Gravity Ordinary People

325 1 0
                                    

Aku benar2 tak menyukai ini, kedatangannya dalam hidupku memberi dampak yg luar biasa, tatapan mata di sekitarku yg dulu bersahabat kini menjadi tatapan menusuk, dan dari kata2 mereka terdengar menyakitkan, seakan akan aku adalah org yg menjijikan, langkahku menikmati indahnya dunia luar menjadi menakutkan karenanya,padahal sesungguhnya tak ada hal yg apapun antara aku dan dia

***

Aku mencoba tetap tersenyum, walau sesungguhnya ingin mati saja! Bagaimana tidak? Di karenakan hal sepele in, aku yg harus menjadi orang yg berbeda, menjadi orang yg haus akan pembenaran kata2 pada orang lain, setiap aku melangkah sedikit mereka maju mendekat, itu membuatku takut,takut karena tentu mereka akan gencar menambah berita,

Sungguh ini merepotkan bagiku,secara aku sangat benci menjelaskan,karena bagiku itu sangat merepotkan.

Tapi kenapa harus aku? Kenapa aku yg harus kena imbasnya? Sedangkan Dia,hmmmm baginya biasa,it karena hal yg ia buat n menyukai hal itu,walau ia berkata itu karena ulah "mereka yg kurang kerjaan" tapi yg buat aku tambah terkejut adalah saat dia bilang, "aku ingin hidupmu ramai,jadi nikmatilah" dengan senyum iblis yg ia miliki,bahkan menurutku lebih dari iblis!

Aku hanya bisa berteriak dalam hati "What the hell? You crazy!"

****

Ah ya, aku benci saat2 aku berada di titik terendah hidupku. Saat dimana aku ingin bersandar malah tak ada seorangpun yg mau. Ya. Mereka selalu berkata "kalau terjadi apa2,ceritakanlah maka kami akan selalu ada untukmu". Kata2 yg ķΰ anggap sebagai bualan semata.karena saat aku rapuh orang2 yg berkata seperti itu tiba2 musnah d hadapan mata. Jadi, akankah aku percaya lagi? Mungkin jawabannya kalian yg tahu,karena tidak etis jika kalian tahu jawabannya dariku saja. Dan kemungkinan besar hanya segelintir saja yg mengalami hal sepertiku.

Ada sebuah pribahasa yg mampu menggambarkannya "harimau dipegang belangnya manusia yg dipegang ucapannya".jadi,karena aku terlalu sering mendengar kata2 "akan slalu ada saat km perlukan" aku merasa sangat kesal,ya karena kenyataan yg ķΰ alami sendiri. Saat aku perlu seseorang tp seseorang itu "nothing" tapi dari sana dapat d ambil kesimpulan bahwa "tak perlu bersandar saat anda lemah, ckup berusaha kuat,karena dari rasa sakit itu anda akan melihat betapa kuatnya diri sendiri".yah aku harap kalian tetap mempunyai pandangan sendiri akan kehidupan,jgn memandang hal2 yg terjadi dalam hidup dengan pandangan umum,

Temukan hal2 baru dalam sudut pandang dan gabungkan dengan pengetahuan yg anda miliki,maka semua yg terjadi tak semuanya sia2

***

Walaupun orang2 menganggap ķΰ tidak waras gara" menulis cerita ķΰ d jejaring sosial, aku tidak peduli,toh sesungguhny selama ini tidak menganggu siapapun dan hey,ini akun milikku,knp tidak boleh ķΰ isi dengan kreatifitasku?

Ah kadang bgtulah orang2. Aku jd ingat cerita Farzha yg intinya apapun yg kamu lakukan salah atau benar,orang2 akan tetap membicarakanmu jd abaikanlah,d tambah dengan kata2 Har...va tentang ambilah hal yg baik2 saja walau yg kau alami tidak baik.

Yah,2 orang inilah yg membuatku berpandangan luas ditambah beberapa referensi dari buku yg ku baca dan serial2 detektif yg ku tonton d tv kabel.

Intinya adalah jalanlah di jalan yg kau anggap benar,pilihlah hal2 yg kau anggap baik. Dan abaikan kata2 kasar yg tak akan ada habisnya.

Ingin rasanya aku bertemu Harva dan Farzha walau sejenak untuk menguraikan semua yg ķΰ alami dan mendengar argumen dari mereka berdua, tapi itu mustahil karena ada hal yg tak dapat ķΰ ungkapkan d tulisan ini,disebabkan in hanya dari argumen yg kususun secara logika ķΰ sendiri ya bisa d bilang hipotesis. Kepastian yg dapat menjawabnya ada pada diri Harva dan Farzha sendiri.

***

Gravity Ordinary PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang