HARI PERTAMA DI IBUKOTA

50 3 5
                                    

Namaku Kato Akira dan aku laki-laki, aku baru saja sampai di stasiun Minxs, kota Ingharts, Ibukota kerajaan Venessia. Perjalanan dari desa Tile ke kota Ingharts membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Walaupun sudah memakai kereta super cepat bantuan dari kerajaan sebelah, tapi tetap saja membutuhkan waktu yang lama, lebih lama lagi jika tak memakai kereta ini, perjalanan bisa sampai berhari-hari.

Aku akan tinggal sendiri mulai hari ini, jadi aku harus bisa mencari tempat tinggal yang strategis dan layak huni dengan harga yang terjangkau, meskipun harga yang terjangkau di kota inipun masih sangat sulit dengan keuangan ku yang seperti ini.

Aku terus berjalan diiringi keramaian, melihat-lihat keadaan Ibukota yang selama ini aku idam-idamkan. Mencari hal-hal menarik yang ada di Ibukota. Sekaligus mencari tempat huni yang tidak terlalu padat penduduk.

Cuaca di Ibukota sangat cerah hari ini, dan itu membuatku berpikir positif. Dan sekarang aku sudah sampai di tempat yang tidak asing buatku, dan itu adalah perpustakaan.

Perpustakaan adalah tempat yang sering kudatangi saatku masih tinggal di desa, perpustakaan sendiri adalah tempat yang membuatku selalu nyaman. Ibaratnya seperti rumah kedua, gitu.

Cukup dengan kilas baliknya dan aku sekarang tidak bisa masuk ke dalam perpustakaan itu. Mengingat misi pertama ku ialah mencari tempat tinggal. Ah... akan lebih baik jika rumahku juga dekat dengan perpustakaan ini. Lebih baik aku bertanya pada petugas perpustakaan yang ada, siapa tahu... mereka tahu sedikit banyak tentang ini.

Akupun mulai masuk kesana dengan perlahan. Tiba-tiba...

"Waah..."

Pintu ini terbuka sendiri – pikirku. Apa karena aku yang menginjak keset ini? Ah.. ternyata di Ibukota sudah canggih, berbeda dengan yang ada di desaku. Aku melihat petugas perpustakaan itu hanya diam, terpaku pada buku-bukunya yang ada diatas meja. Mungkin dia sibuk mengurus administrasi buku-buku yang bisa jadi baru saja dikembalikan pembaca.

Aku mengerti dan aku hanya bisa melanjutkan acara 'wow-ria' ku disini. Perpustakaan ini memiliki langit-langit yang sangat tinggi dan berwarna biru seperti langit, interior di dominasi warna putih dan cream yang lembut, rak-rak bukunya juga tinggi dan berwarna putih bersih, buku-bukunya juga buku yang berbahasa berat seperti antropologi.

Sepertinya aku akan kesulitan mencari novel teenlit disini.

Aku masih terus mencari buku-buku yang ringan dibaca. Sementara itu, petugas perpustakaan itu masih sibuk dengan bukunya. Dan satu hal yang aku belum tahu, petugas itu laki-laki ataukah perempuan?

Aku melirik jam dinding besar yang berdentang kencang di tengah-tengah ruangan perpustakaan. Tepat jam 5 sore, aku harus cepat dan pergi dari sini. Aku memutuskan untuk pergi dan meletakkan buku-buku itu kembali dalam raknya.


Maaf, dengan ke-gaje-annya....

Ruka terus berusaha agar ceritanya menarik, dan mohon dukungannya

Cheers

~Ruka-chan~



ANTARA AKU, KAMU DAN DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang