Call You My Girl

377 4 3
                                    

Setiap cerita yang aku post, bakal ada kuis di twitterku :) follow : @NemoTsubaki

Cerita ini karya aku, mimih Venue dan Kak Ardhian. Sudah aku edit. Kalau ada yang baca, aku lanjut :) Setelah membaca, tinggalkanlah jejak. Kritik dan saran dibutuhkan ;)

Nemo.

CallYouMyGirl-CallYouMyGirl-CallYouMyGirl-CallYouMyGirl-CallYouMyGirl-CallYouMyGirl

"Lepas! Lepas! Lepas!" terdengar pekikan nyaring dari seoang gadis yang berusaha melepaskan diri dari cengkeraman kuat yang melekat di kedua tangannya. Sementara cowok yang mencengkeramnya menyeringai lebar menatap makhluk di hadapannya dengan puas. Puas karena menyergap cewek yang sudah membuatnya mati penasaran. Cewek yang selama ini mati-matian menghindarinya, membencinya, bahkan mata gadis itu enggan menatap dirinya. Dengan segala cara cowok itu berusaha "menculik" cewek yang ternyata tidak mudah dia takhlukan.

"Lepasin atau gue gigit tangan lo?!" ancam Wina galak.

 "Gue lebih suka lo gigit bibir gue daripada tangan gue," jelas cowok itu dengan tenang.

Wina memandang jijik kepada cowok di depannya. Dia menatap tajam sambil tetap memberontak untuk melepaskan diri.

"Mendingan gue gigit bakwan yang udah ketauan enaknya!" balas Wina ketus. Dia benar-benar muak dengan cowok ini.

"Lo bisa ngomong gitu karena lo belum ngerasain bibir gue, mau coba?" tawarnya dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Huek! Makasih!" desis Wina dengan ekspresi pengen muntahnya.

**

Itulah awal pertemuan pertama Wina dengan cowok yang membuatnya mengalami mimpi buruk setiap malam. Keberadaan cowok itu benar-benar mengganggu hidupnya. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba saja cowok itu sudah mendekatinya. Padahal seingatnya dia tak pernah berurusan dengan cowok itu sebelumnya. Hanya saja, dia memang pernah mendengar tentang seluk beluk cowok itu. Namanya sering dibicarakan para siswi di sekolah mereka. Bahkan hanya mendengar namanya saja, para cewek itu sudah berasa mau pingsan.

"Emang apa bagusnya sih cowok itu? Heran gue, pada buta kali ya mereka," gerutu Wina pada suatu pagi, yang tak sengaja mendengar sekumpulan siswi dari kelas sebelah yang tengah membicarakan idola mereka. 

"Ishh..." Wina gemeteran sendiri mendengar nama orang yang paling mengerikan baginya selalu menjadi trending topic dan tak pernah berganti selama beberapa bulan terakhir ini. Mereka belum tahu saja apa yang telah dilakukan idola mereka selama ini padanya. Kalau mereka tahu, Wina berani bertaruh kalau para kaum hawa itu langsung menurunkan martabat cowok itu, alias nama si trending topic akan berhenti dibicarakan hari itu juga!

Wina menghela napas berat mengingat segala kelakuan gila Gardhi Tamaga, yang sudah mengganggu ketenangan hidupnya. Tiada angin, tiada hujan, tiba-tiba saja dia memasuki kehidupannya dan merusak warna hari-harinya yang seharusnya dia jalani dengan penuh kilau pelangi, kini harus ia jalani dengan satu wana saja. Kelabu.

"Woy! Bengong aja lo! Pagi-pagi udah cemberut." sapa Dian yang datang dari balik pungung Wina. Wina hanya tersenyum kecut dan terus berjalan menyusuri koridor bersama Dian menuju kelas mereka. 

"Pagi-pagi udah gosipin anak orang. Mana orangnya sama mulu lagi." dengus Wina tak tahan. Dia benar-benar risih setiap kali ia berjalan dan ada yang melewati dirinya, selalu saja nama orang yang paling dia benci yang terdengar di telinganya. Hal itu sangat mengganggu pendengarannya hingga ia selalu  merasa kupingnya merah membara menahan panas.

”Siapa yang lo maksud?” tanya Dian saat berjalan menuju kelas yang mereka huni hampir satu semester itu. Di atas pintu terdapat plang pengenal seperti yang terdapat di setiap masing-masing kelas. Kelas XII IPA 1. Kelas yang berisi siswa-siswi berotak encer. Tidak terkecuali Wina serta sahabatnya, Dian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 02, 2013 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Call You My GirlWhere stories live. Discover now