar malam bahkan keluar rumah selalu berpamitan tapi sekarang ia melihat putrinya jalan mengendap-endap dirumahnya dengan pakaian seperti itu dress minim tanpa lengan, panjang hanya diatas lutut bahkan payudaranya hampir terlihat jika ia menunduk dan bahkan lengkukan tubuhnya sangat terlihat jelas dapat menggoda banyak pria hidung belang diluar sana. Ny. Park marah sejak kapan putrinya berubah seperti itu ia tidak pernah sekalipun mengajarkan anaknya berpakaian tidak bermoral seperti itu.

"Abis kerumah temen, maaf jaehee tidak sempat bilang.." jawab jaehee dengan wajah datarnya.

"Siapa temaa...?" Belum sempat sang ibu menyelesaikan ucapannya jaehee telah berlalu dihadapannya tanpa memandang ibunya dan masuk ke kamarnya.

"Ckk anak kurang ajar, awas kamu jaeheeeeee!!!!" Teriak Ny. Park dengan sekuat kuatnya.

Jaehee seakan tidak menanggapi celotehan ibunya langsung menjatuhkan dirinya ke kasur dan tak butuh waktu lama ia sudah tertidur dengan tenang.

***

21 Sept 2015 Pukul: 08.35

Dengan mata yang setengah terbukan bahkan raga ditubuhnya belum terkumpul semua, Jaehee melangkah keruang dapur dengan pakaian yg acak acakan dan rambut yang berantakan khas orang baru bangun tidur. Ia langsung menuju ke kulkas mengambil sebotol minuman dan menengaknya sampai habis.

"Aahhhh, legaanyaaa.." ucapnya sambil duduk dimeja makan. Matanya perlahan dibukanya dan melirik kearah jam disamping figura foto keluarganya. Tepat pukul 08.40.

"Cepat sekali pagi datang, aaahh jinja aku lelah." Gumamnya sambil mengambil sepotong roti panggang dan Ia langsung bangkit berdiri menuju toilet.

Tak butuh waktu lama Jaehee sudah selesai berpakaian dan sedikit mengoleskan bedak serta memberikan lipgloss di bibirnya. Semua tampak alami dan natural diwajahnya.

"Aahh eomma pasti sudah berangkat kerja ckk" gadis itu bergumam sembari tersenyum kecut.

"Kajja aku juga harus kerja, 20 menit lagi caffe sudah bukaaa. Ayoo semangat Jaehee!!!" Teriak jaehee dan menyemangati dirinya sendiri.

***

Pagi yang sangat cerah dimusim panas, semua warga seoul sibuk dengan aktivitas nya masing masing. Tak terkecuali Jaehee gadis dengan perawakan yang tak bisa dibilang cantik ataupun jelek yaa sedikit manis lah. Dengan tubuh cukup lumayan tinggi serta badan yang tak bisa dikatakan kurus ataupun gemuk. Tubuhnya cukup dikategorikan sebagai tubuh ideal dengan panjang kaki 163 dan bentuk badan yang cukup lumayan seksi. Serta bentuk wajah yang sedikit chubby nya yang memberi kesan imut di wajahnya.

Gadis itu berjalan dengan santai di pinggir jalan. Tepat di pemberhentian bus ia duduk sambil sesekali bergumam di sela sela sesi melamunnya. Yaa selalu seperti ini jika ia sedang sendirian raganya seakan hilang kerjaannya hanya melamun.

Bus pun datang, seakan tau busnya sudah tiba seketika itu juga raganya telah kembali ia lantas berdiri dan naik kedalam bus. Ia memilih duduk dipojok belakang dekat jendela sambil memerhatikan kendaraan yang berlalu lalang.

Sesampainya dicaffe ia langsung berganti seragam dan menguncir rambutnya. Setelah selesai ia pun langsung bergabung bersama yerin dan yang lainnya.

"Oh hee-ya annyeong. Kau tumben baru datang?" Sapa yerin pada jahee yang baru datang.

"Ah, itu aku kesiangan rin-ah, apa sajangnim datang ke caffe hari ini? Mati aku jika dia sudah datang aku baru datang." Ucap jaehee sedikit ngeri.

"Hari ini kau beruntung, sepertinya sajangnim tidak datang hari ini. Buktinya aku belum liat dia dari tadi." Jawab yerin sambil tersenyum.

"Ya semoga ucapanmu benar kali ini, ayoo kerja pelanggan sudah mulai berdatangan." Ucap jaehee sambil menuju kearah pelanggan yang baru datang.

"Selamat pagi tuan, anda ingin pesan apa?" Tanya jaehee ke arah pria yang sedikit atau lebih tepatnya tampan yang baru saja duduk di meja nomor 8.

Pria yang memakai topi hitam juga dengan jas yang sangat pas ditubuhnya yang memberi kesan sangat tampan serta aroma tubuhnya yang sangat masculin itu menyeruak sampai indra penciuman Jaehee. "Parfumnya pasti mahal." Gumam Jaehee dalam hatinya. Pria itu mendongak kepadanya dan tatapan mereka pun bertemu. Ada desiran aneh di hati jaehee otot syarafnya seakan lumpuh ditempat. Seakan meyakinkan dirinya untuk tetap focus ia bergumam dalam hatinya. "Stop Jaehee jangan seperti ini lagi.." meyakinkan otak dan hatinya agar kembali normal.

"Pagi, Saya pesan Americano dan macaroon vanilla 2." Pria itu tersenyum setelah menyelesaikan ucapannya.

"Ah nde, mohon tunggu sebentar tuan." Jawab jaehee disertakan senyuman. Jaehee lantas langsung pergi buru buru. Entah kenapa tubuhnya lemas melihat tatapan serta senyuman pria itu.

"Jaehee astaga ada apa ini, mengapa responmu seperti ini padanya. Bahkan kau tidak mengenalnya kau baru liat dia hari ini. Dikasih senyuman seperti itu saja hatimu seperti ini, apalagi dia menciummu. Haha tidaaaak tidak apa yang aku bicarakan barusan ckk. Lupakan focus toh karna efek dia tampan saja dimaklumin. Kau tidak boleh seperti ini lagi... ingat itu!!" Gumam jaehee dalam hati.

"Yerin-ah tolong antarkan ini yaa ke meja pria yang nomor 8. Aku ingin ke toilet dulu" pinta jaehee ketika melihat yerin jalan mendekat.

"Oke, aku antarkan." Jawab yerin.

"Gomawo yerin-ah" senyum jaehee

"Permisi, Americano dan macaroon vanillanya tuan. Silakan dinikmati." Ucap yerin kepada pelanggan meja nomor 8.

"Ah nde, thanks." Jawab pria itu.

"Err chogi.." Pria itu menatap yerin dengan hati hati.

"Yaa tuan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya yerin

"Maaf... eerr..peelayan yang barusan melayani saya sebelumnnya.. wanita itu siapa namanya?" Tanya pria itu.

"Aah yang anda maksud jaehee, Park Jaehee namanya tuan. Ada apa yaa?" Jawab yerin dengan bingung.

"Emm.. tidak ada apa apa. Hanya ingin tau saja. Terimakasih." Ucap pria itu tersenyum sopan.

Setelah kepergian yerin pria itu, tersenyum tipis. "Namaya Park Jaehee, nama yang cukup bagus" pria itu bergumam sambil meminum Americano nya. "Jahee, Park Jaehee" gumamnya sekali lagi.

Why Like This ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang