Mengiring ke kiri
Memusing ke tepi
Berlari ke kota
Berdiri di rimba
Bersendiri atau ditemaniTeriakmu
Jeritanmu
Launganmu
Bicaramu
Kata-katamu
Masih bernada sama
Masih berbau serupa
Penuh dengan kecewa
Sarat dengan luka
Hidupmu dibaluti bayang hitam dijiwa.
Jika ada pun tangisan, pasti bersama api kemarahan.Ada apa dengan kamu?
Apa kamu tidak menggariskan senyuman di wajah?
Apa memang benar, tidak sekali pun bahagia itu singgah?
Atau sebenarnya, kamu sendiri membunuh bahagia dan senyuman yang belum sempat mekar?Ada apa dengan kamu?
Barangkali ini cara kamu menjolok Tuhan,
Menjolok dengan kata-kata kamu agar tuhan itu tahu, "Hey, aku manusia yang tidak bersetuju dengan takdirmu!"Iya, barangkali benar.
Ini cara paling halus menghentam takdir Tuhan.
Menulis dan terus menulis tentang kegelapan hidupmu.SijasadBersiong
Kuala Lumpur
17 Nov 2015
YOU ARE READING
Menjolok Tuhan
PoetryIni tentang mereka yang suka menulis tentang kegelapan hidupnya