Awal Yang Baru

29 5 0
                                    

Hai maafkan author karena PTB belum selesai eh malah nulis sequelnya. Tapi, emang author ga ada ide buat nge lanjutin PTB karena lagi error otak nya wkwk. Menurut kalian cocok ga cast nya sama niza? Ada yang mau saran?

Oke oke cekidot aja cerita terbarunya.
________________________________
Author POV

Gadis itu...
Shaniza Elisabeth Kiera
Yang setiap saat mendapatkan sebuah mimpi buruk, mematikan.
Dia hampir jadi gila karena mimpi itu melihat sebuah kenyataan mengerikan di mimpi itu.

Tapi tunggu...
Gadis itu melihat sebuah cahaya kecil di kegelapan sunyi itu entah cahaya terang apa itu. Tapi, dia yakin cahaya itulah yang akan menyelamatkan nya dari mimpi buruk tersebut.

"Tidakk... Ahh--haa kenapa gue terus mimpi itu tapi kenapa ada cahaya ya di mimpi itu?" Gadis itu bertanya dengan dahi mengkerut dan peluh membasahi sekujur tubuhnya.

"Anjir. Mendingan gue mandi entar telat ketauan pak Subadi bahaya nih, " gumam Shaniza sembari mengambil handuk.

Sehabis mandi, Shaniza pun mengenakan pakaian sekolahnya dan tak lupa menjepitkan  penjepit rambut ke poninya karena mengganggu saat melihat. Setelah selesai, Shaniza turun ke bawah untuk menemui orang tuanya yang sudah duduk di meja makan, menunggu.

"Morning mama dan papa Nizaa yang tersayang." Teriakan shaniza menggema di ruang makan membuat mama nya cemberut kesal karena kebiasaan anak nya tersebut. Sementara papanya hanya menggeleng memaklumi kelakuan anak semata wayangnya tersebut.

"Morning juga anak kesayangan papa," sambil mencium pipi anak nya.

"Ayo, sarapan. Nanti kamu telat ke sekolah," ucap mama Shaniza sambil mengoleskan selai roti ke roti, dan memberikannya ke Shaniza.

"Makasih mama sayang," Shaniza melahap rakus roti itu dan langsung meneguk susu dengan cepat.

"Mama papa tersayang yang paling cantik dan ganteng sedunia, Niza pergi dulu ya nanti macet. Terus kalo macet, Niza bakalan telat ke sekolah, " Shaniza berceloteh tanpa jeda terlebih dahulu membuat kedua orang tuanya hanya geleng-geleng kepala.

Shaniza pun langsung mengendarai motor vespa keluaran terbaru yang di belikan papanya sebagai hadiah ulang tahunnya dan menuju ke sekolah SMA 78.

Suara klakson mobil yang ada di belakang Shaniza membuat kesal Shaniza yang sedang berada di gerbang sekolah karena harus membicarakan kegiatan untuk pensi nanti.

"Setan! Bisa sabaran sedikit ga sih lo jadi orang? Ga liat gue lagi ngomong sama orang?" Tanya Shaniza menggebu-gebu, menahan emosi. Terbukalah kaca mobil tersebut membuat orang yang membunyikan klakson mobil terlihat dan nampaklah seorang malaikat.

Ini cowok, malaikat apa gimana? Ucap Shaniza dalam hati.

"Ya siapa suruh coba motor lo ini nongkrong di depan gerbang sekolah. Udah tau banyak motor sama mobil yang mau lewat," balas cowok malaikat ini tak mau kalah.

Shaniza yang sifat dasarnya juga keras kepala tidak mau merasa kalah beragumen. "Lah suka-suka siapa coba? dikata nih sekolah punya nenek moyang lo, hah?!"

Cowo tersebut hanya menyunggingkan senyum sinis dan menutup kaca mobilnya. Malas berlama-lama ribut dengan gadis bar-bar ini dan melajukan mobil nya mencari tempat parkir.

"Idie, percuma tuh muka ganteng sifat nya kayak iblis," Shaniza terus menggerutu sambil mencari tempat parkir untuk motor kesayangannya.

"Oitt, Niza, " panggilan Ravendra mengagetkan shaniza dengan tepukan di bahunya.

"Anjrit. kodok aer ngagetin gue aja. " Shaniza manyun dan mengelus dadanya yang terkejut.

Ravendra hanya bisa tersenyum tipis dan mengacak rambut Niza kebiasaan Raven saat masih kecil,Niza sudah menganggap Raven seperti kakak nya sendiri.

"Ihh Raven lo gatau seberapa susah gue benerin rambut gue biar kece dan badai."shaniza membenarkan letak poni nya yang tak karuan.

"Apa salah baim Ya Allah mempunyai teman dengan pede yang overdosis."Raven mengadakan tangan nya seperti mengemis dan satu kata buat itu .menjijikan.

"Kebanyakan drama lo somplak."shaniza memukul kepala Raven dengan kencang sampai Raven tersungkur.

"Lo itu kuli bangunan atau apaan sih anjir tenaga lu kuat banget."Revan bangkit dan mengelus kepala nya yang masih sakit akibat pukulan Niza.

"Uuuu tayank sini-sini sama nija."Shaniza merangkul Revan dan mereka berjalan menuju ke kelas yang kebetulan Niza dan Revan satu kelas entah itu musibah atau keberuntungan.

~~Saat di Kelas~~
Bu Endah memasuki kelas IPS 3 itu dengan langkah anggun "anak-anak sekalian, kalian kedatangan teman baru yang akan masuk ke kelas ini dia anak pemilik sekolah ini."dan masuklah cowo ganteng kece bak malaikat itu.

"Eh. Anjing itu kan cowo nyolot tadi ya kan"bentak Niza kaget karena kedatangan cowo tersebut.

"Ven Raven woyy anjir pindah sini lo duduk deket gue gece."teriak Niza tapi Raven malah menatap nya dengan pandangan bingung "ada apa nih cewe tiba-tiba nyuruh gue duduk di deket dia"Raven bergumam.

"Perkenalkan nama saya Adelion Orlando Arsenio, gue pindahan dari Belanda,oh ya dan satu lagi kalian semua bisa panggil gue Arsen or Lion."suara itu benar-benar memukau semua siswi di kelas tersebut.

"Baiklah Arsen kamu boleh duduk di samping Niza karena hanya disitu kursi yang tersisa."Arsen mengalihkan pandangan nya dan terkejut bukan main karena dia akan duduk dengan gadis bar-bar yang di temui nya di gerbang sekolah tadi.

Arsen menyunggingkan senyum sinis dengan raut muka datar andalan nya. Dan mulai berjalan ke meja yang di tempati cewe bar-bar itu lalu menaruh tas nya.

*btw yang mau liat muka nya si Arsen ini ya,muka Revan masih author cari kira2 ada saran ga buat cast nya ini*

*btw yang mau liat muka nya si Arsen ini ya,muka Revan masih author cari kira2 ada saran ga buat cast nya ini*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




TBC yaaa... Ntar author lanjutin ke part selanjutnya,jangan lupa meninggalkan jejak berupa vote,komen,kritik,atau saran boleh kok asal jangan tinggalin hati kamu di hati aku aja ya :') mohon banget vote nya pasti aku lanjutin kok PTB

-salam sayang,rafa😘

THE NIGHTMAREWhere stories live. Discover now