Chapter 3 - Kenangan Masa Lalu

141 10 3
                                    

Hai para reader tercinta !!

Chapter 3 telah diterbitkan !! Sepenuhnya dari chapter ini adalah flashback...

Selamat membaca :)

☆☆☆☆☆

Chapter flashback - 5 tahun lalu

Luce kecil tersenyum riang. Ramut panjang hitamnya berayun kecil tertiup angin, mencoba memberi pita kecil di poninya. Ia berusaha, walaupun akhirnya ia berhasil. Luce melepas pita kecilnya, mencoba berusaha sekali lagi. Untuk yang ini ia tidak berhasil. Senyumnya hilang. Ia hampir menangis.

"Dimana pitanya? Mari ku taruh di ponimu"

"Ini... apakah kau berhasil? Apakah aku terlihat cantik?"

"Ya, cantik sekali. Ayo ikuti aku!"

"Okay, tetapi kemana?"

"Anya menunggumu. Di taman."

"Ummm.." Luce mengangguk dan menuju ke taman.

"Luce!! Kemana saja ? Aku menunggumu. Ayo bermain!" Anya menghampiri Luce dan terlihat senang sekali.

"Ayo!!"

"1..2...3...10. Anya, Earl aku akan mencarimu!"

Luce telah mencari-cari dimana mereka berada. Namun ia belum menemukan mereka. Anya sungguh pandai dalam bermain petak umpet. Sayang sekali, saat itu Luce mendengar cekikikan dari belakang tembok pembatas taman. Ia sangat yakin jika itu suara cekikikan Earl yang tidak tahan terhadap tingkah bodohnya. Mereka bertiga bergantian jaga. Hingga akhirnya, waktu itu selesai. Earl meninggalkan taman duluan, kesebuah tempat katanya.

Luce dan Anya memasuki kastil. Kastil itu benar-benar indah. Walaupun begitu, bangunan dibelakang kastil memperjelek pemandangan. Mereka berdua menyebutnya gudang.

Bangunan itu berbentuk trapesium sama kaki. Catnya berwarna cokelat tua dan tampak terawat. Sampai umur 15 tahun nanti, mereka berdua tidak diperbolehkan bermain didepan bangunan tersebut.

Earl adalah kakak yang baik. Sayangnya, ia terlalu protektif terhadap Luce dan sering mengabaikan Anya. Saat itu, ia telah berumur 15 tahun.

"Luce, Anya, saatnya makan. Kalian ingin makan sekarang, atau nanti?" Tanya salah seorang pelayan, Berlin.

"Kami akan makan sekarang." Jawab Anya tanpa senyum.

"Tidak. Aku menunggu hingga Earl datang."

"Baiklah, Luce. Pergilah, aku akan makan sekarang."

Luce berjalan sendirian. Menyusuri kastil yang megah dan berlorong-lorong itu. Mencari sebuah kamar bertulisan Luce yang menurutnya ada dilorong nomor 12.

"Oh tidak, aku tersesat." umpatnya.

"Tentu saja, bodoh! Di kastil ini tidak ada lorong yang diberi nomor. Dimana Anya?" tanya seorang laki-laki yang mirip dengan Earl. Dia adalah anak kedua dari keluar tersebut.

"Diruang makan." jawab Luce. "Apakah... Apakah kau melihat Earl?"

"Terlarut dalam pekerjaannya. Daah, semoga menemukan kamarmu segera!"
.
.
.
"Dimana, Luce? Seharusnya dia sudah ada dikamar." gumam Anya.

"Dia tersesat. Sebentar lagi pasti sampai. Ayo kita mengelilingi kastil ini dahulu, agar kau tak tersesat seperti dirinya." ajak seseorang di pintu kamar Luce, kembaran Earl.

"Ya. Mungkin, setelah ini Earl akan membawanya kembali." Anya meninggalkan kamar.
.
.
.
"Oh tidak. Dimana kamarku? Aku yakin ini sudah hampir pintu belakang kastil" keluh Luce.

Vampire ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang