My Last Wish (oneshoot)

549 50 13
                                    

Hai everyones!^^
Ini adalah ff pertamaku, maklumin ya kalau typo bertebarann. All Tiffany's POV yakk. Happy reading!^^

﹏﹏﹏﹏

Sudah satu tahun sejak pernikahanku dan dia.
Kata orang, tahun pertama pernikahan masih terbilang romantis. Tapi..
Dia.. Suamiku sibuk dengan laptopnya setiap waktu.

"Sayang, apa kau tidak lelah? Ayo tidur." Kataku bernada manja sambil memeluknya dari samping dan menaruh daguku dipundaknya.
Dia menoleh dan tersenyum, "Sebentar lagi ya.." katanya sambil mengacak-acak rambutku pelan.
Aku hanya bisa mengehela napas halus sambil mengerucutkan bibir.
Aku melepaskan pelukanku padanya dan berdiri bersiap keluar dari ruang kerjanya.
"Sayang, mau kemana hm?" Katanya sambil mendongakan kepalanya melihat kearahku.
Aku tidak menjawabnya dan langsung pergi.
Aku masuk kekamarku, merebahkan tubuhku dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Aku marah.
Aku mendengar suara pintu terbuka beberapa saat kemudian. Aku tau itu pasti Chanyeol.

"Tiffany.. kau marah?" Aku mendengarnya mendekat dan aku merasakan dia naik kekasur.
"Kau marah? Maaf.." Aku merasakan tangannya melingkar dipinggangku.
"Jangan marah.. aku akan tidur sekarang, aku janji.." Aku merasakan hidungnya menyentuh tengkukku.
Aku tetap diam diposisiku.
1 Menit.. 2 Menit.. 5 Menit..
Aku merasakan dia beranjak dari kasur. Aku menghela napas. Pasti dia akan berkerja lagi, pikirku.
Aku memejamkan mataku dan mulai terlelap.

﹏﹏﹏﹏

Aku membuka mataku. Aku merasakan tangannya dipinggangku. Aku membalik tubuhku. Aku tersenyum. Aku menatap wajahnya, aku tidak ingin kehilangan dia.
Dia membuka mata. Aku tersenyum.
"Good Morning.." Aku masih tersenyum.
Chu~
Dia menciumku. Aku terkejut. Dia tersenyum. "Good Morning.." Aku tersenyum dan memeluknya erat.
"Tadi malam aku keluar kamar karna aku menelpon Kai, aku akan mengambil cuti 1 bulan untukmu.. aku tau kau ingin memiliki waktu denganku kan?" Dia tersenyum. Aku melepas pelukanku. Aku hanya diam menatapnya.
Dia melanjutkan. "Karna aku akhir akhir ini tidak memiliki waktu berdua denganmu, aku ingin kita berlibur" Aku tersenyum.
Dia melanjutkan lagi. "Kau ingin kemana hm?" Dia menatapku dalam sambil mengelus rambutku lembut.
"Bagaimana jika ke Jeju? Aku rindu pantainya dan kita juga punya villa disana kan?" Jawabku sambil tersenyum.
"Baiklah.. kita ke Jeju.." Dia tersenyum bahagia. Aku membalas senyumannya.

﹏﹏﹏﹏

Hari ini hari kamis. Hari ini aku dan dia berangkat.

- perjalanan ke airport -
- di mobil -

Aku hanya diam sambil melihat keluar jendela. Aku terkejut saat merasakan tangan hangatnya menggegam tanganku. Aku menatapnya. Dia tersenyum.
"Jangan melamun.. tersenyumlah, tidak biasanya kau diam.. kenapa?" Matanya masih menatap lurus kedepan.
Aku tersenyum. "Gwenchana.." kataku lembut.
"Jangan berbohong.. ceritakan padaku, ada apa?" Dia melirikku.
Aku menghela napas.
"Aku.." Aku diam dan menundukan kepalaku.
"Kenapa?" Dia menatapku sekilas.
"Aku.. ingin punya anak yeol.."
Aku mendongakan kepalaku untuk melihatnya.
Dia..
Tersenyum..
Aku menatapnya sambil menunggu jawabannya.
"Kita sudah sampai di bandara.." Dia masih tersenyum. Aku menghelas napas mendengar jawabannya. Aku menunduk. Dia mengalihkan perhatian, dia pasti tidak mengingikannya, pikirku.

-SKIP-

Kami sudah sampai di Jeju.
Kami hanya diam selama diperjalanan.
Kami sampai di Villa.
Kami langsung disambut oleh Kim ahjumma dan Lee ahjumma. Mereka adalah orang yang selalu menjaga Villaku.
Setelah berbincang beberapa menit dengan mereka.
Aku langsung kekamarku. Dia berada dibelakangku. Aku mulai membereskan kamarku.
Dia langsung tertidur dikasur.
Ya, aku tau dia kelelahan.
Setelah aku membereskan baju baju. Aku mulai merebahkan diriku dikasur, disampingnya. Aku menatap wajahnya. Memperhatikan setiap inchi wajahnya. Aku tersenyum. Aku mulai memejamkan mataku dan terlelap.

-SKIP-

Aku membuka mataku. Melihat sekililing. Aku terkejut. "Banyak sekali bunga mawar?" Gumamku. Chanyeol? Dia yang membuat ini semua?, pikirku.
Ceklek~
Aku menengok. Dia berjalan kearahku. Dia membawa dua gelas.
Dia tersenyum.
"Ini.. minumlah.." Dia memberikan salah satu gelas yang dia bawa kepadaku. Aku menatapnya. Dia hanya tersenyum. Aku memandangi gelas itu beberapa detik. Aku mulai meminumnya. Selesai. Aku memberikan gelasnya. Aku menatapnya. Dia juga minum air yang ada digelas itu. Dia menaruh 2 gelas itu di meja. Dia duduk disampingku, menggegam tanganku. Aku dan dia hanya diam.
Beberapa menit kemudian.
Dia mulai mendekatiku. Terus mendekat dan terus mendekat. Aku memejamkan mataku. Akhirnya semua itu terjadi.

﹏﹏﹏﹏

Sudah seminggu kami di Jeju dan sudah seminggu setelah kejadian itu. Dan aku..
Aku hamil. Aku bahagia mengetahui semua ini. Tidak. Sangat bahagia.
"Sayang, karna kau hamil kau tidak boleh kelelahan jadi kurasa kau jangan ke pantai.." Dia berjalan kearahku saat aku bersiap untuk keluar.
"Tapi.. aku ingin ke pantai.." Aku menatapnya. Aku mengerucutkan bibirku.
"Hanya sebentar saja ya.." kataku manja. Dia menghela napas "Baiklah, hanya 2 jam tidak boleh lebih" Dia menggandeng tanganku erat.
"Jangan pergi sendirian hm?" Dia menatapku. Aku tersenyum. Aku menganggukan kepalaku.
Kami kepantai. Kami bermain bersama.
﹏﹏﹏﹏

Hari ini sudah genap 3 minggu aku dan dia disini.
Sore ini kami dipantai menunggu tenggelamnya matahari. Hari ini adalah hari yang sangat indah bersamanya. Tapi entah kenapa aku merasa dia akan pergi. Aku menatapnya dalam. Tatapan sendu. Dia tidak memalingkan wajahnya padaku. Dia hanya terus mengoceh sambil terus tersenyum dan menatap matahari yang mungkin beberapa menit lagi akan tenggelam. Aku masih menggegam tangannya. Entah mengapa aku merasa aku tidak akan menggegam tangannya lagi. Aku meneteskan air mata. Aku berdoa. Tuhan, jangan ambil nyawanya..
Aku ingin tetap bersamanya..
Jika diantara aku dan dia harus pergi, tolong biarkan aku saja yang pergi..
Biarkan dia tetap hidup..
Aku mencintainya Tuhan..
Aku meneteskan air mata untuk kesekian kalinya. Aku menghela napas. Aku menghapus air mataku. Aku tersenyum. Aku menyandarkan kepalaku dipundaknya.

﹏﹏﹏﹏

Akhirnya hari dimana aku dan dia harus pulang. Setelah aku dan dia berpamitan untuk pulang. Dia mulai melajukan mobilnya.

-perjalanan ke airport-
-dimobil-

Aku diam. Aku memejamkan mataku. Aku merasakan sakit didadaku. Sesak rasanya. Entah ada apa ini. Aku merasa ingin menangis. Aku langsung membuka mataku dan menatapnya setelah merasakan tangan hangatnya menggegam tanganku. "Kau mengantuk?" Tatapannya masih kedepan. Aku hanya bergumam. "Kenapa sayang? Kau keliatan tidak sehat?" Aku menatapnya. Aku menghela napas. "Aku tidak apa-apa" Aku tersenyum. Maaf. Aku berbohong.
Dia memberhentikan mobilnya dilampu merah. Setelah 1 menit dia melajukan mobilnya lagi. Aku hanya duduk diam sambil menundukan kepalaku. Dia melihat lurus kedepan. Aku menengokan kepalaku kearah jendela, aku melihat truk dari arah dimana aku melihat keluar jendela melaju sangat kencang. Aku hanya membelalakan mataku. Aku terdiam diam. Entah kenapa aku tidak bisa berkata apa apa. Semakin dekat, semakin dekat, dan semakin dekat.
1.. 2.. 3..
Brak!
Truk itu menabrak kencang mobil yang ku naiki. Setelah beberapa menit, aku membuka mataku. Aku merasa sakit disekujur tubuhku. Pandanganku kabur. Aku tidak bisa merasakan apapun. Aku berusaha membuka mata. Aku melihat ke arah Chanyeol. Dia, tidak apa apa kan?, pikirku. Aku mulai merasakan sakit yang luar biasa diperutku. Aku tau. Aku keguguran. Aku melihat dia lagi. Dia masih tidak sadarkan diri. Samar aku melihat ada orang yang membawanya keluar dan aku merasa, aku diangkat keluar dan ditidurkan di suatu tempat. Aku menengok kesamping. Aku melihatnya dibawa keambulance. Dia tidak apa apa. Aku tau. Tuhan, selamatkan dia.
Biarkan aku yang pergi. Biarkan dia tetap hidup. Aku mencintainya. Air mataku menetes. Aku merasa tubuhku mulai meringan dan perlahan aku mulai tidak merasakan apa pun. Dan akhirnya. Aku pergi. Pergi meninggalkannya. Tuhan mengabulkan doaku. Dan membiarkannya tetap hidup.
Aku tidak akan pernah melupakanmu..
Aku akan selalu mencintaimu..
Aku berharap kita bisa bertemu lagi..
Park Chanyeol..

Dududu~
Maap banget ffnya jelekk.
Jan lupa commentnya ya guys. Kritik dan saran sangat dibutuhkan ^^

My Last Wish (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang