Menyebut namamu, Dear, membuatku patah hati, berkali-kali. Kau mengetahuinya, tentu saja. Kau yang mengatakannya padaku bahwa aku akan patah hati lagi saat aku menyebut namamu. Sakit memang, Dear, tapi mau bagaimana lagi? Mungkin takdirmu yang membangunkanku dari tidur hidupku. Ya, Dear, aku tertidur dalam hidupku, dalam kehidupanku yang nyata.
Aku sudah gila, Dear, barangkali. Menyukaimu adalah hal paling menyakitkan sepanjang hidupku mengingatmu. Semoga ya, Dear, aku bertemu makhluk lain yang ~walaupun tidak seburuk dirimu namun~ mampu membuatku melupakanmu ~tidak secara sempurna, tentu saja.
Dear, waktu menjemputku untuk menemuimu. Terima kasih untuk jamuan udara menyesakkan di malam yang agak menyisakan mendung di langit berbintang. Kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang tak kau sadari.