Kini ku tahu bila cinta
tak bertumpu pada status.
Lidah bisa berkata
namun hati tak sejalan
Kata-kata tak menjamin cinta.
Kesedihan Quisha ini berlarut-larut, ingin sekali rasanya ia tidur untuk melupakan sesuatu yang menyedihkan ini. Perasaannya terlalu sakit untuk dirasakan, jantungnya rasanya sudah tidak bekerja sebagaimana mestinya, dan otaknya itu? Mungkin seperti mobil mogok.
"Makan dong, gue enggak suka ah lo sedih berlarut-larut begitu. Kayak orang bego" Ucap laki-laki bertubuh bidang itu kepada seorang perempuan mungil berkerdung yang menangis tersedu-sedu.
"Enggak nafsu" Ucap perempuan mungil itu, sekejap.
"Lo ih, di selingkuhin aja begini amat. Makanya free kayak gue. Quisha cantik, ayo makan lah. Perlu Yudha supain emang?" tegur laki-laki bertubuh bidang yang bernama Yudha kepada perempuan mungil bernama Quisha.
"Lo nggak ngerasain, Yudh! Orang mah sahabatnya badmood, mbok ya, disuapin dari tadi. Malah dianggurin" rengek Quisha.
"Iya, bawel. Gue udah izin ke bunda supaya lo bisa jalan sama gue malem ini. Itung-itung ngilangin galau lo yang nggak jelas itu!" tegas Yudha.
"Kemana? Tapi, traktir ya!" Senyum Quisha.
*flashback on
"Akhirnya sampe juga di Milky Everyday, sayangnya doi lagi sibuk sama keluarganya. Terpaksa, gue kesini sendiri" batin Quisha.
"Eh, Quisha. Mau pesan apa?" ucap pelayan M-E.
"Eh, bentar, Mba. Cowok yang didalem siapa?"
JENG JENG JENG...
Bersambung.
Maaf hancur, first time nih! Vote and comment ya guys! Thanks, I hope you enjoy my story lanjut atau nggak nih? hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love.
Teen FictionMengapa ini terlalu rumit? Aku memang lelah menghadapinya. Semua pun tau, aku terlalu berjuang untuk mempertahankan semuanya. Namun, mengapa ia tidak pernah menghargai SEDIKIT PUN usahaku? Aku terlalu lemah untuknya.