1. Impian Dari Impian

220 17 1
                                    

Semua manusia pasti memiliki impian. yah begitu juga dengan pemulung yang sering aku lihat ketika hendak ke sekolah. Pak Darto namanya, dia adalah sosok seorang laki laki tua yang sabar dan pantang menyerah, meskipun umurnya sudah tergolong LANSIA etos kerja yang ia miliki sangat tinggi. Pak Darto memiliki istri yang sangat setia, namanya Bu Cici. Bu Cici adalah sosok wanita yang setia dan sabar. Kehidupan ekonomi pak Darto dan Bu Cici bisa di katakan di bawah rata rata. Pekerjaan mereka sebagai pemulung sangat mengajarkan banyak orang tentang arti kehidupan, arti kesetiaan dan sabar akan segala sesuatu.
***
Pagi ini aku lebih cepat ke sekolah dengan alasan tertentu, yah pasti kalian semua sudah mengetahui alasan aku. Tentu saja karena belum mengerjakan PR, seorang murid ketika belum mengerjakan PR pasti akan lebih cepat ke sekolah dari hari biasanya agar waktu mengerjakan PR di sekolah lebih banyak *jangan di tiru*

Aku ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor. Ketika di jalan menuju sekolah aku selalu bertemu dua sosok manusia yang hebat, yah mereka adalah Pak Darto dan Bu Cici. Pagi ini mereka tampak lebih semangat entah apa alasannya. "Mengapa di hari tua mereka diberi cobaan yang begitu berat? Mana anak mereka? Mengapa ia tidak merawat kedua orang tuannya? Apakah ia lupa kasih sayang yang di berikan oleh kedua orang tuannya sewaktu dia kecil". Pertanyaan itu selalu terlintas di benakku ketika aku melihat pemulung itu. Di gerobak dua pemulung tersebut, terdapat anak kecil yang berusia sekitar tiga tahun. Aku kembali bertanya dalam hati "siapa anak kecil itu? apakah anak dari kedua pumulung itu ataukah cucuk pemulung itu". Kali ini Logikaku berkata "kedua pemulung itukan sudah LANSIA, bagaimana bisa ia melahirkan anak, jika di pertimbangkan antara usia pemulung dan anak itu, anak itu adalah cucu kedua pemulung tersebut". sekali lagi aku mengomel dalam hati memarahi anak pemulung tersebut.

Senyum yang mereka pancarkan sambil mendorong gerobak mereka membuatku sadar kehidupanku tidak seberapa berat jika di bandingkan dengan kehidupan mereka, tapi mereka menjalani semuanya dengan penuh kesabaran. Aku sesekali meneteskan air mata ketika melihat kedua pemulung tersebut yang senantiasa selalu tersenyum menjalani keseharian mereka , saling menjaga dan saling membantu. Nah sedangkan aku, aku hanya tahu mengeluh kepada Allah dikala aku sedang mendapat musibah. Di berikan tugas dan PR yang banyakpun aku pasti mengeluh, kini aku sadar megeluh tidak berguna bagi kehidupan, mengeluh hanya membuat hidup kita lebih sengsara.

Sesampinya aku di sekolah, dengan cepat aku mengerjakan PR. ketika sedang mengerjakan PR salah satu temanku menghampiriku
"Melody, lo lilhat nggak tadi pemulung hebat?" kata Nada padaku

"Maksud lo, Pak Darto dan Bu Cici? jawabku memandangi nada.

"Gue nggak tau namanya, yang jelas mereka suami istri yang udah LANSIA saling bekerja sama mendorong gerobak mulung mereka" seru nada kepadaku.

"Iya, nama mereka Pak Darto dan Bu cici nada, memangnya ada apa sih dengan mereka?" jawabku memandang sinis nada karena menggangku mengerjakan PR

"yaelah, matanya biasa aja dong!!! tau dari mana lo nama mereka?" jawab nada dengan intonasi yang agak menantang

"Gue nanya mereka lah! ada apasih sebenarnya?". jawabku dengan agak risiih

"nggak gue hanya sedih melihat mereka, di usia mereka yang udah tua, mereka masih harus bekerja keras demi menjalani kerasnya kehidupan. Emangnya lo dekat sama mereka?". kata nada dengan muka yang sedih

"Oh iya" jawabku singat

"ish, lo nggak asik banget sih, di ajak ngobrol malah cuekin gue" kata nada memukul mejaku

"lo nggak lihat gue lagi apa? coba deh saat lo sedang ngerjain PR kemudian gue ngajak lo cerita sedangkan PR lo belum kelar,lo pasti bakal lakuin yang gue lakuin" bantahku melihat nada

"Sudah, nggak usah berdebat" teriak andre teman kelasku

Aku kemudian melanjutkan mengerjakan PR. Yah syukurlah aku cepat ke sekolah sehingga aku bisa nengerjakan PR dengan cepat, setelah mengerjakan PR aku keluar dan duduk di emperan kelasku. Beberapa saat kemudian Nada datang dan meminta maaf padaku,
"Melody, maafin gue yah" kata nada sambil duduk di sampingku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang