Senyuman yang Hilang

2.9K 47 3
                                    

Di pagi yang cerah , dari depan kamar terdengar suara yang hampir setiap pagi aku dengar , kecuali saat hari libur

"Vinyy bangun , hari ini kamu kuliah kan" teriak ibu ku dari depan kamar

"Iya ma" jawab ku seadanya , aku pun bangun dari tempat tidurku , rasanya baru saja aku tidur tapi sudah pagi lagi. Aku berjalan keluar kamar , mengambil handuk ku lalu pergi ke kamar mandi. Setelah mandi aku kembali ke kamar , ku kenakan celana jeans panjang , kaos kuning polos lalu ku ambil jaket abu-abu yang tergantung di belakang pintu. Aku turun ke ruang makan , di sana sudah ada ibu ku dengan sepiring nasi goreng. Aku melahapnya dengan cepat

"Hari ini kamu masuk semester 4 kan?" tanya ibuku

"Iya" jawabku singkat sambil terus melahap nasi goreng. Setelah selesai makan , aku langsung mengambil tas ku , tak lupa aku mengambil sebuah novel dari rak buku ku , lalu berangkat ke kampus. Hari ini aku memasuki semester 4 dan salah satu program di kampus ku adalah mahasiswa semester 4 akan membimbing mahasiswa baru , membimbing dalam artian menjelaskan keadaan kampus , kelas-kelas serta fasilitas yang ada dan juga membantu dalam hal pelajaran. Mungkin bagi orang lain itu hal yang biasa , tapi bagiku itu hal yang menyebalkan.

Aku berjalan memasuki kampus lalu masuk ke kelasku , aku mengambil tempat duduk paling belakang lalu aku membuka novel yang tadi kubawa dan mulai membacanya sampai seorang panitia penerimaan mahasiswa baru memanggilku

"Viny , cepat ke aula kampus" ucapnya dari pintu kelas. Ah benar juga , aku melupakannya , pantas saja kelas hari ini sangat sepi. Aku pun segera bergegas ke aula kampus , di sana sudah ada teman-teman seangkatanku beserta beberapa dosen dan para mahasiswa baru. Aku pun duduk di bangku paling depan tempat teman-teman seangkatanku duduk. Acara dimulai dengan sambutan, lalu pengenalan tentang kampus , acara yang sangat membosankan. Dan akhirnya tiba di akhir acara , setelah doa penutup para panitia penerimaan mahasiswa baru pun membagi kan kertas kepada para mahasiswa baru , di kertas itu terdapat nama mahasiswa semester 4 yang akan membimbing mereka selama 1 bulan. Aku terus berpikir siapa yang akan aku bimbing sampai akhirnya seorang cewek yang gemuk , mungkin gemuk bukan kata yang pas tapi besar dan cukup tinggi , setidaknnya dia lebih tinggi dariku , datang menghampiriku.

"Kak Viny ya?" tanya cewek itu dengan wajah polos

"Iya" jawabku singkat

"Kenalin , namaku Hanna" kata cewek itu sambil mengulurkan tangan nya ke arahku , senyumnya begitu manis. Aku membalas uluran tangannya lalu pergi meninggalkannya , tidak ada senyum sedikit pun dari wajahku. Dia berjalan di belakang mengikutiku

"Kamu masuk kelas mana?" tanya ku

"eemmm , kelas B-1" jawabnya. Aku pun mengantarnya sampai ke kelas , lalu meninggalkannya begitu saja , yah setidaknya hari ini tugas ku sudah selesai , tapi tiba-tiba seseorang memegang tangan ku

"Kak tunggu , anterin aku ke kantin , hehe" kata Hanna sambil tersenyum polos. Ah anak ini menyebalkan sekali. Aku pun mengantarnya ke kantin ,aku pikir setelah ini aku bisa lepas dari anak itu , tapi ternyata dia meminta ku untuk menemaninya makan. Yah baiklah , mau tidak mau aku harus menemaninya , dia menyantap makanan yang dia pesan sedangkan aku hanya meminum segelas es teh

"Kak , kamu kok diem aja sih?" tanya Hanna tiba-tiba , aku tidak menjawab pertanyaan nya , tapi dia terus melihatku seakan memaksa ku untuk menjawab
"nggak papa" jawabku singkat

"Senyum dong kak , daritadi kayaknya cemberut terus" kata Hanna lagi , kata-kata itu membuatku sedikit berpikir. Senyum? Entah kapan terakhir kali aku tersenyum , sejak meninggalnya pacarku 1 tahun yang lalu akibat sebuah penyakit dan meninggalnya sahabat ku dari kecil satu bulan kemudian akibat kecelakaan , sejak itu aku menutup diri ku , baik untuk laki-laki maupun perempuan , dan sejak saat itu juga senyumku perlahan hilang. Aku langsung pergi meninggalkan Hanna setelah ia berkata seperti itu , aku kembali ke kelas dan di sana ada salah satu teman satu kelasku

Kumpulan One Shot JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang