"Gue suka sama lo," suara riuh terdengar dari lorong.
Aku menahan nafasku sesaat. Seperti ada kupu-kupu yang keluar dari perutku. Bahagia menyelimuti dadaku. Aku berharap ini bukan mimpi.
"Apa kau sungguh menyukai ku?" Dia hanya diam dan menatapku. Mata hazel nya membuatku menahan nafas, aku tidak sanggup melihatnya dari jarak sedekat ini. Dia mendekatkan wajahnya perlahan, membuatku menutup mata. Apakah dia akan menciumku?
Bruk.
Aku terjatuh dari kasurku. Kepalaku sangat pusing. Sayang sekali aku harus mengakhiri mimpi ku. Mimpi yang indah sekali.
Aku bergegas menuju kamar mandi, aku terlambat karena jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Hukuman dari Pak. Tono sudah menantiku.
"Dasar mimpi indah," omelku.
--------------------------------------------------------------------
AN :
Udah ngerti belum cerita nya, haha. Kependekan ya? Maklumin ya kan prolog, hehe. First time buat cerita jadi harap maklum kalo "yagitu" hehe. Jangan lupa vomment, biar aku lanjutin ceritanya. ;)) tengkyuu♥
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSAID
Teen FictionSeperti kata orang, mencintai memang lebih mudah daripada melepaskan. Namun, tidak menurutku. Mencintai adalah hal terbodoh yang akan berujung penyesalan dan pengkhianatan. Begitulah aku, Cecil.