part 3

379 15 0
                                    

Author POV
Ali membantu Prilly masuk kerumah Prilly . Disana dapat terlihat dengan jelas mamah , papah dan adiknya itu menampakan raut khawatir pada Prilly .
"Prilly kmu gk knp knp kan ? Tadi Rasya bilang ke mamah klo km tadi jatuh dari sepeda dan km pingsan trs di bawa ke rumah sakit . Itu bener prill?" tanya mamah Prilly membantu Ali mendudukan Prilly ke sofa .
"Prilly gpp koh mam ... Liat prilly senyumkan ?" jawab Prilly tersenyum menunjukan giginya
"Emmmm tanteh , om , prill , Ali pulang dulu ya .. oh y Prill sorry karna gue lo kaya gini" pamit Ali
"Loh kok pulangsih ? Diluar kan mau hujan, main dulu kali" sahut papah Prilly .
"Gk usah om lagian Ali gk mau buat khawatir orang rumah " Kata Ali lalu keluar rumah prilly dan langsung melajukan mobilnya pulang .




Di kamar Prilly
Terlihat Prilly duduk di dekat jendela . Ia nampaknya sedang sibuk melukis sesuatu di kanfasnya .
"Rafa... Aku tau km memang udah gk ada tapi aku yakin km sekarang ada di deket aku . Maafin aku karena sampe sekarang aku gk bisa ngilangin rasa takut dan benci aku sama hujan dan musik . Cuma sama km aku bisa ngilangin rasa takut aku . Tapi sekarang ? Km udah pergi . Knp km harus ninggalin aku sih ? Aku cinta sama kamu " kata prilly tak mampu menahan air matanya . mengingat kematian adalah hal yg sangat sulit untuk dilupakan oleh memori .
Flashback on
"Rafa!!!!!" Suara teriakan seorang perempuan dibawah guyuran hujan yang cukup deras yang tak lain adalah Prilly . Tubuh prilly bergemetar saat itu , melihat kekasihnya terkulai lemas dengan darah yg berceceran akibat tabrak lari . Dengan ragu ragu Prilly menghampiri Rafa . Ia tak sanggup melihat kondisi kekasihnya . Ia hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan mungilnya dan menggelengkan kepala tak percaya . Air matapun turun dengan deras dari mata indah Prilly . Prilly memberanikan diri untuk berjongkok dan menaruh kepala Rafa di pahanya . Rafa mengusap pipi kiri Prilly dengan lemah . Terlihat senyum di wajah Rafa tapi hal itu justru membuat Prilly makin menangis .
"Rafa kamu kuat ya aku akan nyari taksi untuk km . Kamu tunggu sini ya . Kamu bertahan ya sayang" kata Prilly sedikit berteriak karena saat itu huhan makin deras sehingga ia harus sedikit berteriak agar dapat di dengar oleh Rafa . Namun saat Prilly ingin berdiri tiba tiba kakinya terhenti saat Rafa memegang tangan Prilly .
"Kenapa? Klo km gk dibawa di rumah sakit itu bisa berakibat fatal" Prilly benar benar bingung apa yg harus ia lakukan .
"Aku gk butuh rumah sakit sayang . Mereka gk bisa nyelametin aku . Aku cuma pingin bilang sama kamu , setelah aku pergi , tolong jaga hati km baik baik ya ... aku akan selalu ngedukung km sama siapapun asal km bahagia . Tapi inget walaupun besok km udah gk bisa liat aku lagi tapi aku janji aku akan selau ada disamping km . Sekali lagi aku minta maaf karna aku harus pergi . Happy anniv sayang " jawab Rafa pelan namun dapat terdengar dengan jelas di telinga Prilly .
"Aku pikir malam ini hujan akan mengiringi aku dalam kebahagiaan sama kamu . Aku pikir hujan akan nyaksiin kebahagiaan aku sama kamu ngerayain hari jadi hubungan kita! Tapi apa?? Hujan justru nyaksiin kesedihan aku ! Aku benci hujan!!! Rafa.sekarang aku mohon sama kamu kamu kuat ya aku bakal bawa km kerumah sakit . Tahan ya sayang" ucap Prilly memeluk tubuh Rafa namun lagi2 langkah kaki prilly terhenti saat melihat Rafa mengeliat kesakitan, nafasnya naik turun tak teratur dan melihat hal itu Prilly menggelengkan kepalanya lemas. Rafa telah menutup matanya untuk selama lamanya
Flashback off
"Raffa!!!!!!" Teriak Prilly menjatuhkan kuasnya . Bahkan ia masih hafal betul kejadian mengerikan itu . Mungkin karena belum terlalu lam .. Rafa meninggal 2 tahun yang lalu . Isakan Prilly semakin menjadi jadi akhirnya ia terlelap di sofanya. Sama halnya seperti Prilly, terlihat Ali sedang termenung dengan mata yang berkaca kaca sambil jari jarinya sibuk memainkan piano. Iringan piano yang sangat romantis dibawakan Ali. Ia mengingat , dulu ia sering mempersembahkan iringan piano ini pada kekasih tercintanya Sisi .
"Si , aku yakin km bisa denger aku sekarang . Aku bakal kasih satu lagu untuk kamu . Kamu denger ya sayang" ucap Ali bergemetar , rasanya ia tidak bisa menahan air matanya sekarang . Dia mulai memainkan piano dan bernyanyi

Kaulah yg pertama
Menjadi cinta
Tinggallaah kenangan
Berakhir lewat bunga
Seluruh cinta ku untuknya
Bunga terakhir...
Kupersembahkan kpd yg terindah
Sebagai satu tanda cinta
Untuknya......

" Arghhhh!!! " teriak Ali frustasi , persamaan tidak terima dan sedih yg amat mendalam bercampur menjadi satu . Memang sampai saat ini Ali tidak bisa menerima kenyataan bahwa Sisi telah tiada . Sedih , yg ia selalu rasakan dua tahun belakangan ini . Bahkan sifatnya yg periang , baik , dan humoris sudah jarang ia tunjukan . Ali berubah menjadi sosok yg dingin , pendiam dan cuek dengan siapapun semenjak kejadian 2 tahun dimana ia kehilangan kekasihnya tepat saat munculnya pelangi .
Flassback on
" Ali liat deh awannya mendung , itu artinya bentar lagi hujan , Ahhhh akhirnya . Kita hujan hujanan ya kali ini ... pleaseee" pinta sisi memeluk Alu sambil menunjuk awan diluar .
"Sisi ... km kan baru sembuh masa mau hujan hujanan sih . Jangan sekarang ya..." kata Ali sambil mengecupi kepala Sisi .
" Kata siapa aku baru sembuh ? Kan aku sembuh dari minggu kemaren . Lagian apa salahnya sih ? Udah dua bulan ini aku gk ngerasain hujan hujanan . Pleasee dong... boleh ya ?" Sisi memang pandai membuat alasan yg mampu membuat Ali luluh saja .
"Tapi jangan lama lama ya .." jawab Ali
"Aaa makasih ya . Ok aku janji gk akan lama lama . Ayo sekarang keluar liat tuh hujannya dah mulai deres " Sisi langsung menarik tangan Ali keluar rumah . Mereka bermain main dibawah guyuran hujan . Berlari , menari , dan kejar kejaran itu yg mereka lakukan . Tak terasa hujan mulai reda .
"Si, km kenapa ? Ya ampun muka km pucet banget . Kita masuk ya " ajak Ali penuh kekhawatiran . Namun sisi hanya menggelengkan kepalanya lemas sambil memegang tangan Ali sekuat tenagan . Kepala sisi sangat pusing saat itu .
"Badan km juga panas , kita masuk ya ...." ajak Ali sekali lagi.
"Ali liat pelanginya indah kan?" Jawab Sisi mengalihkan prmbicaraan Ali . Ali pun menengok keatas .
"Iya indah , mungkin pelangi bakal jadi saksi kedua kebahagiaan kita setelah hujan . Iya kan ?" Kata Ali sambil tersenyum . Aneh tidak ada jawaban dari Sisi .
"Si..." panggil Ali . Dan ... oh my god , hidung Sisi mengeluarkan darah , bahkan darahnya terus menetes deras . Melihat hal itu Ali sangat panik . Tak berapa lama Sisi pun tak sadarkan diri . Dengan cepat ia memeluk Sisi dan menepuk nepuk pipi Sisi . Dengan cepat Ali membawa Sisi ke rumah sakit tapi naas nyawa Sisi tak tertolong . Ia sangat terkejut ternyata selama ini kanker darah yg ada di tubuh sisi sudah stadium 3 . Ali sungguh merasa bersalah . Ali beranggapan bahwa karenanya Sisi menjadi seperti itu . Dan semenjak itu juga sifat Ali berubah 360 derajat .
Flassback off





Bersambung.....
Vote dulu y jangan jadi Pembaca gelap dan tinggalkan jejak ..... byeee
Thanksss

Prince Rain & Princess RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang