Ini cerita pertamaku di Wattpad..
Salam kenal semua para pembaca dan penulis ^_^ Aku penghuni baru wattpad!!! Anyeong Eonnideul, Oppadeul, Dongsaengdeul, Sunbae-nimdeul, Elfdeul *bow*
Aku datang bawa kisah tentang penantian...
Entahlah aku memang selalu nulis tentang penantian, maybe karena aku pernah kelamaan menanti *ups curhat*
[ABAIKAN]Aku butuh masukan untuk cerita pertamaku di wattpad ini. Jika sudi berikan vote-nya please, jebal.
"SELAMA INI KAU ANGGAP AKU APA HAN YOO JIN!!!"
"Apa kau pernah menganggap aku ada selama ini? Bukannya kau yang tidak menganggap keberadaanku, Lee Hyuk Jae!"
"Bicara apa kau!"
"Kau sangat egois!"
"Terserah apa katamu!"
"Apa maumu sebenarnya?"
"Mwo? Kau..."
"Ingin kita putus...lagi? Kalau aku tidak salah, ini ke 18 kalinya kita putus!"
"Lebih baik aku pergi..."
~~~
Shit!
Aku tersentak. Masih di metro. Baiklah. Bodoh! Kenapa aku bisa ketiduran lagi di metro. Ini kejadian ketiga selama seminggu ini di Paris. Entahlah, ini semacam kebiasaan amat menyebalkan. Setiap kali aku kunjungan bisnis di Paris, tubuhku seolah bersatu dengan alam, bersekongkol mengacaukan fokusku. Membuatku sering tidur di perjalanan, lalu mimpi buruk. SANGAT BURUK!
Untungnya kali ini aku tidak kelewatan stasiun. Tidak seperti kejadian bodoh dua hari lalu. aku sampai melewatkan 2 stasiun dari stasiun tujuanku.
Buru-buru aku bungkus kembali tubuh dengan syal, sarung tangan dan cuplu. Tasku masih di posisi awal, kuselempangkan. Sementara mantelku melekat seperti menjadi kulit luar yang tak bisa dipisahkan lagi denganku. Meskipun aku tumbuh besar di negara dengan 4 musim, aku masih tidak menyukai musim dingin seperti apapun orang berkata kalau musim dingin adalah musim yang indah.
Oh please, jujurlah, bukankah kalian merasa kedinginan, sesekali sampai mimisan, dan selama musim dingin hasrat yang timbul hanyalah malas-malasan di dalam selimut tebal?
Great!
Aku yang pada dasarnya memang tidak menyukai musim dingin, semakin tidak berhasrat kerja jika salju mengiringi langkahku. Aku tidak suka sesuatu yang lembab, simple saja. Aku juga tidak suka kehujanan, yang artinya aku pun tidak suka hujan. Tidak seperti kebanyakan cewek yang termehek-mehek ketika hujan.
Ya, dulu, jaman remaja, jaman masih sekolah, aku memang ikut trend merenung ketika hujan, tapi sekarang aku tidak punya waktu bahkan untuk memikirkan sore nanti suhu udara minus berapa.
Di dalam otakku kini hanya ada, kerjaan, program master secepatnya digadang, dan harus segera menyelesaikan Spring design. Aku seorang desainer sepatu wanita. Bidang ini kugemari sejak di bangku SMA, lalu aku berkesempatan kuliah di jurusan yang kuminati di Swiss.
Kenapa Swiss? Bukankah Paris harusnya yang dijadikan pilihan?
Alasanku satu, sederhana, sangat. Aku ingin kembali berkumpul, merasakan tinggal bersama Eomma.
Sejak kecil sampai SMA aku tinggal di Seoul, awalnya bersama Nenek, ketika usiaku beranjak 11 tahun, nenek meninggal, jadi aku tinggal bersama adik perempuan Ibuku, aku biasa memanggilnya Shin Imo, nama lengkapnya Ji Hye Shin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Growing Pains
Fanfiction“Kenapa kau mengiyakan rencana keluarga kita!!! Menikah? Kenapa kau menyiyakannya?!!!” Eunhyuk Oppa menepikan mobilnya. Menghela napas berat. Wajahnya yang sejak tadi mencoba menahan kesal dengan tidak menatapku, kini justru membidik wajahku lekat-l...